FIKRI, Aprian (2017) Potret kampung buruh migran (studi kasus transformasi pengetahuan mantan buruh migran di Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas ). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

Preview	PDF (Cover) Cover_1.pdf Download (15kB) | Preview
	PDF (Legalitas) Legalitas dan bagian awal TA_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (109kB)
Preview	PDF (Abstrak) Abstrak_1.pdf Download (89kB) | Preview
	PDF (BabI) Bab I_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (46kB)
	PDF (BabII) Bab II_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (62kB)
	PDF (BabIII) Bab III_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (40kB)
	PDF (BabIV) Bab IV_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (321kB)
	PDF (BabV) Bab V_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (21kB)
Preview	PDF (Daftarpustaka) Daftar pustaka_1.pdf Download (106kB) | Preview
	PDF (Lampiran) Lampiran_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (108kB)

Abstract

Sempitnya lapangan pekerjaan yang ada di dalam negeri, hilangnya perkebunan cengkeh, dan besarnya upah yang diberikan, mendorong masyarakat Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas berbondong-bondong bekerja di luar negeri dengan menjadi buruh migran Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan yang mantan buruh migran Indonesia Kecamatan Gumelar dapatkan selama bekerja di luar negeri, serta mengaplikasikan pengetahuan tersebut ke kehidupan bermasyarakat, dan kendala yang dihadapi, juga tanggapan dari masyarakat terhadap mantan buruh migran Indonesia dalam mentransformasikan pengetahuannya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Dimana peneliti memilih orangorang yang di anggap tahu dan berkompeten dalam permasalahan ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mantan buruh migran Kecamatan Gumelar, memutuskan untuk menjadi buruh migran dikarenakan persoalan ekonomi, yang akan dipergunakan untuk membuka usaha, modal di masa yang akan datang, membuat rumah, dan melanjutkan kuliah. Kehidupan mereka selama bekerja di luar negeri bukan semata-mata hanya mencari ekonomi saja, namun mereka juga mencari pengalaman dan pengetahuan yang bisa digunakan kelak ketika mereka pulang. Beragam bentuk pengetahuan yang di dapatkan mereka sewaktu di luar negeri, seperti: pandai berpidato, menulis, ilmu komputer yang bisa dimanfaatkan untuk penjualan secara online produk desa dan usaha tas, advokasi kasus buruh migran, pendidikan (menjadi guru), etos kerja dan kedisiplinan, dan pertanian ( membuat pupuk organik). Setelah mereka pulang mereka transformasikan pengetahuan yang mereka dapatkan, baik dalam pemerintahan desa (staff kelurahan), ekonomi desa (BUMDES dan usaha tas), pendidikan (guru SD dan PAUD ), pertanian (membuat pupuk organik bio 19), dan advokasi kasus buruh migran. Berbagai macam kendala yang dihadapi oleh mantan BMI Kecamatan Gumelar dalam melakukan pemberdayaan, seperti sulitnya mengajak masyarakat untuk terlibat dalam BUMDES, Sulitnya menyadarkan masyarakat untuk menggunakan produk tas dari desa dan pupuk organik hasil karya masyarakat desa sendiri, sulitnya mencari kader yang militan dalam kegiatan PKK dan muslimah, kesadaran masyarakat masih rendah tentang tugas dan fungsi PAUD banyak yang menganggap hanya sebagai tempat bermain anak, sulitnya melawan kebijakan pemerintah yang lebih berpihak ke pengusaha penyalur buruh migran. Semua ini mereka dapatkan dengan proses yang panjang, dan mendapatkan respons yang baik dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

Actions (login required)

View Item