ALFATHAN, Fazriel (2025) Analisis Pengaruh Shadow Economy terhadap Tax Buoyancy Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Periode 2016-2022. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Fazriel Alfathan-C1A021075-Skripsi-2025.pdf Download (306kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Fazriel Alfathan-C1A021075-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (721kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Fazriel Alfathan-C1A021075-Skripsi-2025.pdf Download (284kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Fazriel Alfathan-C1A021075-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 20 January 2026. Download (300kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Fazriel Alfathan-C1A021075-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 20 January 2026. Download (491kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Fazriel Alfathan-C1A021075-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 20 January 2026. Download (423kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Fazriel Alfathan-C1A021075-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (557kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Fazriel Alfathan-C1A021075-Skripsi-2025.pdf Download (174kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR-PUSTAKA-Fazriel Alfathan-C1A021075-Skripsi-2025.pdf Download (252kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Fazriel Alfathan-C1A021075-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (500kB)

Abstract

Pajak berperan sebagai sumber utama penerimaan negara yang mendukung operasional pemerintahan dan perekonomian. Salah satu indikator penting untuk mengevaluasi keterkaitan antara pajak dan pertumbuhan ekonomi adalah tax buoyancy, yang mengukur responsivitas penerimaan pajak terhadap perubahan produk domestik bruto (PDB). Indikator ini menunjukkan sejauh mana sistem perpajakan mampu menangkap potensi pertumbuhan ekonomi, sehingga menjadi faktor krusial dalam memastikan penerimaan pajak yang berkelanjutan dan sesuai perkembangan ekonomi. Sebagai salah satu provinsi di pulau Jawa, Jawa Tengah menunjukkan nilai tax buoyancy yang rendah, meskipun penerimaan pajak daerah mencapai Rp 21.737 miliar pada tahun 2023. Posisi Jawa Tengah sebagai provinsi dengan tax buoyancy terendah di Pulau Jawa, mengindikasikan bahwa potensi penerimaan pajak belum dimanfaatkan secara optimal. Salah satu faktor yang diduga memengaruhi kondisi ini adalah keberadaan aktivitas shadow economy, yang menciptakan bias dalam estimasi potensi pajak dan pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aktivitas shadow economy terhadap tax buoyancy. Pendekatan yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan memanfaatkan model regresi data panel berbasis metode Fixed Effect Model untuk mengevaluasi hubungan antara shadow economy dan tax buoyancy. Dalam penelitian ini, tax buoyancy berperan sebagai variabel dependen, sementara variabel independen terdiri atas jumlah penduduk, investasi, dan shadow economy. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari sumber resmi, yaitu Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) dan Badan Pusat Statistik (BPS). Pendekatan ketenagakerjaan diterapkan sebagai kerangka analisis utama untuk memahami besaran shadow economy dan melihat pengaruhnya terhadap tax buoyancy. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah penduduk memiliki hubungan negatif signifikan terhadap tax buoyancy, sementara investasi menunjukkan hubungan positif yang tidak signifikan. Di sisi lain, shadow economy memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap tax buoyancy. Berdasarkan temuan ini, integrasi sektor informal ke dalam sistem formal menjadi hal yang mendesak. Kebijakan insentif, penyederhanaan perpajakan, dan penguatan regulasi, seperti penyediaan fasilitas pendaftaran usaha yang sederhana dan terjangkau serta pemberlakuan kebijakan penghapusan atau pengampunan pajak, dapat mendorong pelaku usaha mencatatkan aktivitasnya secara legal. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan tax buoyancy di Jawa Tengah.

Actions (login required)

View Item