LAKSONO, Eko Widiyo (2025) Kinerja Rantai Pasok Beras Organik pada Koperasi Produsen Gabungan Petani Organik (GUPON) Sekarlangit di Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Eko Widiyo Laksono-A1A019041-Skripsi-2025.pdf Download (60kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Eko Widiyo Laksono-A1A019041-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (661kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Eko Widiyo Laksono-A1A019041-Skripsi-2025.pdf Download (106kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Eko Widiyo Laksono-A1A019041-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 10 February 2026. Download (133kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Eko Widiyo Laksono-A1A019041-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 10 February 2026. Download (565kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Eko Widiyo Laksono-A1A019041-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 10 February 2026. Download (310kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Eko Widiyo Laksono-A1A019041-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (631kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Eko Widiyo Laksono-A1A019041-Skripsi-2025.pdf Download (42kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Eko Widiyo Laksono-A1A019041-Skripsi-2025.pdf Download (194kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Eko Widiyo Laksono-A1A019041-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Beras organik menjadi salah satu produk pangan organik terbanyak yang dibeli masyarakat. Peningkatan permintaan tersebut tidak diikuti kemudahan akses pembelian karena berbagai kendala pada rantai pasok beras organik. Hal ini juga dialami oleh Koperasi Produsen GUPON Sekarlangit yang mengalami kendala keterbatasan akses modal dan keterbatasan akses pemasaran beras organiknya. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis kondisi rantai pasok beras organik di Koperasi Produsen GUPON Sekarlangit menggunakan kerangka Food Supply Chain Network (FSCN) dan 2) menganalisis kinerja rantai pasok beras organik di Koperasi Produsen GUPON Sekarlangit. Penelitian dilakukan di Koperasi Produsen GUPON Sekarlangit pada bulan Mei hingga Agustus 2024. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Koperasi Produsen GUPON Sekarlangit dipilih secara purposive sebagai tempat atau wilayah penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan snowball sampling. Pengambilan data didasarkan pada wawancara mendalam atau in depth interview dengan pelaku rantai pasok. Analisis dekriptif digunakan untuk menggambarkan kondisi rantai pasok beras organik di Koperasi Produsen GUPON Sekarlangit melalui pendekatan Food Supply Chain Network (FSCN), sedangkan kinerja rantai pasok dianalisis melalui kinerja logistik melalui tiga indikator kinerja utama dan kinerja efisiensi pemasaran berdasarkan pengukuran margin pemasaran, farmer’s share, dan rasio keuntungan terhadap biaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi rantai pasok beras organik di Koperasi Produsen GUPON Sekarlangit adalah sebagai berikut: (1) sasaran rantai pasok telah memiliki tujuan pemasaran dan pengembangan yang jelas, (2) struktur jaringan rantai terdiri dari petani, pengepul, pengolah, distributor, dan pengecer telah mampu menjalankan peran secara optimal, (3) sumber daya rantai pasok mampu mendukung keseluruhan aktivitas bisnis yang berjalan, (4) proses bisnis rantai pasok telah berjalan baik melalui kelancaran distribusi aliran barang, finansial, dan informasi. Kendala dihadapi pada elemen manajemen jaringan rantai pasok dikarenakan mayoritas kesepakatan kerja sama yang terjadi antar pelaku berbentuk informal tanpa ada kontrak tertulis yang mengikat. Sementara itu, kinerja rantai pasok berdasarkan pendekatan kinerja logistik berjalan baik. Koperasi Produsen GUPON Sekarlangit mampu memenuhi keseluruhan target pada indikator kinerja daya tanggap, kinerja keandalan pengiriman, dan kinerja kualitas produknya. Adapun kinerja rantai pasok berdasarkan pendekatan efisiensi pemasaran merekomendasikan saluran pemasaran III sebagai saluran yang relatif efisien untuk memasarkan beras organik, karena paling banyak memenuhi kriteria uji pada indikator efisiensi operasional dengan skor pemenuhan kriteria sebanyak tiga dari lima yang digunakan, meliputi kelengkapan fungsi pemasaran yang dijalankan, daya serap terhadap hasil panen dan daya jual beras organik yang tinggi, serta persebaran nilai B/C Ratio yang merata pada masing-masing lembaga pemasarannya.

Actions (login required)

View Item