RACHMAWATI, Nuuru Aqsa (2025) Portrayals Of Women’s Freedom in Christian Ditter’s Movie How to Be Single (2016). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Nuuru Aqsa Rachmawati-J1A021009-Skripsi-2025.pdf Download (259kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Nuuru Aqsa Rachmawati-J1A021009-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Nuuru Aqsa Rachmawati-J1A021009-Skripsi-2025.pdf Download (251kB)
	PDF (BabI) BAB 1-Nuuru Aqsa Rachmawati-J1A021009-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 25 August 2026. Download (283kB)
	PDF (BabII) BAB 2-Nuuru Aqsa Rachmawati-J1A021009-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 25 August 2026. Download (287kB)
	PDF (BabIII) BAB 3-Nuuru Aqsa Rachmawati-J1A021009-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 25 August 2026. Download (307kB)
	PDF (BabIV) BAB 4-Nuuru Aqsa Rachmawati-J1A021009-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (BabV) Bab 5-Nuuru Aqsa Rachmawati-J1A021009-Skripsi-2025.pdf Download (272kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Nuuru Aqsa Rachmawati-J1A021009-Skripsi-2025.pdf Download (271kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Nuuru Aqsa Rachmawati-J1A021009-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (246kB)

Abstract

Tesis ini akan membahas mengenai representasi akan kebebasan perempuan pada film How to Be Single (2016) karya Christian Ditter menggunakan teori dari Simone de Beauvoir yaitu feminisme eksistensial serta didukung oleh elemen-elemen dari mise-en-scène seperti setting, properti, makeup, kostum, dan pencahayaan. Film ini menantang pandangan tradisional bahwa perempuan harus menjadi ibu, pengasuh, atau menjalin hubungan jangka panjang untuk merasa terpenuhi. Dengan menggunakan konsep “the Other” dari Beauvoir, penelitian ini menganalisis bagaimana tokoh seperti Alice, Meg, dan Robin menolak untuk didefinisikan oleh peran-peran yang ditetapkan masyarakat. Film ini menawarkan alternatif berupa pencarian jati diri dan kemandirian, bukan menggambarkan menjadi ibu sebagai satusatunya jalan menuju kebahagiaan. Elemen mise-en-scène digunakan untuk menganalisis aspek visual yang memberikan realisme pada perjalanan masing-masing tokoh: gaya hidup Robin yang bahagia dan bebas, perjalanan Alice menuju kesendirian, serta keputusan kompleks yang harus diambil Meg. Penelitian ini berpendapat bahwa film How to Be Single menggambarkan keputusan mereka sebagai pilihan yang berdaya, bukan sebagai kegagalan atau tindakan yang egois. Kesimpulannya, film ini dapat membantu penonton untuk memahami bahwa perempuan berhak menentukan arti kebahagiaan menurut versinya sendiri.

Actions (login required)

View Item