NABILLA, Nauroh Hasna (2025) Fisiologi Dan Hasil Tanaman Melon (Cucumis Melo L.) Dan Semangka (Citrullus Lanatus) Dengan Berbagai Salinitas Udara Pada Media Tanah Pasir Pantai. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Nauroh Hasna Nabilla-A1D018081-Skripsi-2025.pdf Download (96kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Nauroh Hasna Nabilla-A1D018081-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (Abstrak) Abstrak-Nauroh Hasna Nabilla-A1D018081-Skripsi-2025.pdf Download (461kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Nauroh Hasna Nabilla-A1D018081-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 20 August 2026. Download (522kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Nauroh Hasna Nabilla-A1D018081-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 20 August 2026. Download (1MB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Nauroh Hasna Nabilla-A1D018081-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 20 August 2026. Download (1MB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Nauroh Hasna Nabilla-A1D018081-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	PDF (BabV) BAB-V-Nauroh Hasna Nabilla-A1D018081-Skripsi-2025.pdf Download (144kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Nauroh Hasna Nabilla-A1D018081-Skripsi-2025.pdf Download (1MB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Nauroh Hasna Nabilla-A1D018081-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fisiologi tanaman melon dan semangka pada berbagai salinitas udara pada media tanah pasir pantai, serta menjelaskan pertumbuhan dan hasil tanaman melon dan semangka pada berbagai salinitas udara pada media tanah pasir pantai. Penelitian dilaksanakan di screenhouse Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto dan Laboratorium Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juni 2021 hingga Desember 2021. Rancangan Penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri atas dua faktor. Faktor pertama adalah jenis tanaman (L) yang terdiri atas dua taraf, yaitu M1: Tanaman melon dan M2: Tanaman semangka. Faktor kedua adalah salinitas udara (S) yang terdiri atas empat taraf, yaitu S0: Salinitas udara 0 mS; S1: Salinitas udara 6 mS; S2: Salinitas udara 12 mS; dan S3: Salinitas udara 18 mS. Kombinasi faktor perlakuan menghasilkan 8 kombinasi perlakuan yang dilakukan sebanyak 3 kali ulangan sehingga terdapat 24 unit percobaan dan setiap unit terdiri dari 5 polibag sehingga total percobaan terdapat 120 polibag. Variabel yang diamati yaitu pertumbuhan tanaman yang meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), luas daun, jumlah cabang, bobot segar daun (g), bobot kering daun (g), bobot segar batang (g), bobot kering batang (g), bobot segar akar (g), bobot kering akar (g); fisiologi tanaman yang meliputi kadar klorofil (mg/l), kadar prolin (g), kehijauan daun, persentase nekrosis daun; dan hasil tanaman yang meliputi jumlah buah, bobot buah, diameter buah. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji F, apabila terdapat keragaman dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian tanaman melon memiliki tingkat toleransi yang lebih tinggi dengan menunjukkan fisiologi dan hasil tanaman yang lebih baik, yaitu pada variabel bobot segar dan kering daun; bobot segar dan kering akar; bobot segar dan kering batang; kadar klorofil akhir vegetatif dan generatif; kandungan prolin; persentase nekrosis daun; dan jumlah bobot, dan diameter buah yang lebih tinggi dibandingkan tanaman semangka, tetapi semangka memiliki tinggi tanaman dan jumlah cabang lebih tinggi. Perlakuan salinitas udara 6 mS menurunkan kadar klorofil pada akhir vegetatif dan akhir generatif, dan jumlah buah. Perlakuan salinitas udara 18 mS menunjukkan kandungan prolin dan persentase nekrosis daun tertinggi tertinggi, kemudian menurun pada perlakuan 12 mS dan 6 mS. Berdasarkan interaksi perlakuan pada variabel bobot dan diameter buah menunjukkan bahwa tanaman melon dengan perlakuan salinitas udara 12 mS menunjukkan hasil yang paling tinggi dan mengalami penurunan di atas 12 mS, sedangkan semangka mulai menurun mulai dari salinitas 12 mS.

Actions (login required)

View Item