WULANDARI, Titik Oktafiana (2025) Maturasi dan Regenerasi Kalus Embriogenik Bawang Merah (Allium cepa L.) Kultivar Bima-brebes secara In Vitro. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Titik Oktafiana Wulandari-B1A020014-Skripsi-2025.pdf Download (110kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Titik Oktafiana Wulandari-B1A020014-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK_Titik Oktafiana Wulandari-B1A020014-Skripsi-2025.pdf Download (95kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Titik Oktafiana Wulandari-B1A020014-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 28 May 2026. Download (149kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Titik Oktafiana Wulandari-B1A020014-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 28 May 2026. Download (176kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Titik Oktafiana Wulandari-B1A020014-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 28 May 2026. Download (339kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Titik Oktafiana Wulandari-B1A020014-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (BabV) BAB-V-Titik Oktafiana Wulandari-B1A020014-Skripsi-2025.pdf Download (110kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Titik Oktafiana Wulandari-B1A020014-Skripsi-2025.pdf Download (200kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Titik Oktafiana Wulandari-B1A020014-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (171kB)

Abstract

Bawang merah (Allium cepa L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi di Indonesia. Umumnya, bawang merah diperbanyak secara konvensional melalui umbi. Namun, metode ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan nasional karena kualitas benih yang belum optimal. Kultur in vitro menjadi alternatif untuk menghasilkan benih berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi gula terhadap maturasi kalus embriogenik serta BAP terhadap regenerasi embrio somatik bawang merah kultivar Bima-Brebes secara in vitro. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua tahap. Tahap pertama menguji pengaruh konsentrasi gula dengan konsentrasi 15, 30, 45, dan 60 g/L terhadap maturasi embrio somatik dengan lima ulangan sehingga terdapat 20 unit percobaan. Tahap kedua menguji pengaruh BAP 0, 0,5, 1, dan 2 mg/L terhadap regenerasi embrio somatik dengan lima ulangan dan menghasilkan 20 unit percobaan. Variabel bebas terdiri dari konsentrasi gula pada tahap maturasi dan BAP pada tahap regenerasi. Variabel terikat yang diamati meliputi ukuran clump, warna, tekstur, dan fase embrio somatik pada tahap maturasi serta jumlah tunas dan warna eksplan pada tahap regenerasi. Selain itu, dilakukan analisis histologi untuk mengamati struktur jaringan embrio somatik dan tunas yang terbentuk. Data kuantitatif dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) pada taraf kesalahan 5% dan 1%, dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi gula berpengaruh terhadap semua parameter penelitian. Konsentrasi 30 g/L gula mendukung maturasi kalus embriogenik menjadi embrio somatik menuju tahap regenerasi. Sementara itu, penambahan BAP tidak memberikan pengaruh yang signifikan untuk pertumbuhan tunas A. cepa. Secara histologi, regenerasi A. cepa menunjukkan adanya prokambium pada tunas, sementara akar memiliki struktur menyerupai rambut akar.

Actions (login required)

View Item