MARIZA, Dinda Permata (2025) Efektivitas Kebijakan Diversi Dalam Penyelesaian Perkara Kecelakaan Lalulintas di Satuan Lalu Lintas Polres Brebes. Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Dinda Permata Mariza-E2A023001-Tesis-2025.pdf Download (267kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Dinda Permata Mariza-E2A023001-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Dinda Permata Mariza-E2A023001-Tesis-2025.pdf Download (227kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Dinda Permata Mariza-E2A023001-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 26 August 2026. Download (497kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Dinda Permata Mariza-E2A023001-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 26 August 2026. Download (455kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Dinda Permata Mariza-E2A023001-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 26 August 2026. Download (293kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Dinda Permata Mariza-E2A023001-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (547kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Dinda Permata Mariza-E2A023001-Tesis-2025.pdf Download (188kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Dinda Permata Mariza-E2A023001-Tesis-2025.pdf Download (216kB)

Abstract

Diversi bagi pelaku anak adalah untuk menyediakan alternatif yang lebih baik dibanding dengan prosedur resmi beracara di pengadilan. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis efektivitas kebijakan diversi dalam penyelesaian perkara kecelakaan lalulintas dan kendalanya di Satuan Lalu Lintas Polres Brebes. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan secara yuridis sosiologis. Dalam penelitian ini tipe penelitian secara kualitatif. Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Adapun metode pengumpulan data secara wawancara, observasi, studi kepustakaan dan studi dokumenter. Metode pengolahan data terdiri dari reduksi data, display data dan kategorisasi data. Metode penyajian data dilakukan secara bentuk teks naratif dan matriks kualitatif. Analisis data menggunakan metode analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan dengan merujuk pendapat Donald Black yang mengatakan hukum dikatakan efektif apabila tidak ada disparitas antara idealita dengan realita. Artinya bahwa dalam kebijakan diversi sudah jelas diatur dalam Surat Edaran Kapolri Nomor : SE/8/VII/2018 tentang Penerapan Keadilan Restoratif (Restorative Justice) dalam Penyelesaian Perkara Pidana, kenyataannya masih ada realita di masyarakat terkait pelaksanaan kebijakan diversi di Satlantas Polres Brebes dapat dikatakan tidak efektif hal ini didasarkan penyelesaian perkara lalulintas pada tahun 2018 hanya 3 perkara yang melaksanakan diversi dari jumlah perkara sebanyak 17 perkara. Pada tahun 2019 sampai tahun 2023 dapat dikatakan pemberian diversi tidak dilaksanakan kembali oleh Satlantas Polres Brebes tetapi diselesaikan dengan Restorative justice, hal tersebut diatur dalam Peraturan Kepolisian Negara Republik Inodonesia Nomor 8 Tahun 2021 tentang Penanganan Tindak Pidana berdasarkan Keadilan Restorative. Hambatan kebijakan diversi dalam penyelesaian perkara kecelakaan lalu lintas yang dilakukan oleh anak di Satlantas Polres Brebes dapat dilihat dari faktor substansi hukum (legal subtance) dalam Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2021 tentang Penanganan Tindak Pidana berdasarkan Keadilan Restoratif dan belum diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan setingkat Undang-Undang, Peraturan Pemerintah. Faktor Budaya Hukum (legal culture) bahwa tidak kooperatifnya para pihak yang berperkara dalam memenuhi panggilan penyidik dikarenakan adanya perasaan takut ketika dipersulit oleh penyidik, ketidaksanggupan pelaku tindak pidana dalam memenuhi tuntutan ganti kerugian yang diajukan oleh korban sehingga kewajiban pelaku tidak terpenuhi, dan kurangnya pemahaman di masyarakat tentang penyelesaian restorative justice sehingga masyarakat selalu berkeinginan untuk melanjutkan perkaranya ke persidangan.

Actions (login required)

View Item