WIRYO, Wiryo (2017) Penggunaan Informasi Laporan Keuangan untuk Memprediksi Financial Distress pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Indonesia. Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) 1 Cover-Wiryo-P2CD14070.pdf Download (905kB)
	PDF (Legalitas) 2 Legalitas-Wiryo-P2CD14070.pdf Restricted to Repository staff only Download (994kB)
	PDF (Abstrak) 3 Abstrak-Wiryo-P2CD14070.pdf Download (900kB)
	PDF (BabI) 4 BAB 1-Wiryo-P2CD14070.pdf Restricted to Repository staff only until 25 July 2026. Download (1MB)
	PDF (BabII) 5 BAB 2-Wiryo-P2CD14070.pdf Restricted to Repository staff only until 25 July 2026. Download (1MB)
	PDF (BabIII) 6 BAB 3-Wiryo-P2CD14070.pdf Restricted to Repository staff only until 25 July 2026. Download (1MB)
	PDF (BabIV) 7 BAB 4-Wiryo-P2CD14070.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (BabV) 8 BAB 5-Wiryo-P2CD14070.pdf Download (991kB)
	PDF (DaftarPustaka) 9 Daftar Pustaka-Wiryo-P2CD14070.pdf Download (1MB)
	PDF (Lampiran) 10 Lampiran-Wiryo-P2CD14070.pdf Restricted to Repository staff only Download (963kB)

Abstract

Realisasi belanja pegawai pemerintah kabupaten/kota di Indonesia untuk tahun 2012, 2013 dan 2014 mencapai 52%, 50% dan 48% dari total belanja daerah. Sejatinya struktur belanja daerah yang baik komposisi belanja modalnya harus lebih besar, karena belanja daerah yang manfaatnya akan langsung dirasakan oleh masyarakat adalah belanja modal, terutama untuk infrastruktur. Menurut Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada tahun 2015 terdapat 58 pemerintah daerah yang masuk zona merah dalam belanja pegawai. Zona merah yang dimaksud adalah belanja pegawai pemerintah daerah yang melampaui 60% dari total belanja. Jika proporsi belanja pegawai yang tidak sehat ini dibiarkan maka tidak mustahil pemerintah daerah akan mengalami kebangkrutan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kebermanfaatan informasi yang dihasilkan dari laporan keuangan pemerintah daerah untuk memprediksi financial distress. Dari informasi laporan keuangan pemerintah daerah dilakukan analisis menggunakan analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan yang digunakan untuk memprediksi financial distress adalah ROA, ROE, OM, POSFUND, POSGW, CLGW, CL, DTR dan Kemandirian Keuangan. Indikator financial distress yang digunakan dalam penelitian ini adalah proporsi belanja pegawai terhadap total belanja. Populasi dalam penelitian ini adalah 508 pemerintah daerah kabupaten/kota di Indonesia. Teknik penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan berupa dokumen-dokumen tertulis dan catatancatatan. Sumber data utama penelitian ini adalah Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (LHP-BPKRI) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) kabupaten/kota di Indonesia. Metode analisis data menggunakan analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan rasio POSFUND, POSGW dan Kemandirian Keuangan berpengaruh negatif terhadap probabilitas financial distress pemerintah daerah. Sementara rasio ROA, ROE, OM, CLGW, CL dan DTR tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap probabilitas financial distress pemerintah daerah. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa informasi laporan keuangan pemerintah daerah dapat digunakan untuk memprediksi financial distress. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan kombinasi berbagai indikator untuk menilai financial distress, dengan kombinasi indikator financial distress diharapkan dapat meningkatkan ketepatan memprediksi.

Actions (login required)

View Item