HATMONO, Nugroho Dwi (2025) Analisis Sebaran Bahaya Banjir Berbasis Model Hidraulik 2d Di Sungai Citarum Pada Kecamatan Baleendah. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Nugroho Dwi Hatmono-H1B018087-Skripsi-2025.pdf Download (37kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Nugroho Dwi Hatmono-H1B018087-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Nugroho Dwi Hatmono-H1B018087-Skripsi-2025.pdf Download (78kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Nugroho Dwi Hatmono-H1B018087-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 23 May 2026. Download (199kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Nugroho Dwi Hatmono-H1B018087-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 23 May 2026. Download (2MB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Nugroho Dwi Hatmono-H1B018087-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 23 May 2026. Download (842kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Nugroho Dwi Hatmono-H1B018087-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (8MB)
	PDF (BabV) BAB-V-Nugroho Dwi Hatmono-H1B018087-Skripsi-2025.pdf Download (59kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Nugroho Dwi Hatmono-H1B018087-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (340kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran bahaya banjir di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, yang merupakan salah satu wilayah dengan tingkat kerentanan tinggi terhadap banjir akibat meluapnya Sungai Citarum. Analisis dilakukan dengan pendekatan pemodelan hidraulik dua dimensi (2D) menggunakan perangkat lunak HEC-RAS yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Pemodelan ini menghasilkan peta sebaran genangan banjir berdasarkan simulasi untuk berbagai skenario periode ulang, yaitu 2, 5, 10, dan 50 tahun. Metodologi penelitian mencakup analisis hidrologi berdasarkan data curah hujan dan debit historis dari stasiun pengamatan setempat. Data tersebut digunakan sebagai input dalam pemodelan hidraulik untuk menggambarkan distribusi kedalaman, kecepatan aliran, dan luasan genangan banjir. Data topografi diperoleh dari Digital Elevation Model (DEM) Nasional dan hasil survei Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum guna meningkatkan akurasi pemodelan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa intensitas dan luasan genangan meningkat secara signifikan seiring bertambahnya periode ulang. Kawasan permukiman padat penduduk di sekitar aliran Sungai Citarum merupakan daerah yang paling terdampak, dengan kedalaman genangan yang mencapai lebih dari satu meter pada periode ulang tinggi. Tingkat bahaya banjir diklasifikasikan berdasarkan kriteria dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Federal Emergency Management Agency (FEMA). Hasil klasifikasi menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Baleendah berada pada kategori bahaya sedang hingga tinggi. Temuan ini menegaskan perlunya upaya mitigasi yang komprehensif dan terintegrasi, seperti penguatan infrastruktur pengendali banjir, pengelolaan tata ruang berbasis risiko, serta peningkatan kesiapsiagaan masyarakat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar ilmiah bagi pengambilan kebijakan dan perencanaan penanggulangan bencana yang lebih efektif oleh pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait.

Actions (login required)

View Item