HAOLIAH, Yupita Asih (2025) Kearifan Lokal sebagai Modal Sosial dalam Pengembangan Ekowisata di Desa Ketenger Banyumas. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Yupita Asih Haoliah-F1A020074-Skripsi-2025.pdf Download (197kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Yupita Asih Haoliah-F1A020074-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (403kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Yupita Asih Haoliah-F1A020074-Skripsi-2025.pdf Download (166kB)
	PDF (BabI) BAB I-Yupita Asih Haoliah-F1A020074-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 30 July 2026. Download (328kB)
	PDF (BabII) BAB II-Yupita Asih Haoliah-F1A020074-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 30 July 2026. Download (313kB)
	PDF (BabIII) BAB III-Yupita Asih Haoliah-F1A020074-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 30 July 2026. Download (289kB)
	PDF (BabIV) BAB IV-Yupita Asih Haoliah-F1A020074-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (BabV) BAB V-Yupita Asih Haoliah-F1A020074-Skripsi-2025.pdf Download (218kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Yupita Asih Haoliah-F1A020074-Skripsi-2025.pdf Download (268kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Yupita Asih Haoliah-F1A020074-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan kearifan lokal dalam pengembangan ekowisata di Desa Ketenger, Kabupaten Banyumas. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan lokasi penelitian di Desa Ketenger. Penentuan informan dilakukan secara purposif. Informan utama adalah pengelola dari Koperasi Multi Pihak (KMP) Mitra Jenggala Sejahtera, aparat desa, dan masyarakat sekitar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan metode analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat empat bentuk kearifan lokal yang berperan dalam pengembangan ekowisata di Desa Ketenger, yaitu: gotong royong, penghormatan kepada leluhur, petunjuk dari leluhur dan alam, serta rasa memiliki (handarbeni). Kearifan lokal ini tidak hanya diterapkan oleh pemuka adat, tetapi juga oleh KMP beserta jajarannya serta para pekerja di lokasi ekowisata. Namun, penerapannya masih terbatas diantara orang-orang yang terlibat dalam ekowisata dan belum menyeluruh di kalangan masyarakat. Maka pemuka adat menyosialisasikan kearifan lokal tersebut dengan cara menjadi contoh juga mengarahkan ketika masyarakat tertarik dan bertanya akan kearifan lokal tersebut. Sementara itu, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proyek ekowisata, KMP secara aktif menyosialisasikan proyek ekowisata melalui musyawarah dari tingkat RT/RW hingga desa. Hal ini dilakukan untuk mendorong keterlibatan warga dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sebagai penerima manfaat dari ekowisata.

Actions (login required)

View Item