SALSABILA, Tijani (2025) Analisis Kolektor Pengering Surya Tipe Rak menggunakan Media Penyimpanan Panas Batu Basalt dan Pasir Pantai terhadap Mutu Serai Wangi (Cymbopogon nardus). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
|
PDF (Cover)
COVER-Tijani Salsabila-A1C021089-Skripsi-2025.pdf Download (197kB) |
|
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Tijani Salsabila-A1C021089-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (891kB) |
|
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Tijani Salsabila-A1C021089-Skripsi-2025.pdf Download (193kB) |
|
|
PDF (BabI)
BAB-I-Tijani Salsabila-A1C021089-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 28 July 2026. Download (185kB) |
|
|
PDF (BabII)
BAB-II-Tijani Salsabila-A1C021089-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 28 July 2026. Download (1MB) |
|
|
PDF (BabIII)
BAB-III-Tijani Salsabila-A1C021089-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 28 July 2026. Download (500kB) |
|
|
PDF (BabIV)
BAB-IV-Tijani Salsabila-A1C021089-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (550kB) |
|
|
PDF (BabV)
BAB-V-Tijani Salsabila-A1C021089-Skripsi-2025.pdf Download (147kB) |
|
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Tijani Salsabila-A1C021089-Skripsi-2025.pdf Download (213kB) |
|
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN-Tijani Salsabila-A1C021089-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
Serai wangi (Cymbopogon nardus) merupakan tanaman herbal bernilai ekonomi tinggi yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku minyak atsiri. Namun, pengeringan tradisional yang masih umum digunakan memiliki kelemahan seperti berisiko menurunkan mutu produk karena terkontaminasi oleh kotoran, bakteri, hingga mikroba. Penggunaan alat pengering surya tipe rak dengan sistem efek rumah kaca dan media penyimpan panas seperti pasir pantai dan batu basalt menjadi solusi alternatif yang efisien dan ramah lingkungan yang mampu menyerap, menyimpan, dan mendistribusikan energi panas dari radiasi matahari ke ruang pengering. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan pasir pantai dan batu basalt sebagai media penyimpan panas dalam kolektor pengering surya tipe rak terhadap efisiensi proses pengeringan dan mutu serai wangi, serta memberikan alternatif teknologi pengeringan yang aplikatif bagi skala kecil hingga industri. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental di Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman selama bulan Desember 2024 hingga Maret 2025. Alat pengering yang digunakan memiliki sistem kolektor udara transparan, blower, serta tiga rak pengeringan bertingkat. Media penyimpanan panas berupa pasir pantai dan batu basalt diletakkan pada kolektor dengan ketebalan 3–4 cm diamati dari pukul 08.00–16.00 WIB. Data suhu, iradiasi, kelembaban, dan laju aliran udara diukur setiap jam, sementara pengukuran massa bahan dilakukan tiap empat jam. Selanjutnya variabel tersebut diolah, dianalisis secara deskriptif, dan produk dievaluasi kualitasnya menggunaakan uji organoleptik yang dianalisis menggunakan ANOVA untuk menilai efektivitas masing-masing media. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa media pasir pantai mampu mengeringkan serai wangi lebih cepat yaitu selama 16 jam dengan kadar air akhir sebesar 5,86%, sedangkan media batu basalt memerlukan waktu 23 jam untuk mencapai kadar air 8,66%. Suhu rata-rata ruang pengering dengan pasir pantai berkisar antara 42,4°C hingga 53,3°C, sementara batu basalt berada pada kisaran 41,3°C hingga 51,6°C. Nilai intensitas radiasi matahari selama pengeringan berkisar antara 200 W/m2 hingga maksimum 1169,6 W/m2, dengan rata-rata intensitas radiasi pada perlakuan pasir pantai sebesar 465,94 W/m2 dan batu basalt sebesar 543,16 W/m2. Rata-rata efisiensi kolektor menggunakan pasir pantai adalah 17,02%, dengan efisiensi tertinggi mencapai 27% pada pukul 14.00 WIB, sedangkan batu basalt mencatat efisiensi kolektor rata-rata 15,46% dan efisiensi tertinggi sebesar 33,84% pada pukul 12.00 WIB. Efisiensi pengering pada pasir pantai adalah 15,38%, lebih tinggi dibandingkan batu basalt yang hanya mencapai 13,86%. Uji organoleptik oleh 25 panelis semi terlatih menunjukkan bahwa produk dari pasir pantai lebih disukai dari segi aroma (rata-rata skor 2,36) dan tekstur (3,24), sedangkan produk dari batu basalt lebih disukai dari segi warna (2,64). Pasir pantai menghasilkan susut bobot lebih tinggi dan merata sebesar 73,87%, dibandingkan batu basalt yang hanya 73,48% dengan variasi antar rak yang lebih besar. Keduanya menghasilkan rendemen minyak atsiri sebesar 1%, yang berada dalam standar mutu (0,5–1,2%).
| Item Type: | Thesis (Skripsi) |
|---|---|
| Nomor Inventaris: | A25206 |
| Uncontrolled Keywords: | batu basalt, efisiensi pengeringan, serai wangi, pengering surya, pasir pantai |
| Subjects: | A > A140 Agricultural machinery |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > S1 Teknik Pertanian |
| Depositing User: | Mrs Tijani Salsabila |
| Date Deposited: | 28 Jul 2025 08:55 |
| Last Modified: | 28 Jul 2025 08:55 |
| URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/35253 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
