HANDONO, Ghany Tofiq (2025) Pengaruh Ukuran dan Jumlah Rapat Dewan Komisaris,Direksi, dan Komite Audit Pada Laporan Keberlanjutan Perusahaan. Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-GhanyTofiqHandono-C2D022018-Thesis-2025.pdf Download (210kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-GhanyTofiqHandono-C2D022018-Thesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (975kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRACK-GhanyTofiqHandono-C2D022018-Thesis-2025.pdf Download (274kB)
	PDF (BabI) BAB-I-GhanyTofiqHandono-C2D022018-Thesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 1 September 2026. Download (351kB)
	PDF (BabII) BAB-II-GhanyTofiqHandono-C2D022018-Thesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 1 September 2026. Download (534kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-GhanyTofiqHandono-C2D022018-Thesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 1 September 2026. Download (395kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-GhanyTofiqHandono-C2D022018-Thesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (444kB)
	PDF (BabV) BAB-V-GhanyTofiqHandono-C2D022018-Thesis-2025.pdf Download (295kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-GhanyTofiqHandono-C2D022018-Thesis-2025.pdf Download (425kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-GhanyTofiqHandono-C2D022018-Thesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (574kB)

Abstract

Belakangan ini, praktik pelaporan keberlanjutan semakin berkembang di tingkat global maupun nasional. Survei menunjukkan bahwa perusahaan besar dunia (N100) semakin rutin melaporkan kinerja keberlanjutan mereka. Di Indonesia, kewajiban penyusunan laporan keberlanjutan diatur dalam UU No. 40 Tahun 2007 dan POJK No. 51/2017, yang mewajibkan perusahaan go public untuk mengungkapkan aspek keberlanjutan. Aturan ini mulai berlaku bagi perbankan sejak 2019 dan bagi emiten BEI sejak 2020, meskipun sempat tertunda hingga 2021 akibat pandemi COVID-19. Hingga 2022, tercatat 88% emiten telah menyampaikan laporan keberlanjutan. Pelaporan keberlanjutan berfungsi sebagai sarana transparansi dan akuntabilitas atas dampak sosial-lingkungan perusahaan, sekaligus memenuhi tuntutan pemangku kepentingan serta standar global. Selain itu, laporan ini membantu mengevaluasi kinerja perusahaan, mendorong praktik bisnis berkelanjutan, dan memperkuat kepercayaan publik. Seiring meningkatnya tuntutan transparansi, banyak perusahaan mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam strategi bisnis dan sistem pelaporan. Sebagian besar negara, termasuk Indonesia, menggunakan standar Global Reporting Initiative (GRI) yang diakui secara internasional sebagai kerangka paling VII komprehensif untuk mengungkapkan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan. Meskipun pelaporan keberlanjutan di Indonesia semakin penting dan telah diwajibkan bagi perusahaan publik sejak 2020, berbagai tantangan lingkungan utama yang justru disebabkan oleh industri manufaktur, seperti polusi udara, polusi air, dan limbah plastik, masih terjadi. Hal ini memunculkan keraguan akan kredibilitas laporan keberlanjutan yang dihasilkan. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk menguji faktor-faktor pendorong pengungkapan keberlanjutan pada sektor manufaktur. Faktor tata kelola perusahaan seperti ukuran dewan, ukuran komite audit, dan frekuensi rapat diduga dapat meningkatkan kualitas pengungkapan, meskipun hasil penelitian sebelumnya masih tidak konsisten. Menggunakan perspektif teori pemangku kepentingan dan teori legitimasi, penelitian ini memandang adanya hubungan erat antara perusahaan dengan lingkungannya. Kedua teori tersebut dapat dijadikan landasan dalam memahami mengapa perusahaan perlu mengungkapkan tanggung jawab sosial dan lingkungan melalui laporan keberlanjutan. Teori pemangku kepentingan menekankan bahwa perusahaan tidak hanya bertanggung jawab kepada pemegang saham, tetapi juga kepada seluruh pihak yang terpengaruh oleh aktivitasnya, seperti karyawan, konsumen, masyarakat, pemerintah, hingga lingkungan. Sementara itu, teori legitimasi menekankan pentingnya perusahaan untuk memperoleh penerimaan atau legitimasi dari masyarakat agar dapat terus beroperasi dengan lancar. Penelitian ini berfokus untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor pendorong tersebut dengan mengambil populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan data terbaru Penelitian ini berfokus untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor pendorong tersebut dengan mengambil populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan data terbaru periode 2018-2023.Teknik pemilihan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu dengan kriteria-kriteria tertentu yakni perusahaan yang sudah go public, perusahaan yang menerbitkan Annual Report dan VIII laporan keberlanjutan pada 2018-2023,dan memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.periode 2018-2023.Teknik pemilihan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu dengan kriteria-kriteria tertentu yakni perusahaan yang sudah go public, perusahaan yang menerbitkan Annual Report dan VIII laporan keberlanjutan pada 2018-2023,dan memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ukuran Dewan Komisaris dan Direksi, berpengaruh positif dan signifikan terhadap laporan keberlanjutan. Namun, ukuran direksi tidak menunjukkan hasil yang berpengaruh. Kemudian, frekuensi rapat dari Dewan Komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keberlanjutan. Akan tetapi frekuensi rapat yang dilakukan oleh Direksi dan Komite Audit berpengaruh signifikan terhadap laporan keberlanjutan. Implikasi dari hasil penelitian ini bagi manajemen perusahaan adalah, dapat menjadi bahan untuk meningkatkan transaparansi dan akuntabilitas. struktur tata kelola yang kuat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas laporan. Kemudian bagi investor perusahaan, bisa menjadi penilaian tata kelola untuk keputusan investasi yang berkelanjutan.

Actions (login required)

View Item