ELSHANA, Virly (2025) Upaya Pemulihan dan Pemberdayaan Perempuan Yazidi Melalui Nadia's Initiative (2019 - 2023). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Virly Elshana-F1F021013-Skripsi-2025.pdf Download (217kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Virly Elshana-F1F021013-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (715kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Virly Elshana-F1F021013-Skripsi-2025.pdf Download (260kB)
	PDF (BabI) BAB I-Virly Elshana-F1F021013-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (490kB)
	PDF (BabII) BAB II-Virly Elshana-F1F021013-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (792kB)
	PDF (BabIII) BAB III-Virly Elshana-F1F021013-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (664kB)
	PDF (BabIV) BAB IV-Virly Elshana-F1F021013-Skripsi-2025.pdf Download (282kB)
	PDF (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA-Virly Elshana-F1F021013-Skripsi-2025.pdf Download (288kB)

Abstract

Strategi advokasi transnasional yang dijalankan oleh Nadia's Initiative menunjukkan kontribusi pada pendekatan Transnational Advocacy Networks (TANs) dalam merespons kegagalan negara melindungi penyintas kekerasan seksual pascakonflik. Melalui empat strategi utama: information politics, symbolic politics, leverage politics, dan accountability politics, Nadia's Initiative berhasil menginternasionalisasi isu genosida terhadap komunitas Yazidi dan mendorong pengakuan serta reparasi dari aktor global. Implementasi boomerang pattern terlihat dalam pengesahan Yazidi Female Survivors Law oleh Pemerintah Irak, dengan dukungan dari lembaga internasional seperti Global Survivors Fund dan Uni Eropa. Namun, di tingkat global keberhasilan strategi ini masih terhambat oleh birokrasi, keterbatasan dana, stigma sosial, dan kurangnya partisipasi komunitas penyintas. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan advokasi transnasional perlu diimbangi dengan penguatan kapasitas lokal agar pemulihan bersifat menyeluruh, adil dan berkelanjutan.

Actions (login required)

View Item