FAJARSARI, Amalia (2025) I Can’t Speak: Analisis Kendala Berbicara Pada Pendengar Program Belajar Bahasa Inggris Di Radio Pesona Fm Wonosobo. Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) 1-COVER-AMALIA FAJARSARI-F2C023017-TESIS-2025.pdf Download (236kB)
	PDF (Legalitas) 2-LEGALITAS-AMALIA FAJARSARI-F2C023017-TESIS-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)
	PDF (Abstrak) 3-ABSTRAK-AMALIA FAJARSARI-F2C023017-TESIS-2025.pdf Download (343kB)
	PDF (BabI) 4-BAB-I-AMALIA FAJARSARI-F2C023017-TESIS-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 19 May 2026. Download (1MB)
	PDF (BabII) 5-BAB-II-AMALIA FAJARSARI-F2C023017-TESIS-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 19 May 2026. Download (2MB)
	PDF (BabIII) 6- BAB-III-AMALIA FAJARSARI-F2C023017-TESIS-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 19 May 2026. Download (1MB)
	PDF (BabIV) 7-BAB-IV-AMALIA FAJARSARI-F2C023017-TESIS-2025-1.pdf Restricted to Repository staff only Download (13MB)
	PDF (BabV) 8-BAB-V-AMALIA FAJARSARI-F2C023017-TESIS-2025.pdf Download (468kB)
	PDF (DaftarPustaka) 9-DAFTAR PUSTAKA-AMALIA FAJARSARI-F2C023017-TESIS-2025.pdf Download (797kB)
	PDF (Lampiran) 10-LAMPIRAN-AMALIA FAJARSARI-F2C023017-TESIS-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Kemampuan berbicara bahasa Inggris masih menjadi tantangan bagi masyarakat Wonosobo, khususnya pendengar program "I Can Speak" di LPPL Radio Pesona FM. I Can Speak merupakan program kerjasama antara Diskominfo Wonosobo dengan Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) UNSIQ Wonosobo, yang kemudian penyelenggaraannya didelegasikan kepada LPPL Radio Pesona FM Wonosobo. Meskipun program ini dirancang sebagai media edukatif yang interaktif, namun partisipasi aktif pendengar dalam berbicara masih rendah. Posisi strategis Wonosobo sebagai kota wisata merupakan faktor penting agar sumber daya manusia di Wonosobo mampu berbahasa inggris demi meningkatkan kualitas sektor pariwisata. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kendala yang dihadapi pendengar dalam berbicara bahasa Inggris, bentuk komunikasi yang diterapkan dalam program, serta mengeksplorasi bentuk komunikasi pembelajaran yang lebih efektif sesuai kebutuhan pendengar radio. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma post- positivistik. Data dikumpulkan mel alui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan Focus Group Discussion (FGD) dengan 12 informan yang terdiri dari semua orang yang terlibat pada program ini. Analisis dilakukan menggunakan metode triangulasi data untuk meningkatkan validitas temuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala utama dalam berbicara bahasa Inggris pada pendengar disebabkan oleh fakto r internal seperti kurangnya rasa percaya diri dan keterbatasan kosakata, serta faktor eksternal seperti pengaruh budaya lokal yang kurang mendukung praktik berbahasa asing. Selain itu, dengan berlandaskan teori Encoding/Decoding dari Stuart Hall, ditemukan bahwa pesan yang dikodekan dalam siaran I Can Speak tidak selalu didekodekan dengan makna yang sesuai oleh pendengar. Beberapa pendengar berada dalam posisi negotiated reading, diman a mereka memahami tujuan edukatif program tetapi masih merasa kurang percaya diri untuk berpartisipasi aktif. Sebagian pendengar mengalami oppositional reading, mereka tidak merasa siaran tersebut relevan dengan kebutuhan mereka. Penelitian ini merekomendasikan format siaran yang lebih interaktif dengan pendekatan berbasis integrasi teknologi digital untuk meningkatkan keterlibatan pendengar dan memperbaiki proses dekoding pesan edukatif dalam siaran radio.

Actions (login required)

View Item