INTIHATUN, MUNAWAROH (2025) Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia, Pertumbuhan Ekonomi, Rumah Layak Huni, Fasilitas Kesehatan Dan Pernikahan Dini Terhadap Prevalensi Stunting Di Indonesia. Masters thesis, UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN.

	PDF (Cover) COVER-Intihatun Munawaroh-C2A023011-Tesis-2025.pdf.pdf Download (531kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Intihatun Munawaroh-C2A023011-Thesis-2025.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Intihatun Munawaroh-C2A023011-Thesis-2025.pdf.pdf Download (638kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Intihatun Munawaroh-C2A023011-Thesis-2025.pdf.pdf Restricted to Repository staff only until 21 May 2026. Download (922kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Intihatun Munawaroh-C2A023011-Thesis-2025.pdf.pdf Restricted to Repository staff only until 21 May 2026. Download (1MB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Intihatun Munawaroh-C2A023011-Thesis-2025.pdf.pdf Restricted to Repository staff only until 21 May 2026. Download (820kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Intihatun Munawaroh-C2A023011-Thesis-2025.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (BabV) BAB-V-Intihatun Munawaroh-C2A023011-Thesis-2025.pdf.pdf Download (644kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Intihatun Munawaroh-C2A023011-Thesis-2025.pdf.pdf Download (782kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Intihatun Munawaroh-C2A023011-Thesis-2025.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Upaya penanganan stunting sudah banyak dilakukan oleh pemerintah Indonesia mulai dari pusat sampai ke daerah, namun hasilnya belum memenuhi target yang ditetapkan oleh Sustainable Development Goals (SDG’s) dan target nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menjadi penyebab kejadian stunting serta untuk mengetahui faktor mana yang paling dominan mempengaruhi kejadian stunting di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menerapkan metode regresi linear berganda data panel. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) berupa data prevalensi stunting, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pertumbuhan ekonomi, rumah layak huni, fasilitas kesehatan dan pernikahan dini dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2023 yang ada di 34 provinsi di Indonesia. Hasil peneltian ini menunjukkan bahwa variabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berpengaruh negatif signifikan terhadap prevalensi stunting. Variabel pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap prevalensi stunting. Variabel rumah layak huni tidak berpengaruh signifikan terhadap prevalensi stunting. Variabel fasilitas kesehatan berpengaruh negatif signifikan terhadap prevalensi stunting. Variabel pernikahan dini berpengaruh positif signifikan terhadap prevalensi stunting. Temuan penelitian ini mengimplikasikan bahwa 1) pemerintah sangat perlu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui tiga dimensi yaitu dimensi kesehatan seperti meningkatkan akses dan mutu layanan kesehatan dan meningkatkan upaya pencegahan kematian ibu dan bayi baru lahir, dimensi pendidikan seperti memberikan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan, meningkatkan program beasiswa, dan mengoptimalkan pendanaan pendidikan serta dimensi standar hidup layak seperti meningkatkan program bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH), pembukaan lapangan kerja dan program perlindungan sosial, 2) bahwa pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh terhadap penurunan stunting hal ini disebabkan karena terdapat faktor-faktor lain yang berpengaruh lebih besar terhadap prevalensi stunting seperti ketimpangan ekonomi, sulitnya akses masyarakat terhadap makanan bergizi, air bersih, layanan kesehatan dan sanitasi, kurangnya pemberian ASI eksklusif, dan lain-lain. 3) Pemerintah bekerjasama dengan masyarakat dan lembaga melakukan evaluasi dan mengontrol kegiatan penyediaan anggaran untuk rumah layak huni agar sesuai dan tepat sasaran, meningkatkan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya standar rumah layak huni dengan tetap meningkatkan anggaran untuk pemberian makan bergizi kepada anak. 4) Pemerintah bekerjasama dengan masyarakat dan lembaga sangat perlu untuk meningkatkan ketersediaan fasilitas kesehatan beserta tenaga kesehatannya mulai dari posyandu, puskesmas sampai dengan rumah sakit, memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya pemberian makanan bergizi kepada keluarga dan anak dalam rangka pencegahan stunting. 5) pemerintah sangat perlu meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat melalui sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi kepada remaja tentang banyaknya risiko yang timbul pada pernikahan dini dan anak yang dilahirkan dari pernikahan dini tersebut yang bisa menyebabkan balita stunting. Kata kunci : Stunting, IPM, Pertumbuhan Ekonomi, Pernikahan Dini

Actions (login required)

View Item