WIDYASARI, Intan Kusuma (2025) Makna Bromance di Kalangan NCTzen (Fanbase NCT). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Intan Kusuma Widyasari-F1A018051-Skripsi-2025.pdf Download (78kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Intan Kusuma Widyasari-F1A018051-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (467kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Intan Kusuma Widyasari-F1A018051-Skripsi-2025.pdf Download (96kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Intan Kusuma Widyasari-F1A018051-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 15 August 2026. Download (249kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Intan Kusuma Widyasari-F1A018051-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 15 August 2026. Download (260kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Intan Kusuma Widyasari-F1A018051-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 15 August 2026. Download (133kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Intan Kusuma Widyasari-F1A018051-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (BabV) BAB-V-Intan Kusuma Widyasari-F1A018051-Skripsi-2025.pdf Download (67kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Intan Kusuma Widyasari-F1A018051-Skripsi-2025.pdf Download (171kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Intan Kusuma Widyasari-F1A018051-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (200kB)

Abstract

Budaya Korea atau Korean Wave telah menyebar ke seluruh negara, salah satunya Indonesia. Penggemar K-pop di Indonesia didominasi oleh wanita dengan presentase 28,2 % dibandingkan genre musik lain. Penggemar K-pop didomiasi oleh rentang umur 20-25 tahun sebanyak 40,7%. NCT adalah boyband yang menduduki peringkat kelima dengan penggemar terbanyak di Indonesia. Hal itu menjadikan interaksi antar anggota NCT selalu menjadi konsumsi publik. NCTzen sebagai fans NCT tertarik melihat interaksi antar anggotanya. Interaksi tersebut sering disebut dengan bromance. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna bromance di kalangan NCTzen sebagai fans dari NCT. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi kepada informan yang telah tergabung menjadi NCTzen di Purwokerto. Penelitian ini menggunakan analisis interaktif Milles and Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa informan mengetahui informasi mengenai bromance dengan dua cara yaitu melalui media sosial dan mengetahui dari sesama NCTzen. NCT sebagai boyband yang memiliki banyak anggota dan kegiatan baik secara langsung maupun online akan banyak menampilkan interaksi bromance dan interaksi tersebut akan dinikmati oleh para fans. Secara umum bromance dapat dilihat dari ucapan/perkataan dan perilaku antar anggota NCT. Bentuk bromance dalam ucapan ialah saling mengucapkan rasa sayang dan saling memuji, kemudian bentuk bromance dalam perilaku yaitu seperti berpelukan, memakai aksesoris yang sama, saling memberi hadiah. Informan terbagi menjadi dua kategori dalam menikmati tampilan bromance. Pertama, informan yang menikmati semua tampilan bromance NCT. Kedua, informan yang memiliki batasan pada bromance yang dinikmati. Penelitian ini menunjukkan interaksi simbolik NCTzen dalam pikiran (mind). NCTzen melihat bromance sebagai perbedaan budaya. Adanya perbedaan budaya mengakibatkan perbedaan cara pandang mengenai sesuatu seperti bromance. Budaya Korea melihat bromance sebagai hal yang wajar berbeda dengan budaya Indonesia yang melihat interaksi erat antar laki-laki secara fisik sebagai sesuatu yang tabu. Namun informan berpendapat bahwa interaksi antar laki-laki lebih menarik dibandingkan interaksi antar lawan jenis. Informan juga menjelaskan bahwa dengan adanya bromance dapat menjadi tempat menunjukkan kasih sayang. Pandangan ini terjadi karena informan telah banyak terpapar dengan budaya Korea sehingga mereka menempatkan dirinya dalam cara pandang Korea. Informan juga melihat bromance sebagai suatu ikatan sosial layaknya sahabat, teman dekat, saudara, keluarga. Hal ini memperlihatkan bahwa bromance adalah hubungan antar laki-laki yang menjadi wadah memunculkan ekspresi emosi dan bukan suatu hubungan yang mengarah pada unsur seksual. Interaksi simbolik NCTzen dalam diri (self), Informan melakukan proses looking-glass self yaitu melihat dirinya sebagai objek dari pandangan orang lain. Informan faham dan mengerti bahwa dirinya dianggap aneh, alay, memiliki dunia sendiri dan berbeda dimata orang lain. Melihat sudut pandang orang lain, para informan melakukan evaluasi, menilai dan menyesuaikan perilaku dalam berinterkasi di masyarakat agar menghindari penilaian negatif. Interaksi simbolik dalam masyarakat (society), informan berinteraksi dengan significant other dan reference group. Keduanya memberi pengaruh dalam cara pengambilan sikap dan perilaku pada informan. Mereka cenderung menyembunyikan identitas diri sebagai NCTzen dan individu yang menyukai bromance ketika berada di ruang publik untuk menghindari penilaian negatif dari masyarakat. Akan tetapi mereka tetap menunjukkan identitas mereka ketika berada ddi ruang privat bersama dengan sesama NCTzen. Maskulinitas dalam industri K-pop mengalami pergeseran makna dan konsep. Soft masculinity secara masif membantah maskulinitas tradisional. Soft masculinity adalah konsep maskulinitas baru yang memperlihatkan laki-laki dalam sisi feminimnya. Informan membedakan hard masculinity dan soft masculinity dari tampilan para anggota NCT. Soft masculinity cenderung menggunakan fashion yang berarna soft, cerah seperti kuning, pink, kemudia mereka bertubuh ramping dengan muka kecil. Hard masculinity memperlihatkan diri yang kuat dengan badan yang tegap dan berotot, mengunakan pakaian berwarna gelap, model rambut yang pendek.

Actions (login required)

View Item