ANDIYANI, Andiyani (2025) Mortalitas dan Kesintasan Larva Aedes aegypti yang Terdedah Jamur Entomopatogen Beauveria bassiana. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
![]() |
PDF (Cover)
COVER-Andiyani-B1A020093-Skripsi-2025.pdf Download (32kB) |
![]() |
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Andiyani-B1A020093-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (781kB) |
![]() |
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Andiyani-B1A020093-Skripsi-2025.pdf Download (269kB) |
![]() |
PDF (BabI)
BAB-I-Andiyani-B1A020093-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 13 February 2026. Download (267kB) |
![]() |
PDF (BabII)
BAB-II-Andiyani-B1A020093-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 13 February 2026. Download (390kB) |
![]() |
PDF (BabIII)
BAB-III-Andiyani-B1A020093-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 13 February 2026. Download (416kB) |
![]() |
PDF (BabIV)
BAB-IV-Andiyani-B1A020093-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (749kB) |
![]() |
PDF (BabV)
BAB-V-Andiyani-B1A020093-Skripsi-2025.pdf Download (262kB) |
![]() |
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Andiyani-B1A020093-Skripsi-2025.pdf Download (399kB) |
![]() |
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN-Andiyani-B1A020093-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (323kB) |
Abstract
Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor utama Demam Berdarah Dengue. Salah satu pengendalian yang dapat dilakukan yaitu dengan memutus siklus hidup nyamuk Ae. aegypti melalui stadium larvanya dengan menggunakan agensia pengendali hayati salah satunya adalah jamur Beauveria bassiana. Jamur B. bassiana menghasilkan metabolit sekunder toksik berupa beauvericin, bassianolide, asam oksalat, beauverolides, dan oosporein yang akan merusak jaringan tubuh larva Ae. aegypti dan menurunkan aktivitas dari larva tersebut hingga menyebabkan kematian. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui tingkat mortalitas larva instar III dan pengaruh B. bassiana terhadap perkambangan dan persentase kesintasan larva hingga mencapai stadium dewasa. Penelitian dilakukan dari bulan Oktober 2024 hingga Januari 2025 di Laboratorium Entomologi dan Parasitologi serta Laboratorium Mikologi dan Fitopatologi menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 7 perlakuan. Perlakuan yang digunakan terdiri dari 5 tingkat pengenceran isolat jamur B. bassiana meliputi 10-1, 10-2, 10-3, 10-4, dan 10-5, serta kontrol negatif dengan menggunakan akuades dan kontrol positif dengan menggunakan insektisida komersial berbahan aktif temefos. Setiap pengujian diulang sebanyak 4 kali dengan waktu pengamatan mortalitas larva instar III nyamuk Ae. aegypti selama 24 jam dan kesintasan diamati setiap 24 jam hingga mencapai stadium dewasa. Variabel bebas berupa tingkat pengenceran isolat jamur B. Bassiana dan variabel terikat berupa mortalitas larva Ae. aegypti. Parameter utama yaitu jumlah larva nyamuk Ae. aegypti yang mati pada setiap pengujian (konfirmasi jamur B. bassiana yang dapat diisolasi dari larva yang mati) dan kesintasan (pengaruh perkembangan larva instar III hingga mencapai stadium dewasa). Parameter pendukung yaitu faktor abiotik meliputi pengukuran suhu dan kelembaban ruangan serta suhu dan pH media uji. Data mortalitas larva yang telah diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan tingkat kepercayaan 95%, selanjutnya dilakukan uji lanjut menggunakan DMRT pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil analisis diperoleh rerata persentase mortalitas tertinggi pada perlakuan tingkat pengenceran 10-1 sebesar 57,5% dan mortalitas terendah diperoleh pada perlakuan tingkat pengenceran 10-5 sebesar 5%. Infeksi B. bassiana memperlama perkembangan larva instar III menjadi pupa dan perkembangan pupa menjadi dewasa dengan rerata perkembangan terlama pada konsentrasi yang sama yaitu 10-3 masing-masing selama 4,25 dan 4,17 hari, menghambat perkembangan menjadi pupa dan dewasa, serta memengaruhi morfologi pupa dan dewasa Ae. aegypti. Rerata persentase kesintasan menjadi pupa dan dewasa yang terendah diperoleh pada tingkat pengenceran 10-1 yaitu masing- masing sebesar 30% dan 20%. Tingkat pengenceran 10-5 memiliki rerata persentase menjadi pupa dan dewasa tertinggi yaitu masing-masing sebesar 77,25% dan 82,5%. Faktor yang memengaruhi infeksi B. bassiana terhadap larva Ae. aegypti yaitu kerapatan spora dan kondisi lingkungan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | B25011 |
Uncontrolled Keywords: | isolat Beauveria bassiana, kesintasan, larva Aedes aegpti, mortalitas, spora |
Subjects: | M > M530 Mosquitoes Control |
Divisions: | Fakultas Biologi > S1 Biologi |
Depositing User: | Mrs Andiyani Andiyani |
Date Deposited: | 13 Feb 2025 03:35 |
Last Modified: | 13 Feb 2025 03:35 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/32554 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |