KARTIKA, Innaya Nur (2025) Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Pada Isolat Aspergillus flavus Secara In Vitro. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
![]() |
PDF (Cover)
COVER.pdf Download (37kB) |
![]() |
PDF (Legalitas)
LEGALITAS WM.pdf Restricted to Repository staff only Download (282kB) |
![]() |
PDF (Abstrak)
ABSTRAK_WM.pdf Download (45kB) |
![]() |
PDF (BabI)
BAB I_WM.pdf Restricted to Repository staff only until 7 February 2026. Download (128kB) |
![]() |
PDF (BabII)
BAB II_WM.pdf Restricted to Repository staff only until 7 February 2026. Download (403kB) |
![]() |
PDF (BabIII)
BAB III_WM.pdf Restricted to Repository staff only until 7 February 2026. Download (358kB) |
![]() |
PDF (BabIV)
BAB IV_WM.pdf Restricted to Repository staff only Download (369kB) |
![]() |
PDF (BabV)
BAB V_WM.pdf Download (39kB) |
![]() |
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA_WM.pdf Download (200kB) |
![]() |
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN_WM.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Latar belakang: Aspergillus flavus merupakan jamur yang menghasilkan aflatoksin berbahaya bagi tubuh dan dapat menginfeksi bagian tubuh seperti sistem saraf pusat, saluran napas, jantung, kulit, kuku, dan telinga. Antijamur azole merupakan terapi lini pertama yang efektif untuk infeksi ini. Namun, resistensi Aspergillus flavus terhadap azole semakin meningkat, sehingga diperlukan alternatif terapi yang berasal dari bahan alami, seperti bawang putih (Allium sativum) yang diketahui memiliki potensi sebagai antijamur. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antijamur ekstrak bawang putih (Allium sativum) terhadap isolat Aspergillus flavus. Metode: Penelitian ini dilakukan secara true experimental dengan rancangan post-test only control group menggunakan metode well diffusion. Ekstrak bawang putih diperoleh melalui metode maserasi dengan pelarut etanol 96%, konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 10%, 20%, 30%. Kelompok kontrol terdiri dari kontrol negatif (akuades), kontrol DMSO 10%, dan kontrol positif (itraconazole 8µg/ml). Pengukuran zona hambat dilakukan pada inkubasi 24 dan 48 jam. Uji fitokimia dilakukan dengan metode LC-HRMS untuk mengidentifikasi senyawa bioaktif dalam ekstrak. Hasil: Tidak terbentuk zona hambat pada ekstrak bawang putih konsentrasi 10%, 20%, dan 30%, serta pada kontrol DMSO 10% dan akuades. Sebaliknya, kontrol positif itraconazole 8 µg/ml menghasilkan rerata diameter zona hambat sebesar 18,125 mm setelah inkubasi 24 jam dan 15,875 setelah 48 jam. Hasil analisis statistik menunjukkan perbedaan signifikan antar kelompok (P=0,001; P<0,05). Kesimpulan: Ekstrak bawang putih kosentrasi 10%, 20%, dan 30% tidak menunjukkan aktivitas antijamur terhadap Aspergillus flavus dalam uji in vitro. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih tidak efektif menghambat pertumbuhan Aspergillus flavus pada konsentrasi yang diuji.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | G25013 |
Uncontrolled Keywords: | Aspergillus flavus, Ekstrak Bawang Putih, Etanol 96%, Maserasi, Well Diffusion |
Subjects: | H > H108 Herbs Therapeutic use |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > S1 Pendidikan Dokter |
Depositing User: | Mrs. Innaya Nur Kartika |
Date Deposited: | 07 Feb 2025 07:15 |
Last Modified: | 07 Feb 2025 07:15 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/32201 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |