MAULINA, Rosa Afrian (2025) Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Melon Terpapar Salinitas Udara Pada Jeda Waktu dan Volume Pembilasan Menggunakan Media Tanah Pasir Pantai. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Rosa Afrian Maulina-A1D021189-Skripsi-2025.pdf Download (29kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Rosa Afrian Maulina-A1D021189-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Rosa Afrian Maulina-A1D021189- Skripsi-2025.pdf Download (105kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Rosa Afrian Maulina-A1D021189- Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 21 August 2026. Download (45kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Rosa Afrian Maulina-A1D021189- Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 21 August 2026. Download (56kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Rosa Afrian Maulina-A1D021189- Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 21 August 2026. Download (199kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Rosa Afrian Maulina-A1D021189- Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (895kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Rosa Afrian Maulina-A1D021189- Skripsi-2025.pdf Download (109kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Rosa Afrian Maulina-A1D021189- Skripsi-2025.pdf Download (135kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Rosa Afrian Maulina-A1D021189- Skripsi-2025.pdf Download (1MB)

Abstract

Tanaman melon merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan banyak dibudidayakan di Indonesia. Namun, peningkatan produksi melon seringkali terhambat karena keterbatasan lahan untuk budidaya tanaman melon, sehingga penggunaan lahan sub-optimal seperti pasir pantai menjadi salah satu alternatif untuk budidaya melon. Pengembangan budidaya tanaman hortikultura di lahan pasir pantai seringkali dihadapkan masalah salinitas yang dapat mengganggu pertumbuhan dan fisiologi tanaman. Salah satu solusi untuk mengatasi akumulasi garam akibat salinitas yaitu dapat melalui pembilasan air. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jeda waktu pembilasan yang baik terhadap respon fisiologi dan hasil pertumbuhan tanaman melon terpapar salinitas, menentukan volume pembilasan yang baik terhadap respon fisiologi dan hasil pertumbuhan tanaman melon terpapar salinitas, serta mengetahui interaksi jeda waktu dan volume pembilasan yang memberikan hasil pertumbuhan terbaik pada tanaman melon terpapar salinitas. Penelitian ini dilaksanakan di screenhouse Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto pada bulan September hingga Desember 2024. Rancangan percobaan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri dari 2 faktor, yaitu jeda waktu pembilasan (0 menit, 45 menit, dan 90 menit) dan volume pembilasan (0 mm, 3,5 mm, dan 7 mm). Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji F dan apabila terdapat beda nyata maka dilanjutkan uji DMRT 5% dan dilanjutkan analisis regresi. Variabel yang diamati pada penelitian ini yaitu tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah daun, luas daun, jumlah bunga, persentase bunga jadi, jumlah buah, persentase buah jadi, volume buah, diameter buah bobot segar akar, bobot kering akar, bobot segar batang, bobot kering batang, bobot segar daun, bobot kering daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, bobot segar buah, bobot kering buah, kadar klorofil, kadar prolin, bukaan stomata, kerapatan stomata, dan kehijauan daun. Hasil penelitian menujukkan bahwa jeda waktu pembilasan menurunkan variabel pertumbuhan, fisiologi, hasil tanaman, dan hanya menunjukkan peningkatan pada kadar prolin vegetatif pada jeda waktu 90 menit (14,75 µmol/g). Berdasarkan hasil analisis bahwa volume pembilasan 7 mm meningkatkan kadar klorofil vegetatif (18,86 mg/L), kadar prolin vegetatif (7,36 µmol/g), dan bukaan stomata generatif (5,35 µm). Terdapat interaksi jeda waktu dan volume pembilasan pada variabel kerapatan stomata generatif dan persentase bunga jadi. Interaksi jeda waktu 0 menit dengan volume pembilasan 7 mm (L0V2) menghasilkan nilai kerapatan stomata generatif tertinggi yaitu sebesar 198,64 stomata/mm2, sedangkan interaksi jeda waktu 90 menit dengan volume pembilasan 0 mm (L2V0) justru menghasilkan nilai persentase bunga jadi tanaman melon tertinggi yaitu sebesar 1,83%.

Actions (login required)

View Item