SIDABARIBA, Theresya Rosa (2025) Penilaian Penyakit Utama Padi Inpari 32 pada Aplikasi Bakteri Endofit Indigenus. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Theresya Rosa Sidabariba-AID021057-Skripsi-2025.pdf Download (53kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Theresya Rosa Sidabariba-AID021057-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Theresya Rosa Sidabariba-AID021057-Skripsi-2025.pdf Download (44kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Theresya Rosa Sidabariba-AID021057-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 21 May 2026. Download (163kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Theresya Rosa Sidabariba-AID021057-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 21 May 2026. Download (123kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Theresya Rosa Sidabariba-AID021057-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 21 May 2026. Download (326kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Theresya Rosa Sidabariba-AID021057-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (706kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Theresya Rosa Sidabariba-AID021057-Skripsi-2025.pdf Download (40kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Theresya Rosa Sidabariba-AID021057-Skripsi-2025.pdf Download (170kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Theresya Rosa Sidabariba-AID021057-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (618kB)

Abstract

Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu komoditas pangan yang sangat penting di seluruh dunia. Peningkatan produktivitas padi menjadi prioritas utama dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat seiring dengan pertambahan penduduk. Pada tahun 2022 produksi padi sebanyak 54,75 juta ton gabah kering giling (GKG). Sementara itu, produksi pada tahun 2023 sebanyak 53,98 juta ton GKG, atau mengalami penurunan sebanyak 0,77 juta ton GKG. Produksi padi mengalami penurunan dari tahun 2022 ke 2023 salah satu penyebabnya adalah serangan patogen. Beberapa penyakit tanaman padi yang disebabkan oleh bakteri dan jamur yaitu Xanthomonas oryzae pv. oryzae, Pyricularia oryzae, Bipolaris oryzae, Rhizoctonia solani. Penelitian ini bertujuan untuk menilai penyakit yang disebabkan oleh bakteri dengan aplikasi bakteri endofit indigenus, menilai penyakit yang disebabkan oleh jamur dengan aplikasi bakteri endofit indigenus pada padi Inpari 32, menentukan aplikasi bakteri endofit terbaik terhadap penekanan penyakit utama padi Inpari 32. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Perlindungan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman dan di lahan pertanian Desa Linggasari, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas pada bulan Juni hingga September. Penilaian penyakit utama tanaman padi di lahan penelitian dilakukan secara scoring. Percobaan dilakukan dengan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah Kontrol, A (perlakuan bakteri endofit isolat Bacillus sp. NPA5, NPA6), B (perlakuan bakteri endofit isolat Bacillus sp. NPKR4, NPKR7), C (perlakuan bakteri endofit isolat Bacillus sp. NPSB3), dan D (perlakuan bakteri endofit dari konsorsium kelima isolat). Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah intensitas penyakit, laju infeksi, nilai AUDPC, efektivitas pengendalian, dan reisolasi bakteri endofit indigenus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat yang mampu menurunkan intensitas penyakit pada tanaman padi. Pada penyakit hawar daun bakteri dengan efektivitas pengendalian yang tinggi pada perlakuan A (67,441%), pada penyakit blas dengan efektivitas pengendalian tertinggi perlakuan B (20,731 %), pada penyakit bercak cokelat dengan efektivitas tertinggi pada perlakuan D (21,393%).

Actions (login required)

View Item