WANIMBO, Yupiles (2025) Strategi Diplomasi Indonesia dalam Pembebasan Papua Tahun 1949-1962. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Yupiles Wanimbo-F1F019080-Skripsi-2025.pdf Download (111kB)
	PDF (Abstrak) JADI ABSTRAK-Yupiles Wanimbo-F1F019080-Skripsi-2025.pdf Download (385kB)
	PDF (legalitas) LEGALITAS-Yupiles Wanimbo-F1F019080-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (399kB)
	PDF (Bab I) BAB-I-Yupiles Wanimbo-F1F019080-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (328kB)
	PDF (Bab I) BAB-I-Yupiles Wanimbo-F1F019080-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (328kB)
	PDF (Bab II) BAB-II-Yupiles Wanimbo-F1F019080-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (524kB)
	PDF (Bab III) BAB-III-Yupiles Wanimbo-F1F019080-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (369kB)
	PDF (Bab IV) BAB-IV-Yupiles Wanimbo-F1F019080-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (607kB)
	PDF (Bab V) BAB-V-Yupiles Wanimbo-F1F019080-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (404kB)
	PDF (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA-Yupiles Wanimbo-F1F019080-Skripsi-2025.pdf Download (452kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang strategi diplomasi Indonesia dalam membebaskan papua tahun 1949-1962. Metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian Sejarah (historis). Langkah-langkah yang digunakan antara lain: Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi, dan Historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi diplomasi yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam membebaskan papua meliputi beberapa cara, yaitu diplomasi terbuka, dan diplomasi tertutup. Namun upaya diplomasi terbuka yang dilakukan pemerintah Indonesia melalui Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Konferensi Asia Afrika mengalami kegagalan, karena Belanda memang tidak mau menyelesaikan kasus Papua. Dengan alasan Belanda ingin memberi kedaulatan sendiri bagi wilayah Papua langsung di bawah kekuasaan Belanda. Sehingga membuat pemerintah Indonesia bertindak tegas untuk mengerahkan kekuatan nasionalnya dengan melakukan konfrontasi dalam merebut Papua, yaitu kekuatan militer. Akhirnya, pengerahan kekuatan militer ini berhasil membuat Belanda mau membuka kembali perundingan dengan pemerintah Indonesia dalam rangka penyelesaian sengketa Papua. Sehingga diplomasi yang terpadu dengan kekuatan militer ini berhasil memaksa Belanda untuk menyerahkan wilayah Papua kepada pemerintah Indonesia melalui persetujuan New York melalui diplomasi tertutup, melalui perantara badan perwakilan PBB yaitu UNTEA (United Nations Temporary Executive Authority).

Actions (login required)

View Item