MULYANINGTYAS, Awit (2025) Pengaruh Kemiringan Talang pada Hidroponik Sistem Nutrient Film Technique (NFT) terhadap Pertumbuhan dan Hasil pada Tiga Varietas Kubis (Brassica oleracea L.) di Dataran Rendah. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
|
PDF (Cover)
COVER-Awit Mulyaningtyas-A1C021061-Skripsi-2025.pdf Download (267kB) |
|
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Awit Mulyaningtyas-A1C021061-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
|
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Awit Mulyaningtyas-A1C021061-Skripsi-2025.pdf Download (325kB) |
|
|
PDF (BabI)
BAB-I-Awit Mulyaningtyas-A1C021061-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 21 August 2026. Download (309kB) |
|
|
PDF (BabII)
BAB-II-Awit Mulyaningtyas-A1C021061-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 21 August 2026. Download (491kB) |
|
|
PDF (BabIII)
BAB-III-Awit Mulyaningtyas-A1C021061-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 21 August 2026. Download (545kB) |
|
|
PDF (BabIV)
BAB-IV-Awit Mulyaningtyas-A1C021061-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (530kB) |
|
|
PDF (BabV)
BAB-V-Awit Mulyaningtyas-A1C021061-Skripsi-2025.pdf Download (311kB) |
|
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Awit Mulyaningtyas-A1C021061-Skripsi-2025.pdf Download (332kB) |
|
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN-Awit Mulyaningtyas-A1C021061-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Kubis (Brassica oleracea L.) merupakan sayuran daun bernilai ekonomi tinggi yang banyak dikonsumsi masyarakat. Tanaman ini umumnya dibudidayakan di dataran tinggi karena membutuhkan suhu antara 15-20°C untuk tumbuh optimal. Namun, budidaya di dataran tinggi memiliki kendala, seperti jarak distribusi yang jauh ke pasar, sehingga waktu pengiriman lebih lama dan meningkatkan risiko kerusakan karena umur simpan kubis yang relatif singkat. Alih fungsi lahan tanam serta meningkatnya permintaan kubis karena pertumbuhan populasi mendorong upaya diversifikasi lokasi tanam, termasuk di dataran rendah. Oleh karena itu, dikembangkan varietas kubis adaptif suhu tinggi, seperti KK Cross, Sumgreen, dan Summer Autumn, yang mampu tumbuh baik pada suhu 25–30°C. Budidaya di dataran rendah menghadapi tantangan suhu tinggi dan ketidakstabilan iklim. Hidroponik menjadi salah satu alternatif solusi karena mampu menciptakan lingkungan tumbuh yang lebih terkendali serta efisien dalam penggunaan air dan lahan. Penggunaan greenhouse memperkuat sistem ini dengan menciptakan iklim mikro yang stabil, melindungi tanaman dari hujan berlebih dan suhu ekstrem. Salah satu sistem hidroponik yang sesuai untuk diterapkan di greenhouse adalah Nutrient Film Technique (NFT), karena aliran nutrisi tipis dan kontinu pada akar dapat meningkatkan efisiensi air, mempercepat pertumbuhan, dan menghasilkan tanaman yang seragam. Meski demikian, efektivitas NFT dipengaruhi oleh desain teknis sistemnya, salah satunya adalah kemiringan talang. Kemiringan yang terlalu landai atau terlalu curam dapat memengaruhi aliran larutan nutrisi, distribusi oksigen, dan penyerapan unsur hara. Oleh karena itu, penelitian ini penting dilakukan dalam rangka untuk (1) mengetahui pengaruh kemiringan talang NFT terhadap pertumbuhan dan hasil kubis di dataran rendah, serta (2) mengevaluasi varietas kubis yang paling sesuai untuk sistem NFT di dataran rendah. Penelitian dilaksanakan di greenhouse tipe piggy-back berukuran 6 × 10 × 3,5 m, menggunakan hidroponik sistem Nutrient Film Technique (NFT). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak terbagi berbasis Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri atas dua faktor: kemiringan talang dan varietas kubis. Petak utama adalah kemiringan talang (K) dengan tiga taraf: K1 = 4%, K2 = 7%, dan K3 = 10%, sedangkan anak petak adalah varietas (V) dengan tiga taraf: V1 = KK Cross, V2 = Sumgreen, dan V3 = Summer Autumn. Kombinasi petak utama dan anak petak menghasilkan 9 kombinasi perlakuan yang masing-masing diulang sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 27 unit percobaan. Tiap unit percobaan terdiri atas tiga tanaman, sehingga memiliki total 81 tanaman. Variabel pengamatan meliputi parameter iklim mikro, larutan nutrisi, dan pertumbuhan tanaman. Parameter iklim mikro mencakup suhu udara, kelembapan relatif, dan intensitas cahaya. Parameter larutan nutrisi yang diamati mencakup suhu nutrisi, pH, dan EC. Parameter pertumbuhan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar krop, diameter krop, dan panjang akar. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu udara di dalam greenhouse lebih tinggi dibandingkan suhu di luar greenhouse pada semua waktu pengamatan, yaitu suhu di dalam greenhouse pada pukul 07.00 sebesar 30°C, pukul 13.00 sebesar 38°C, dan pukul 17.00 sebesar 33°C, sedangkan suhu di luar greenhouse pukul 07.00 sebesar 28°C, pukul 13.00 sebesar 36°C, dan pukul 17.00 sebesar 30°C. Suhu larutan nutrisi pada siang hari mencapai 34°C di bak nutrisi dan 35°C di talang. Kelembapan relatif di dalam greenhouse lebih rendah dibandingkan di luar, yakni kelembapan di dalam greenhouse pada pukul 07.00 sebesar 53%, pukul 13.00 sebesar 32%, dan pukul 17.00 sebesar 44%, sedangkan di luar pada pukul 07.00 sebesar 76%, pada pukul 13.00 sebesar 47%, dan pada pukul 17.00 sebesar 65%. Intensitas cahaya dalam greenhouse juga lebih rendah, yaitu pada pukul 07.00 sebesar 6.437 lux, pukul 13.00 sebesar 17.695 lux, dan pukul 17.00 sebesar 1.331 lux, sedangkan di luar pada pukul 07.00 sebesar 7.314 lux, pukul 13.00 sebesar 23.156 lux, dan pukul 17.00 sebesar 1.792 lux. Hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa kemiringan talang berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, panjang akar, berat segar krop, dan diameter krop. Varietas berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar krop, dan diameter krop. Interaksi antara kemiringan dan varietas tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun, tetapi berpengaruh nyata terhadap panjang akar, berat segar krop, dan diameter krop. Kemiringan 7% menghasilkan pertumbuhan dan hasil terbaik, dengan tinggi tanaman 25,91 cm, jumlah daun 21,19 helai, berat segar 74,56 g, dan diameter krop 4,96 cm. Panjang akar terpanjang sebesar 38,06 cm diperoleh pada kemiringan 4%. Varietas Sumgreen memberikan hasil terbaik pada seluruh parameter pertumbuhan, kecuali panjang akar yang tidak berbeda nyata antar varietas. Interaksi perlakuan menunjukkan bahwa jumlah daun tertinggi sebesar 23,78 helai terdapat pada kombinasi kemiringan 7% dan varietas Summer Autumn, sedangkan panjang akar terpanjang sebesar 39,06 cm terdapat pada kombinasi kemiringan 4% dan varietas KK Cross. Kombinasi kemiringan 7% dan varietas Sumgreen menghasilkan berat segar dan diameter krop tertinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa sistem NFT dengan kemiringan 7% dan varietas Sumgreen terbukti paling adaptif di lingkungan dataran rendah tropis, serta berpotensi dikembangkan lebih lanjut sebagai sistem produksi kubis yang efisien dan berkelanjutan.
| Item Type: | Thesis (Skripsi) |
|---|---|
| Nomor Inventaris: | A25357 |
| Uncontrolled Keywords: | Nutrient Film Technique, Kubis, Kemiringan Talang |
| Subjects: | H > H368 Hydroponics P > P335 Plants Growth |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > S1 Teknik Pertanian |
| Depositing User: | Mrs Awit Mulyaningtyas |
| Date Deposited: | 21 Aug 2025 03:23 |
| Last Modified: | 21 Aug 2025 03:23 |
| URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/36342 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
