SUGITO, Akas Yusuf (2024) Isolasi dan Uji Degradasi Bakteri Selulolitik Limbah Jerami Padi Organik dan Konvensional. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
COVER-Akas Yusuf Sugito-A1D020101-Skripsi-2024.pdf Download (285kB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Akas Yusuf Sugito-A1D020101-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Akas Yusuf Sugito-A1D020101-Skripsi-2024.pdf Download (447kB) |
|
PDF (BabI)
BAB-I-Akas Yusuf Sugito-A1D020101-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 21 November 2025. Download (512kB) |
|
PDF (BabII)
BAB-II-Akas Yusuf Sugito-A1D020101-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 21 November 2025. Download (544kB) |
|
PDF (BabIII)
BAB-III-Akas Yusuf Sugito-A1D020101-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 21 November 2025. Download (1MB) |
|
PDF (BabIV)
BAB-IV-Akas Yusuf Sugito-A1D020101-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (BabV)
BAB-V-Akas Yusuf Sugito-A1D020101-Skripsi-2024.pdf Download (485kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Akas Yusuf Sugito-A1D020101-Skripsi-2024.pdf Download (572kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN-Akas Yusuf Sugito-A1D020101-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (914kB) |
Abstract
Budiaya padi dapat dilakukan dengan menerapkan dua sistem pertanian yakni sistem pertanian organik dan sistem pertanian konvensional. Perbedaan kedua sistem tersebut terletak pada penggunaan bahan kimia sintetik sebagai input dalam proses budidayanya. Perbedaan input budidaya pertanian dapat mempengaruhi kondisi agroekosistem yang ada pada lahan. Budidaya padi sistem pertanian organik maupun konvensional menghasilkan limbah salah satunya adalah jerami padi. Jerami padi memiliki beragam manfaat apabila dikelola dengan baik seperti dapat menambah unsur hara tanah serta memperbaiki sifat-sifat tanah. Namun, jerami padi memiliki kendala dalam pengelolaannya yakni waktu dekomposisinya yang relatif lama karena kandungan selulosa yang tinggi. Penggunaan agen dekomposer bakteri selulolitik merupakan salah satu alternatif solusi yang dapat diakukan untuk mempercepat proses dekomposisi jerami padi. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui populasi bakteri selulolitik pada limbah jerami padi organik dan konvensional, 2) mengetahui potensi isolat bakteri dalam mendegradasi selulosa dari limbah jerami padi organik dan konvensional. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Agroekologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Sampel jerami padi diambil dari lahan budidaya padi organik di Desa Karanglewas, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga dan lahan budidaya padi konvensional di Desa Tambaksogra, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Oktober 2024. Pengambilan sampel jerami padi dilakukan secara purposive sampling pada tumpukan limbah jerami padi di dua lokasi. Sampel yang diperoleh kemudian dilakukan isolasi bakteri menggunakan metode pour plate pada medium Nutrien Agar dan Carboxymethyl Cellulose (CMC). Koloni bakteri dikarakterisasi secara makroskopis, sementara isolat yang didapatkan dikarakterisasi secara mikroskopis. Isolat yang didapatkan diuji kemampuan degradasi selulosanya dengan metode indeks selulolitik dan susut bobot. Hasil penelitian menunjukan populasi bakteri selulolitik asal sampel jerami padi organik lebih tinggi, yaitu 99,47 x 108 CFU/mL dibandingkan dengan jerami padi konvensional 59,05 x 108 CFU/mL. Isolat bakteri yang didapatkan mayoritas memiliki karakter morfologi koloni yang berbeda, namun terdapat beberapa isolat yang sama dari sampel jerami padi organik (OR) dan konvensional (K). Hasil uji aktivitas selulolitik menunjukan terdapat 11 isolat bakteri yang mampu membentuk zona bening dengan nilai indeks selulolitik berada pada kategori rendah hingga sedang. Isolat bakteri OR11 asal limbah jerami padi organik memiliki nilai indeks selulolitik tertinggi 1,9. Hasil uji degradasi susut bobot menunjukkan delapan perlakuan isolat bakteri yang diujikan memiliki nilai susut bobot lebih tinggi dibandingkan dengan perlakukan tanpa isolat. Isolat bakteri dengan nilai susut bobot tertinggi yaitu isolat OR11 0,876 g atau setara 21,90%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa bakteri selulolitik yang berhasil didapatkan memiliki kemampuan mendegradasi selulosa.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | A24457 |
Uncontrolled Keywords: | bakteri selulolitik, jerami, konvensional, organik |
Subjects: | C > C1000 Cultivated plants |
Divisions: | Fakultas Pertanian > S1 Agroteknologi |
Depositing User: | Mr Akas Yusuf Sugito |
Date Deposited: | 21 Nov 2024 08:54 |
Last Modified: | 21 Nov 2024 08:54 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/30652 |
Actions (login required)
View Item |