RISAMALIYAH, Risamaliyah (2025) Analisis Mikrozonasi Menggunakan Metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) untuk Mengetahui Kerentanan Tanah di Wilayah Sekitar Pantai Parangtritis Yogyakarta. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Risamaliyah-K1C021059-Skripsi-2025.pdf Download (157kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Risamaliyah-K1C021059-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (722kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Risamaliyah-K1C021059-Skripsi-2025.pdf Download (237kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Risamaliyah-K1C021059-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 16 April 2026. Download (269kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Risamaliyah-K1C021059-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 16 April 2026. Download (779kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Risamaliyah-K1C021059-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 16 April 2026. Download (792kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Risamaliyah-K1C021059-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	PDF (BabV) BAB-V-Risamaliyah-K1C021059-Skripsi-2025.pdf Download (191kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Risamaliyah-K1C021059-Skripsi-2025.pdf Download (256kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Risamaliyah-K1C021059-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Penelitian mikrozonasi di sekitar Pantai Parangtritis melibatkan 34 titik pengukuran, dengan fokus pada Kecamatan Kretek (15 titik). Data diolah menggunakan metode HVSR dan perangkat lunak HVSRpy untuk menghasilkan kurva HVSR yang memuat informasi nilai frekuensi dominan (f0) dan amplifikasi dominan (A0). Kurva tersebut menjadi dasar untuk inversi guna memperoleh nilai Vs30. Frekuensi dominan berkisar antara 0,2–6,9 Hz, dengan nilai rendah di pesisir yang didominasi batuan alluvial, dan nilai tinggi pada batuan keras. Amplifikasi berkisar antara 1,5–7,37, nilai amplifikasi tinggi meningkatkan risiko efek getaran gempa. Indeks kerentanan seismik (Kg) bernilai 0,1–60, dengan nilai tertinggi di wilayah sedimen lunak. Ketebalan sedimen (H) berkisar 7–276 meter, sementara Vs30 antara 160–722 m/s, sesuai dengan data USGS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wilayah ini didominasi oleh formasi Endapan Gunung Api Muda dan Aluvium dengan karakteristik tanah lunak dan amplifikasi signifikan, tanah yang lunak cenderung berada di wilayah pesisir atau dekat dengan aliran sungai, dan untuk tanah yang keras berada di dataran tinggi atau perbukitan, sehingga memerlukan perhatian khusus untuk mitigasi bencana.

Actions (login required)

View Item