PAHLEVI, Irfan Rendi (2025) Analisis Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani di Desa Panembangan Cilongok. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Irfan Rendi Pahlevi -C1A018098-SKRIPSI-2025.pdf Download (175kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS - Irfan Rendi Pahlevi -C1A018098 -SKRIPSI-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (11MB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Irfan Rendi Pahlevi -C1A018098-SKRIPSI-2025.pdf Download (264kB)
	PDF (BabI) BAB I -Irfan Rendi Pahlevi -C1A018098-SKRIPSI-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 20 August 2026. Download (388kB)
	PDF (BabII) BAB II -Irfan Rendi Pahlevi -C1A018098-SKRIPSI-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 20 August 2026. Download (367kB)
	PDF (BabIII) BAB III -Irfan Rendi Pahlevi -C1A018098-SKRIPSI-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 20 August 2026. Download (329kB)
	PDF (BabIV) BAB IV -Irfan Rendi Pahlevi -C1A018098-SKRIPSI-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (423kB)
	PDF (BabV) BAB V -Irfan Rendi Pahlevi -C1A018098-SKRIPSI-2025.pdf Download (199kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA -Irfan Rendi Pahlevi -C1A018098-SKRIPSI-2025.pdf Download (256kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN -Irfan Rendi Pahlevi -C1A018098-SKRIPSI-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (841kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat ketahanan pangan rumah tangga petani di Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Desa ini dipilih karena merupakan wilayah dengan produksi padi tertinggi dan penerapan sistem mina padi, yaitu kombinasi budidaya padi dan ikan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 87 orang, yang ditentukan melalui rumus Taro Yamane. Ketahanan pangan diukur melalui indikator pangsa pengeluaran pangan, di mana rumah tangga dikategorikan tahan pangan jika alokasi pengeluaran untuk pangan kurang dari 60 persen dari total pengeluaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 73,56 persen rumah tangga petani tergolong tahan pangan, sedangkan 26,44 persen lainnya masih rentan karena pengeluaran pangannya cukup besar. Sebagian besar pengeluaran pangan dialokasikan untuk beras, sedangkan pengeluaran non-pangan terbesar justru digunakan untuk konsumsi rokok, diikuti oleh pendidikan dan listrik. Faktor usia, rendahnya pendidikan, dan pola konsumsi yang belum seimbang turut memengaruhi kondisi ini. Penelitian ini menegaskan bahwa meskipun memiliki potensi produksi tinggi, sebagian rumah tangga petani masih mengalami keterbatasan ekonomi. Temuan ini penting sebagai dasar kebijakan lokal untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani secara berkelanjutan.

Actions (login required)

View Item