ADHYATMA, Kharisman (2017) Digital Forensik Tayangan CCTV Sebagai Alat Bukti dalam Proses Pembuktian Tindak Pidana Pembunuhan. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
|
PDF (Cover)
Cover_1.pdf Download (741kB) | Preview |
|
PDF (Legalitas)
legalitas_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (748kB) |
||
|
PDF (Abstrak)
Abstrak_1.pdf Download (741kB) | Preview |
|
PDF (BabI)
Bab I_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (743kB) |
||
PDF (BabII)
Bab II_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (753kB) |
||
PDF (BabIII)
Bab III_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (742kB) |
||
PDF (BabIV)
Bab IV_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (760kB) |
||
PDF (BabV)
Bab V_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (741kB) |
||
|
PDF (DaftarPustaka)
Daftar pustaka_1.pdf Download (747kB) | Preview |
Abstract
Perkembangan era globalisasi telah mengantarkan masyarakat kepada berbagai kemudahan dan kemajuan dalam bidang teknologi, Salah satu bentuk dari pemanfaatan teknologi guna penegakan hukum adalah dengan pemanfaatan sebuah media perekaman. Kamera pengintai yang biasa disebut Closed Circuit Television (CCTV).Metode pendekatan yang digunakan dalam pendekatan ini adalah metode yuridis normatif. Spesifikasi penelitian ini menggunakan tipe deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan. Metode analisis yang digunakan adalah normatif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses identifikasi dan kekuatan pembuktian ahli .Proses identifikasi di awali dengan dilakukannya proses penyidikan dan penyelidikan yang dilakukan oleh penyidik dan penyelidik, sebelum dilakukan tindakan penyidikan, dilakukan dulu penyelidikan oleh pejabat penyelidik, dengan maksud dan tujuan mengumpulkan “bukti permulaan” atau “bukti yang cukup” agar dapat dilakukan tindak lanjut penyidikan. Identifikasi dalam hal ini merupakan proses untuk menemukan identitas atau menetapkan identitas seseorang oleh penyidik dan penyelidik dalam mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan untuk mengungkap sebuah peristiwa tindak pidana. apabila merujuk dari Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik UndangUndang Informasi dan Transaksi Elektronik, cctv merupakan alat bukti yang sah. Dalam hal diperlukan untuk menjernihkan duduknya persoalan yang timbul di sidang pengadilan, hakim ketua sidang dapat minta keterangan ahli dan dapat pula minta agar diajukan bahan baru oleh yang berkepentingan.Pada prinsipnya, alat bukti keterangan ahli sama dengan alat bukti saksi yaitu harus memenuhi syarat formil dan syarat materiil.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | E17208 |
Uncontrolled Keywords: | Alat bukti, Alat Bukti Digital, Keterangan Ahli |
Subjects: | C > C953 Criminal investigation F > F306 Forensic sciences H > H214 Homicide |
Divisions: | Fakultas Hukum > S1 Ilmu Hukum |
Depositing User: | Mrs Anisa Sri Restanti |
Date Deposited: | 06 Nov 2018 02:41 |
Last Modified: | 03 Jan 2020 06:50 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/331 |
Actions (login required)
View Item |