KHASANAH, Fatiikhatun (2019) Analisis Kemampuan Good Corporate Governance dalam Memediasi Pengaruh Kinerja Keuangan, Kinerja Lingkungan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Lingkungan. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

Preview	PDF (Cover) COVER-Fatikhatun Khasanah-C1C015054-skripsi-2019.pdf Download (33kB) | Preview
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Fatikhatun Khasanah-C1C015054-skripsi-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (328kB)
Preview	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Fatikhatun Khasanah-C1C015054-skripsi-2019.pdf Download (78kB) | Preview
	PDF (BabI) BAB-I-Fatikhatun Khasanah-C1C015054-Skripsi-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (160kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Fatikhatun Khasanah-C1C015054-Skripsi-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (207kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Fatikhatun Khasanah-C1C015054-Skripsi-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (304kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Fatikhatun Khasanah-C1C015054-Skripsi-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (404kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Fatikhatun Khasanah-C1C015054-Skripsi-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (14kB)
Preview	PDF (Daftarpustaka) DAFTAR-PUSTAKA-Fatikhatun Khasanah-C1C015054-Skripsi-2019.pdf Download (229kB) | Preview
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Fatikhatun Khasanah-C1C015054-Skripsi-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (483kB)

Abstract

Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi pustaka dengan menganalisis laporan tahunan perusahaan peserta PROPER yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2017. Penelitian ini berjudul “Analisis Kemampuan Good Corporate Governance dalam Memediasi Pengaruh Kinerja Keuangan, Kinerja Lingkungan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan Lingkungan”. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Apakah Good Corporate Governance mampu memediasi pengaruh kinerja keuangan, kinerja lingkungan, dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan lingkungan?”. Kemudian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan Good Corporate Governance dalam memediasi pengaruh kinerja keuangan, kinerja lingkungan, dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan lingkungan. Teori yang digunakan sebagai dasar dalam penelitian ini yaitu teori legitimasi dan teori sinyal. Kemudian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini antara lain: (1) H1: Good Corporate Governance mampu memediasi pengaruh kinerja keuangan, kinerja lingkungan, dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan lingkungan; (2) H2: Good Corporate Governance mampu memediasi pengaruh kinerja keuangan terhadap pengungkapan lingkungan; (3) H3: Good Corporate Governance mampu memediasi pengaruh kinerja lingkungan terhadap pengungkapan lingkungan; (4) H4: Good Corporate Governance mampu memediasi pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan lingkungan; (5) H5: Kinerja keuangan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan lingkungan; (6) H6: Kinerja lingkungan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan lingkungan; (7) H7: Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan lingkungan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan peserta PROPER yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia selama tahun 2016-2017. Total populasi berjumlah 81 perusahaan. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu dengan menetapkan kriteria-kriteria tertentu. Kriteria yang ditetapkan antara lain: (1) Perusahaan peserta PROPER yang terdaftar dan mempublikasikan laporan tahunan di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2017; (2) Perusahaan yang hanya mengikuti 1 (satu) kepesertaan dalam PROPER tahun 2016-2017; (3) Perusahaan yang mengungkapkan informasi secara lengkap mengenai variabel-variabel yang mendukung penelitian ini. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan maka diperoleh sampel sejumlah 32 perusahaan. Pengukuran operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Corporate Governance Perception Index (CGPI) untuk variabel Good Corporate Governance, Indonesian Environmental Reporting Index untuk variabel pengungkapan lingkungan, Net Profit Margin (NPM) untuk variabel kinerja keuangan, peringkat PROPER untuk variabel kinerja lingkungan, dan logaritma natural dari total aset untuk variabel ukuran perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data menggunakan Partial Least Square (PLS) menunjukkan bahwa: (1) H1: Good Corporate Governance mampu memediasi pengaruh kinerja keuangan, kinerja lingkungan, dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan lingkungan; (2) H2: Good Corporate Governance tidak mampu memediasi pengaruh kinerja keuangan terhadap pengungkapan lingkungan; (3) H3: Good Corporate Governance tidak mampu memediasi pengaruh kinerja lingkungan terhadap pengungkapan lingkungan; (4) H4: Good Corporate Governance mampu memediasi pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan lingkungan; (5) H5: Kinerja keuangan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pengungkapan lingkungan; (6) H6: Kinerja lingkungan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pengungkapan lingkungan; (7) H7: Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan lingkungan. Implikasi dari penelitian yaitu pemenuhan keinginan pihak yang berkepentingan serta peningkatan reputasi perusahaan dapat dipenuhi dengan cara perusahaan publik mengimplementasikan kewajiban Good Corporate Governance serta pengelolaan lingkungan yang kemudian diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan. Pengungkapan lingkungan merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan kepada pihak yang berkepentingan, sehingga terlepas dari tingkat laba yang diperoleh perusahaan tetap wajib melaksanakan pengungkapan lingkungan. Penelitian ini menunjukkan tingkat Net Profit Margin (NPM) perusahaan tidak mampu mempengaruhi tingkat pengungkapan lingkungan perusahaan. NPM digunakan untuk mengukur seberapa efisien perusahaan mengelola aktivitas bisnisnya dan memperkirakan profitabilitas masa depan berdasarkan peramalan penjualan yang dibuat perusahaan. Perbandingan laba bersih dan total penjualan dapat digunakan untuk melihat persentase pendapatan yang digunakan untuk membayar biaya operasional dan biaya non-operasional serta persentase yang tersisa sebagai laba bersih perusahaan. Peningkatan pengawasan praktik pengelolaan lingkungan perusahaan oleh pemerintah perlu dilakukan karena masih banyak perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan peserta PROPER yang tidak mengungkapkan aktivitas lingkungannya dalam laporan tahunan perusahaan. Perusahaan peserta PROPER dapat mengikuti perkembangan kebijakan dan peraturan terbaru dari PROPER agar dapat disesuaikan dengan praktik pengelolaan lingkungan perusahaan yang kemudian dapat meningkatkan pengungkapan lingkungannya. Peningkatan kepedulian dan kesadaran perusahaan akan pentingnya pengelolaan dan pengungkapan lingkungan dapat dicapai dengan cara pemerintah mengevaluasi efektivitas kebijakan dan peraturan tentang lingkungan serta menyusun regulasi baru yang lebih disesuaikan dengan aktivitas pengelolaan lingkungan perusahaan saat ini.

Actions (login required)

View Item