URBANINGRUM, Luhjingga Panasari (2025) Dekonstruksi Makna "Prestasi" pada Siswa, Guru, dan Orang Tua Siswa di Tengah Realita Hustle Culture. Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Luhjingga Panasari Urbaningrum-F2B023006-Tesis-2025.pdf Download (264kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Luhjingga Panasari Urbaningrum-F2B023006-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (540kB)
	PDF (ABSTRAK) ABSTRAK-Luhjingga Panasari Urbaningrum-F2B023006-Tesis-2025.pdf Download (193kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Luhjingga Panasari Urbaningrum-F2B023006-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (298kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Luhjingga Panasari Urbaningrum-F2B023006-Tesis-2025.pdf Restricted to Registered users only Download (246kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Luhjingga Panasari Urbaningrum-F2B023006-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (286kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Luhjingga Panasari Urbaningrum-F2B023006-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (BabV) BAB-V-Luhjingga Panasari Urbaningrum-F2B023006-Tesis-2025.pdf Restricted to Registered users only Download (172kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Luhjingga Panasari Urbaningrum-F2B023006-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (241kB)

Abstract

Penelitian berjudul "Dekonstruksi Makna 'Prestasi' pada Siswa, Guru, dan Orang Tua Siswa di Tengah Realita Hustle Culture" ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menjelaskan, dan menganalisis pemahaman serta proses dekonstruksi konsep prestasi oleh siswa, guru, dan orang tua siswa di SMAN 1 Wangon, Banyumas. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang, terdiri dari 3 siswa, 2 guru, 3 orang tua siswa, 1 komite sekolah, dan 1 pihak Dinas Pendidikan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode Analisis Kualitatif Interaktif. Hasil penelitian menunjukkan adanya berbagai bentuk dekonstruksi makna prestasi, yaitu: 1) prestasi sebagai pengembangan karakter; 2) prestasi sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan; 3) prestasi sebagai kemampuan kolaborasi siswa; dan 4) prestasi sebagai keunggulan dalam kegiatan organisasi dan ekstrakurikuler. Dekonstruksi ini muncul sebagai respons terhadap tekanan akademik yang berlebihan dan sebagai upaya untuk mengakui keberagaman potensi siswa. Implikasi dari temuan ini mencakup: 1) penekanan pada pembelajaran berdiferensiasi; 2) penerapan pembelajaran kontekstual; 3) peningkatan kemampuan pedagogi guru dalam pengembangan pendidikan karakter; dan 4) penciptaan kesetaraan peluang bagi siswa. Studi ini menegaskan bahwa pengakuan prestasi tidak boleh terbatas pada pencapaian akademik, tetapi juga harus mencakup usaha, proses, serta pencapaian nonakademik yang mencerminkan perkembangan pribadi siswa secara menyeluruh. Dekonstruksi makna prestasi dalam penelitian ini tidak serta-merta menghapus pemaknaan bahwa prestasi merupakan sebuah standar akademik. Sebaliknya, dekonstruksi ini membuka ruang bagi berbagai variasi makna prestasi yang lebih luas, melampaui batasan akademik semata. Artinya, prestasi tidak lagi dimaknai secara tunggal sebagai pencapaian dalam bentuk nilai, peringkat, atau penghargaan akademik, tetapi juga mencakup aspek lain yang berkaitan dengan pengembangan diri. Dalam konteks ini, prestasi dapat berwujud dalam berbagai bentuk, seperti kemampuan mengelola waktu dengan baik, mengasah keterampilan sosial, membangun kepercayaan diri, atau menunjukkan ketahanan dalam menghadapi tantangan. Dengan demikian, dekonstruksi ini tidak meniadakan standar akademik, melainkan menghadirkan perspektif yang lebih inklusif dan beragam dalam memahami makna prestasi bagi siswa, guru, maupun orang tua.

Actions (login required)

View Item