IRNANDA, Fadya Syifa (2025) Analisis Post Mortem Kegagalan Pemboran Sumur Loka-1 dan Tondon-1 di Blok Kalosi PSC, Cekungan Sengkang, Sulawesi Selatan. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Fadya Syifa Irnanda-H1C021019-Skripsi-2025.pdf.pdf Download (386kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Fadya Syifa Irnanda-H1C021019-Skripsi-2025.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Fadya Syifa Irnanda-H1C021019-Skripsi-2025.pdf.pdf Download (350kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Fadya Syifa Irnanda-H1C021019-Skripsi-2025.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (692kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Fadya Syifa Irnanda-H1C021019-Skripsi-2025.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Fadya Syifa Irnanda-H1C021019-Skripsi-2025.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Fadya Syifa Irnanda-H1C021019-Skripsi-2025.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB)
	PDF (BabV) BAB-V-Fadya Syifa Irnanda-H1C021019-Skripsi-2025.pdf.pdf Download (334kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Fadya Syifa Irnanda-H1C021019-Skripsi-2025.pdf.pdf Download (404kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Fadya Syifa Irnanda-H1C021019-Skripsi-2025.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB)

Abstract

Blok Kalosi PSC merupakan salah satu wilayah prospektif di Sulawesi Selatan yang memiliki sejarah eksplorasi panjang sejak awal abad ke-20. Belanda menemukan adanya rembesan minyak (oil seepage) dan gas (gas seepage) pada tahun 1909-1910, yang menjadi indikasi adanya sistem perminyakan yang aktif di wilayah ini. Sehingga pada tahun 1995, Atlantic Richfield Kalosi Ltd. (ARCO Kalosi) melakukan pengeboran pada sumur Loka-1 dan Tondon-1, yang menghasilkan informasi penting terkait prospek perminyakan di wilayah tersebut. Namun, hasil laporan pemboran menyatakan sumur ini dry hole dengan status plugged and abandoned. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis post mortem dengan menggunakan tiga metode yaitu analisis geokimia, petrofisika dan interpretasi seismik untuk mendapatkan potensi batuan induk, karakteristik reservoir, serta sistem migrasi maupun perangkap hidrokarbon di kedua sumur tersebut. Sehingga dihasilkan bahwa sumur Loka-1 dan Tondon-1 tidak ditemukan adanya potensi batuan induk karena nilai TOC yang sangat rendah (poor) walaupun pada sumur Loka-1 menunjukan tingkat awal kematangan (early mature) dan Tondon-1 masih dalam kondisi belum matang (immature). Kemudian didapatkan pada kedua sumur tersebut memiliki karakteristik reservoir yang kurang baik, karena pada sumur Loka-1 memiliki nilai rata-rata volume shale sebesar 73,98%, porositas efektif 5,97%, dan saturasi air 91,1%. Sama halnya pada sumur Tondon-1, memiliki nilai rata-rata volume shale sebesar 94,98%, porositas efektif sebesar 5,79%, dan saturasi air sebesar 96,86%. Berdasarkan analisis interpretasi seismik bahwa pada sumur Loka-1 menargetkan perangkap struktural berupa asymmetrical anticline, sehingga pemboran sumur tersebut tidak dilakukan pada puncak antiklin, serta ditemukan adanya thrust fault yang seharusnya menjadi jalur migrasi hidrokarbon. Pada sumur Tondon-1 memiliki perangkap struktural berupa drag fold yang disebabkan oleh fault-propagation fold sebagai jalur migrasi hidrokarbon. Serta di bawah TD sumur ini teridentifikasi adanya reefals carbonates dari Formasi Tacipi yang berpotensi sebagai batuan reservoir. Penyebab utama kegagalan pemboran sumur Loka-1 dan Tondon-1 yaitu pemboran tidak menembus zona target utama dan diasumsikan hanya mengebor lapisan seal saja. Kedua sumur ini memiliki arah migrasi yang kompleks akibat adanya high preassure system.

Actions (login required)

View Item