NISA, Khafidhotun (2025) Pengaruh Pupuk Organik, Kimia, dan Campuran terhadap Tingkat Pemadatan Tanah pada Kedalaman 0 - 50 cm (12 Bulan setelah Perlintasan Traktor Roda 2). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Khafidhotun Nisa-A1C021003-Skripsi-2025.pdf Download (146kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Khafidhotun Nisa-A1C021003-Skripsii-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (867kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Khafidhotun Nisa-A1C021003-Skripsi-2025.pdf Download (389kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Khafidhotun Nisa-A1C021003-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 21 August 2026. Download (430kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Khafidhotun Nisa-A1C021003-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 21 August 2026. Download (866kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Khafidhotun Nisa-A1C021003-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 21 August 2026. Download (1MB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Khafidhotun Nisa-A1C021003-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)
	PDF (BabV) BAB-V-Khafidhotun Nisa-A1C021003-Skripsi-2025.pdf Download (81kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Khafidhotun Nisa-A1C021003-Skripsi-2025.pdf Download (1MB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Khafidhotun Nisa-A1C021003-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Penggunaan traktor roda 2 dalam pengolahan tanah mampu mempermudah petani dalam proses budidaya tanaman, namun justru berdampak negatif pada struktur tanah serta dapat menghambat perakaran tanaman dalam penyerapan nutrisi dan air. Pemupukan menjadi salah satu solusi untuk memperbaiki sifat fisik tanah dan menambah kesuburan tanah. Analisis sifat fisik tanah kebanyakan hanya berfokus pada kedalaman 0 – 30 cm, sedangkan beberapa tanaman memiliki perakaran lebih dari 30 cm. Selain itu, proses pengolahan tanah biasanya dilakukan 2 – 3 kali dalam satu tahun, namun kajian mengenai dampak pemadatan tanah pada saat 12 bulan setelah perlintasan traktor roda 2 masih jarang dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk: 1) mempelajari perbedaan pengaruh pupuk organik, kimia, dan campuran terhadap tingkat pemadatan tanah pada kedalaman 0 – 50 cm pada saat 12 bulan setelah perlintasan traktor roda 2; dan 2) mempelajari hubungan antar variabel sifat fisik tanah terkait pengaruh pupuk organik, pupuk kimia, dan pupuk campuran terhadap tingkat pemadatan tanah pada kedalaman 0 – 50 pada saat 12 bulan setelah perlintasan traktor roda 2. Penelitian dilakukan pada bulan Februari – Juli 2025 dengan tempat pengambilan sampel tanah di lahan pertanian Desa Karangduren, Sokaraja dan pengukuran sifat fisik tanah di Laboratorium Terpadu 1 IAB, Universitas Jenderal Soedirman. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor dan satu kontrol pada 4 taraf perlakuan yaitu: tanpa pupuk, pupuk organik, pupuk kimia, dan pupuk campuran. Alat dan bahan yang digunakan meliputi traktor roda 2 tipe Quick/G 3000 ZEVA, soil ring sampler 100 cm3 , head core ring sampler, oven, timbangan digital, jangka sorong, cawan alumunium, falling head meter, meteran, stopwatch, pupuk organik, pupuk kimia, pupuk campuran, dan 4 plot penelitian berukuran 2 m × 1 m. Pengambilan sampel tanah tidak terganggu dilakukan pada kedalaman 0 – 10, 10 – 20, 20 – 30, 30 – 40, dan 40 – 50 cm dengan jumlah ulangan sebanyak 5 kali untuk setiap kedalaman, sehingga total sampel yang diperoleh adalah 100.Variabel yang diukur meliputi dry bulk density, hydraulic conductivity, porositas, dan kadar air tanah. Analisis data menggunakan Analysis of variance (ANOVA) dengan uji lanjut menggunakan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) 5% serta analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik, kimia, dan campuran menghasilkan penurunan nilai dry bulk density, diikuti dengan peningkatan nilai porositas dan hydraulic conductivity. Pupuk organik paling efektif dalam mengurangi dampak pemadatan tanah akibat perlintasan traktor roda 2. Peningkatan kedalaman tanah menghasilkan penurunan nilai dry bulk density serta peningkatan nilai porositas dan hydraulic conductivity. Hasil regresi menunjukkan bahwa dry bulk density memiliki hubungan linier negatif dengan hydraulic conductivity (R2 = 0,4747), sedangkan porositas dan kadar air memiliki hubungan linier positif dengan hydraulic conductivity (R2 masing-masing sebesar 0,4747 dan 0,4984). Nilai dry bulk density pada saat 12 bulan setelah perlintasan traktor roda 2 lebih besar, sedangkan porositas, kadar air, dan hydraulic conductivity lebih kecil dibandingkan data 6 dan 0 bulan pengamatan.

Actions (login required)

View Item