JUNED, Arsita Rahma (2019) Determinant of Voluntary Disclosure Controlled by Nature of Regulation. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

Preview	PDF (Cover) COVER-Arsita Rahma Juned-C1I015044-skripsi-2019.pdf Download (55kB) | Preview
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Arsita Rahma Juned-C1I015044-skripsi-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (441kB)
Preview	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Arsita Rahma Juned-C1I015044-skripsi-2019.pdf Download (385kB) | Preview
	PDF (BabI) BAB-1-Arsita Rahma Juned-C1I015044-skripsi-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (434kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Arsita Rahma Juned-C1I015044-skripsi-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (575kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Arsita Rahma Juned-C1I015044-skripsi-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (492kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Arsita Rahma Juned-C1I015044-skripsi-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (563kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Arsita Rahma Juned-C1I015044-skripsi-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (332kB)
Preview	PDF (Daftarpustaka) DAFTAR-PUSTAKA-Arsita Rahma Juned-C1I015044-skripsi-2019.pdf Download (476kB) | Preview
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Arsita Rahma Juned-C1I105044-skripsi-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (856kB)

Abstract

Saat ini dunia bisnis dan ekonomi di Indonesia dituntut untuk dapat menyesuaikan setiap perkembangan dan perubahan. Untuk menghadapi persaingan yang ketat, perusahaan diharapkan lebih transparan dalam mengungkapkan informasi tentang laporan keuangan perusahaan, sehingga dapat membantu dan bermanfaat bagi pengambil keputusan untuk mengantisipasi perubahan kondisi ekonomi ke depan. Suatu fenomena yang mengungkapkan bahwa hanya sedikit perusahaan Indonesia yang melakukan pengungkapan penuh. Menurut Transparency International Indonesia (TII), transparansi perusahaan di Indonesia cukup buruk. Dari skala 0-10, Indonesia hanya mendapat skor 3,5. Banyak orang berpikir bahwa perusahaan beregulasi tinggi selalu transparan, memberikan pengungkapan yang lengkap dan juga cenderung lebih aman untuk berinvestasi daripada perusahaan beregulasi rendah. Kenyataannya, perusahaan dengan pengaturan tinggi seperti lembaga keuangan atau bahkan perusahaan pemerintah menunjukkan bahwa kurangnya transparansi. Survei nasional literasi keuangan dan inklusi pada tahun 2016 menunjukkan bahwa 67,8% orang sudah menggunakan layanan keuangan. Namun, hanya 29,7% orang yang memahami produk dan layanan keuangan. Ini terjadi karena kurang transparansi pada lembaga keuangan. Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang dijelaskan, penelitian ini akan menganalisis dan mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh karakteristik perusahaan terhadap tingkat pengungkapan sukarela. Penelitian ini menggunakan Game Theory sebagai grand theory. Game Theory adalah salah satu cabang matematika dengan menerapkan teknik matematika yang terkait dengan hasil interaksi antar pemain dalam permainan. Pengungkapan sukarela adalah kasus khusus dalam Game Theory dengan premis sentral sebagai berikut: setiap entitas yang ingin membuat pengungkapan akan mengungkapkan informasi yang memberikan manfaat bagi entitas. Mereka tidak akan mengungkapkan informasi yang tidak memberi manfaat bagi mereka. Oleh karena itu, manajer akan mengungkapkan informasi secara sukarela jika manfaat yang diperoleh dapat melebihi biaya langsung dan tidak langsung yang terlibat. Variabel dependen dari penelitian ini adalah pengungkapan sukarela yang diukur dengan indeks kelengkapan pengungkapan sukarela. Variabel independen dari penelitian ini adalah ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset, profitabilitas yang diukur dengan return on equity, dan leverage yang diukur dengan rasio hutang terhadap aset. Penelitian ini menggunakan variabel kontrol, yaitu Nature of Regulation. Nature of Regulation adalah sifat industri yang ditentukan oleh jenis regulasi. Penelitian ini menggunakan kategori Nature of Regulation dengan High Regulated Companies dan Low Regulated Companies. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2017. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Kriteria untuk perusahaan adalah perusahaan LQ45 yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan mereka dalam satuan Rupiah dan memiliki laba positif selama tahun berturut-turut dari 2013-2017. Total sampel dalam penelitian ini adalah 23 perusahaan dan total data yang telah dianalisis adalah 115. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Analisis menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan sukarela. Sementara itu, leverage dan profitabilitas memang memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan sukarela. Dalam penelitian ini, ada 3 implikasi. Implikasi pertama adalah ukuran perusahaan tidak mempengaruhi pengungkapan sukarela. Oleh karena itu, bagi calon investor tidak selalu berasumsi bahwa perusahaan besar akan lebih baik untuk berinvestasi karena baik perusahaan besar maupun kecil sudah mengungkapkan laporan keuangan mereka yang lebih luas. Implikasi kedua adalah leverage berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sukarela. Bagi calon investor, leverage dapat dipertimbangkan sebagai pengambilan keputusan investasi karena semakin tinggi tingkat leverage, semakin berisiko kondisi keuangan perusahaan. Dengan kata lain, kondisi keuangan perusahaan yang mempunyai level leverage tinggi cenderung tidak bagus dan cenderung tidak aman untuk berinvestasi di perusahaan. Implikasi ketiga adalah profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sukarela. Profitabilitas dapat dianggap sebagai pengambilan keputusan investasi bagi calon investor karena semakin tinggi tingkat profitabilitas, semakin tinggi pengembalian yang diperoleh bagi investor.

Actions (login required)

View Item