UYUN, Linatul (2025) Dampak Pengungkapan Emisi Karbon terhadap Kinerja Keuangan dan Peran Pemoderasi Inovasi Hijau di Indonesia. Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Linatul Uyun-C2D023002-Tesis-2025.pdf Download (82kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Linatul Uyun-C2D023002-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (753kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Linatul Uyun-C2D023002-Tesis-2025.pdf Download (217kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Linatul Uyun-C2D023002-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 8 May 2026. Download (182kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Linatul Uyun-C2D023002-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 8 May 2026. Download (326kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Linatul Uyun-C2D023002-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 8 May 2026. Download (302kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Linatul Uyun-C2D023002-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (349kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Linatul Uyun-C2D023002-Tesis-2025.pdf Download (151kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Linatul Uyun-C2D023002-Tesis-2025.pdf Download (250kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Linatul Uyun-C2D023002-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (213kB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pengungkapan emisi karbon terhadap kinerja keuangan perusahaan. Selanjutnya menganalisis peran inovasi hijau dalam memoderasi pengaruh pengungkapan emisi karbon terhadap kinerja keuangan. Variabel dependennya adalah kinerja keuangan dan menggunakan tiga pengukuran yaitu, ROA, ROE dan Tobin’s Q. Terdapat tiga variabel kontrol yaitu, DER, size dan Umur. Penelitian menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari laporan keuangan, laporan keberlanjutan tahun 2021-2023 pada indeks ESG Leaders dan Sri Kehati. Data diperoleh dari web resmi masing-masing perusahaan dan Bursa Efek Indonesia, data pengungkapan emisi karbon dan inovasi hijau diperoleh menggunakan content analysis. Populasi pada penelitian ini adalah 65 perusahaan, dan sampel penelitian yaitu 38 perusahaan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan emisi karbon tidak mempengaruhi kinerja keuangan (ROA). Pengungkapan emisi karbon dianggap hanya menjadi simbolis. Pengungkapan emisi karbon tidak mempengaruhi kinerja keuangan (ROE). Tanggung jawab sosial menjadi fokus utama dibandingkan dengan aspek keuangan secara langsung. Pengungkapan emisi karbon tidak dapat mempengaruhi kegiatan bisnis sehingga dampaknya terhadap ROE cenderung minim. Pengungkapan emisi karbon tidak mempengaruhi kinerja keuangan (Tobin’s Q). Pengungkapan emisi karbon tidak dapat mempengaruhi Tobin's Q, ini bisa menjadi indikasi bahwa pasar atau investor tidak percaya pada pengungkapan lingkungan yang dilakukan perusahaan. Inovasi hijau tidak dapat memperkuat pengaruh pengungkapan emisi karbon terhadap meningkatnya ROA. Hal ini mengarah pada fenomena baru yang dikenal sebagai greenwashing. Greenwashing merupakan risiko yang muncul di hampir semua praktik bisnis yang memprioritaskan produk ramah lingkungan. Surat kabar Lincoln Star mendefinisikan greenwash sebagai "kebohongan hijau kecil". Inovasi hijau tidak dapat memperkuat pengaruh pengungkapan emisi karbon terhadap meningkatnya ROE. Perusahaan yang tidak benar benar melakukanya maka inovasi hijau tidak dapat memperkuat hubungan antara pengungkapan emisi karbon dan ROE Inovasi hijau tidak dapat memperkuat pengaruh pengungkapan emisi karbon terhadap meningkatnya Tobin’s Q. Inovasi hijau penting untuk keberlanjutan jangka panjang, tetapi membutuhkan banyak waktu untuk dapat berdampak pada nilai perusahaan. Terdapat faktor lain seperti strategi keuangan, kondisi pasar, dan persepsi investor yang berkemungkinan lebih berperan dalam menentukan nilai perusahaan di pasar moda. Hasil uji beda kinerja keuangan antara indeks ESG Leaders dan Sri Kehati menunjukan bahwa, ROE pada indeks ESG Leaders lebih tinggi dibandingkan dengan ROE pada indeks Sri Kehati. Sedangkan ROA dan Tobin’s Q tidak memiliki perbedaan. Kinerja ROE di perusahaan ESGL lebih besar disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor seperti strategi bisnis, sektor bisnis yang lebih maju, manajemen modal yang lebih efisien, dan konsentrasi pada inovasi. Sementara itu, perusahaan indeks Sri Kehati cenderung lebih konservatif dan stabil. Implikasi teoritis, penelitian ini memberikan kontribusi teoritis dengan memperluas pemahaman mengenai bagaimana perusahaan membangun legitimasi dan hubungan dengan para pemangku kepentingan melalui praktik keberlanjutan. Berbeda dengan penelitian terdahulu yang banyak mendukung teori stakeholder dan teori legitimasi, hasil penelitian ini justru menunjukkan bahwa pengungkapan emisi karbon dan inovasi hijau belum mampu memberikan dampak nyata terhadap kinerja keuangan perusahaan. Pendekatan alternatif dibutuhkan untuk melihat dinamika legitimasi di era yang semakin kritis terhadap isu keberlanjutan. Critical Legitimacy Theory menjadi kerangka yang lebih tepat, karena mempertimbangkan bagaimana publik dan stakeholder menilai konsistensi antara apa yang diklaim perusahaan dan yang dilakukan perusahaan. Implikasi Praktis, penelitian ini memiliki beberapa implikasi, tata kelola perusahaan memberikan keyakinan kepada investor bahwa perusahaan akan mengutamakan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi, yang pada akhirnya berdampak pada kinerja keuangan. Bagi calon investor, penelitian ini penting untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan sebelum menginvestasikan uangnya. Bagi para pelaku bisnis, pedoman dan peraturan perundang-undangan merupakan dasar dalam mengendalikan perilaku mereka. Tanpa kebijakan dan regulasi yang tepat, bisnis akan mengejar keuntungan jangka pendek dengan mengorbankan lingkungan, yang menyebabkan kerusakan besar pada lingkungan di masa mendatang. Keterbatasan penelitian adalah, Adjusted R-squared pada tiap tiap variabel kurang dari 20%, perusahaan tidak melaporkan laporan keberlanjutan, terdapat nilai ROA minus dan subyektivitas pada content analysis.

Actions (login required)

View Item