REYNALDI, Rangga Kurnia (2025) Diamika Peran Ganda dan Problem Keharmonisan Rumah Tangga pada Buruh Pabrik Perempuan di PT Sejahtera Jaya Abadi. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) Cover_Rangga Kurnia Reynaldi_F1A021076_Skripsi_2025.pdf Download (105kB)
	PDF (Legalitas) Legalitas_Rangga Kurnia Reynaldi_F1A021076_Skripsi_2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (431kB)
	PDF (Abstrak) Abstak_Rangga Kurnia Reynaldi_F1A021076_Skripsi_2025.pdf Download (152kB)
	PDF (BabI) Bab I_Rangga Kurnia Reynaldi_F1A021076_Skripsi_2025.pdf Restricted to Repository staff only until 22 May 2026. Download (137kB)
	PDF (BabII) BAb II_Rangga Kurnia Reynaldi_F1A021076_Skripsi_2025.pdf Restricted to Repository staff only until 22 May 2026. Download (186kB)
	PDF (BabIII) Bab III_Rangga Kurnia Reynaldi_F1A021076_Skripsi_2025.pdf Restricted to Repository staff only until 22 May 2026. Download (191kB)
	PDF (BabIV) Bab Iv_Rangga Kurnia Reynaldi_F1A021076_Skripsi_2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (BabV) Bab V_Rangga Kurnia Reynaldi_F1A021076_Skripsi_2025.pdf Download (146kB)
	PDF (DaftarPustaka) Daftar Pustaka_Rangga Kurnia Reynaldi_F1A021076_Skripsi_2025.pdf Download (584kB)
	PDF (Lampiran) Daftar Lampiran_Rangga Kurnia Reynaldi_F1A021076_Skripsi_2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (635kB)

Abstract

Perempuan yang bekerja sebagai buruh pabrik menghadapi tantangan dalam menjalankan peran ganda sebagai pekerja dan pengurus rumah tangga. Beban kerja yang tinggi, jam kerja panjang, serta tuntutan domestik yang masih menjadi tanggung jawab utama perempuan dapat berdampak pada kesejahteraan mereka. Fenomena ini menarik untuk diteliti guna memahami dinamika peran ganda mereka serta dampaknya terhadap keharmonisan rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pengalaman buruh perempuan di PT. Sejahtera Jaya Abadi dalam menghadapi dinamika dan problematika peran ganda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk memahami pengalaman subjektif informan. Pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling, agar informasi yang didapat sesuai dengan pembahasan di penelitian ini. Jumlah informan dalam penelitian ini berjumlah 11 orang, 7 orang diantaranya adalah buruh pabrik perempuan dan 4 orang lainnya adalah suami, anak, serta staff HRD dari PT. Sejahtera Jaya Abadi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis interaktif yang meliputi kondensasi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Untuk memastikan validitas data, penelitian ini menerapkan teknik triangulasi sumber. Temuan menunjukkan bahwa mayoritas perempuan bekerja karena faktor ekonomi, seperti kebutuhan finansial, membantu suami, atau menjadi tulang punggung keluarga. Jam kerja di pabrik mencapai 12 jam per hari dalam sistem shift, yang secara jelas melanggar ketentuan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Namun, buruh tetap menerima kondisi ini tanpa protes, karena keterbatasan pilihan kerja dan ketiadaan serikat pekerja. Bahkan ditemukan adanya aparat keamanan di pabrik, yang mengindikasikan relasi kuasa tertentu dalam pengawasan buruh. Dalam kehidupan rumah tangga, peran ganda yang dijalani perempuan menimbulkan tekanan fisik dan psikologis. Konflik waktu, tekanan emosional, dan kelelahan berdampak pada ketidakharmonisan hubungan dengan pasangan maupun anak. Meskipun demikian, sebagian perempuan berhasil membangun sistem coping melalui komunikasi keluarga, pembagian kerja domestik dengan suami, serta dukungan dari anak atau orang tua. Relasi kemitraan dalam rumah tangga menjadi faktor pelindung terhadap potensi disintegrasi keluarga. Skripsi ini menyimpulkan bahwa dinamika peran ganda buruh pabrik perempuan merupakan fenomena kompleks yang tidak hanya berkaitan dengan ekonomi keluarga, tetapi juga dipengaruhi oleh struktur kerja yang eksploitatif dan norma gender dalam masyarakat. Ketidakharmonisan dalam rumah tangga seringkali bersumber dari ketimpangan peran, kurangnya dukungan struktural, serta lemahnya daya tawar buruh perempuan. Oleh karena itu, diperlukan dukungan kebijakan, perlindungan hukum ketenagakerjaan, serta pendekatan keluarga berbasis kemitraan untuk memperkuat kesejahteraan buruh perempuan dan ketahanan keluarganya.

Actions (login required)

View Item