MUFAROHAH, Yusrotul (2025) Pengaruh Perbedaan Jenis Pupuk Terhadap Tingkat Pemadatan Tanah Akibat Perlintasan Traktor Roda Dua: Kasus 6 Bulan Setelah Perlintasan Traktor. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Yusrotul Mufarohah-A1C021059-Skripsi-2025.pdf Download (83kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Yusrotul Mufarohah-A1C021059-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (601kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Yusrotul Mufarohah-A1C021059-Skripsi-2025.pdf Download (265kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Yusrotul Mufarohah-A1C021059-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 23 July 2026. Download (260kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Yusrotul Mufarohah-A1C021059-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 23 July 2026. Download (364kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Yusrotul Mufarohah-A1C021059-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 23 July 2026. Download (817kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Yusrotul Mufarohah-A1C021059-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (298kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Yusrotul Mufarohah-A1C021059-Skripsi-2025.pdf Download (261kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Yusrotul Mufarohah-A1C021059-Skripsi-2025.pdf Download (275kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Yusrotul Mufarohah-A1C021059-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (239kB)

Abstract

Penggunaan traktor roda dua untuk pengolahan tanah mampu meningkatkan produktivitas lahan, namun justru berdampak negatif pada struktur tanah. Kedalaman olah tanah biasanya berkisar 0 – 20 cm namun ada tanaman yang memiliki perakaran lebih dari 20 cm. Pemupukan menjadi salah satu solusi untuk memperbaiki sifat fisik tanah dan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Kajian yang ada seringnya berfokus pada kedalaman 0 – 30 cm. Selain itu, proses pengolahan tanah biasanya dilakukan 1 – 2 kali dalam satu tahun, namun kajian mengenai dampak pemadatan tanah biasanya dilakukan sesaat setelah diberi perlintasan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui perbedaan pengaruh pupuk organik, pupuk kimia, dan pupuk campuran terhadap tingkat pemadatan tanah pada kedalaman 0 – 50 cm saat 6 bulan setelah perlintasan traktor roda dua; 2) Mengetahui hubungan antara beberapa variabel sifat fisik tanah terkait pengaruh pupuk organik, pupuk kimia, dan pupuk campuran terhadap tingkat pemadatan tanah pada kedalaman 0 – 50 cm saat 6 bulan setelah perlintasan traktor roda dua. Penelitian dilakukan pada bulan September 2024 – Juni 2025 dengan tempat pengambilan sampel tanah di lahan pertanian Desa Karangduren, Sokaraja dan pengukuran sifat fisik tanah di Laboratorium Terpadu 1 IAB, Universitas Jenderal Soedirman. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan yaitu: tanpa pupuk (Po), pupuk organik (P1), pupuk kimia (P2), dan pupuk campuran (P3). Pengambilan sampel tanah tidak terganggu dilakukan pada kedalaman 0 – 10, 10 – 20, 20 – 30, 30 – 40, dan 40 – 50 cm dengan jumlah ulangan sebanyak 5 kali untuk setiap kedalaman, sehingga total sampel yang diambil adalah 100. Alat dan bahan yang digunakan meliputi traktor roda dua tipe Quick/G 3000 ZEVA, soil ring sampler 100 cm3, head core ring sampler, oven, timbangan digital, jangka sorong, cawan alumunium, falling head meter, meteran, stopwatch, pupuk organik, pupuk kimia, pupuk campuran, dan 4 plot penelitian berukuran 1 m × 2 m. Variabel yang diukur adalah dry bulk density, hydraulic conductivity, porositas, dan kadar air. Analisis data menggunakan analisis korelasi dan Analysis of variance (ANOVA) dengan uji lanjut menggunakan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) 5% serta uji T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik dan pupuk campuran menghasilkan penurunan nilai dry bulk density, yang diikuti dengan peningkatan nilai porositas dan konduktivitas hidrolik jenuh, sedangkan pupuk kimia menghasilkan hal yang sebaliknya. Pupuk organik paling efektif dalam mengurangi dampak pemadatan tanah akibat perlintasan traktor roda dua. Peningkatan kedalaman tanah menghasilkan penurunan nilai dry bulk density yang diikuti peningkatan nilai porositas dan konduktivitas hidrolik jenuh. Hasil korelasi menunjukkan bahwa dry bulk density memiliki hubungan linear negatif dengan konduktivitas hidrolik jenuh (r = -0,693), sedangkan porositas dan kadar air keduanya memiliki hubungan linear positif dengan konduktivitas hidrolik jenuh (r masing-masing adalah 0,693 dan 0,627). Hasil pengamatan pada saat 6 bulan setelah perlintasan traktor roda dua menunjukkan bahwa nilai dry bulk density (ρd) lebih besar dibandingkan pada saat 0 bulan setelah perlintasan traktor roda dua. Namun, nilai porositas (f), kadar air (w), dan hydraulic conductivity (ks) pada saat 6 bulan setelah perlintasan traktor roda dua memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan pada saat 0 bulan setelah perlintasan traktor roda dua. Hasil uji T menunjukan bahwa rata-rata nilai dry bulk density, porositas, dan kadar air tidak berbeda nyata pada saat 6 bulan dan 0 bulan waktu pengamatan. Sedangkan hydraulic conductivity menunjukan adanya perbedaan nyata antara 6 bulan dan 0 bulan waktu pengamatan.

Actions (login required)

View Item