TAMARA, Fitria Intan (2025) The Effect of Green Accounting on Firm Value With Financial Performance as A Mediating Variable: Evidence from The Palm Oil Industry In Indonesia and Malaysia. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Fitria Intan Tamara-C1I021011-Skripsi-2025.pdf Download (143kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Fitria Intan Tamara-C1I021011-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (567kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Fitria Intan Tamara-C1I021011-Skripsi-2025.pdf Download (209kB)
	PDF (BabI) BAB I-Fitria Intan Tamara-C1I021011-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 22 September 2026. Download (297kB)
	PDF (BabII) BAB II-Fitria Intan Tamara-C1I021011-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 22 September 2026. Download (294kB)
	PDF (BabIII) BAB III-Fitria Intan Tamara-C1I021011-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 22 September 2026. Download (406kB)
	PDF (BabIV) BAB IV-Fitria Intan Tamara-C1I021011-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (373kB)
	PDF (BabV) BAB V-Fitria Intan Tamara-C1I021011-Skripsi-2025.pdf Download (172kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Fitria Intan Tamara-C1I021011-Skripsi-2025.pdf Download (223kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Fitria Intan Tamara-C1I021011-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (373kB)

Abstract

Penelitian ini, yang berjudul The Effect of Green Accounting on Firm Value with Financial Performance as a Mediating Variable: Evidence from the Palm Oil Industry in Indonesia and Malaysia, meneliti bagaimana praktik keberlanjutan dipersepsikan di dua negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Penelitian ini mengeksplorasi apakah penerapan akuntansi hijau dapat secara langsung meningkatkan nilai perusahaan dan apakah kinerja keuangan berfungsi sebagai variabel mediasi dalam hubungan tersebut. Sektor kelapa sawit sangat relevan karena tidak hanya menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan Malaysia, tetapi juga menjadi subjek pengawasan lingkungan. Permasalahan utama yang dikaji adalah apakah penerapan akuntansi hijau memberikan manfaat bagi nilai perusahaan, baik secara langsung maupun melalui kinerja keuangan, serta apakah pola tersebut berbeda antara kedua negara. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris mengenai peran akuntansi hijau dalam membentuk nilai perusahaan, menguji apakah akuntansi hijau memengaruhi kinerja keuangan, mengevaluasi pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan, serta menentukan apakah kinerja keuangan memediasi hubungan antara akuntansi hijau dan nilai perusahaan. Dengan menjawab tujuan-tujuan tersebut, penelitian ini berkontribusi pada pemahaman mengenai bagaimana pasar merespons praktik keberlanjutan dan menyoroti perbedaan potensial antara Indonesia dan Malaysia. Populasi penelitian ini mencakup seluruh perusahaan kelapa sawit yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Malaysia selama periode 2022 2024. Dari populasi tersebut, purposive sampling digunakan untuk memilih 25 perusahaan yang secara konsisten melaporkan data keuangan dan keberlanjutan. Sampel terdiri atas 14 perusahaan dari Indonesia dan 11 perusahaan dari Malaysia. Selama tiga tahun observasi, total sampel untuk Indonesia adalah 42 observasi tahun-perusahaan, sedangkan total untuk Malaysia adalah 33 observasi tahun-perusahaan, sehingga jumlah keseluruhan menjadi 75 observasi tahun perusahaan. Analisis regresi panel dengan Random Effects Model digunakan untuk menguji pengaruh langsung, sementara uji Sobel digunakan untuk menilai potensi peran mediasi kinerja keuangan. Temuan penelitian ini memberikan beberapa wawasan. Hasil menunjukkan bahwa akuntansi hijau berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan di Indonesia, sedangkan di Malaysia tidak memiliki pengaruh. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar di Indonesia mengakui pelaporan lingkungan sebagai sinyal yang bernilai, sementara pasar di Malaysia belum menunjukkan respons serupa. Penelitian ini juga menemukan bahwa akuntansi hijau tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan baik di Indonesia maupun Malaysia. Temuan ini menyiratkan bahwa manfaat penerapan akuntansi hijau tidak langsung terlihat pada profitabilitas jangka pendek. Lebih lanjut, kinerja keuangan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan di kedua negara, yang berarti investor dan pemangku kepentingan mungkin lebih memperhatikan aspek non-keuangan seperti akuntabilitas lingkungan daripada ukuran profitabilitas tradisional. Terakhir, analisis menunjukkan bahwa kinerja keuangan tidak memediasi hubungan antara akuntansi hijau dan nilai perusahaan baik di Indonesia maupun Malaysia. Pengaruh akuntansi hijau terhadap nilai perusahaan di Indonesia terjadi secara langsung, sementara di Malaysia tidak ditemukan pengaruh tersebut. Implikasi dari temuan ini relevan bagi manajer, pembuat kebijakan, dan peneliti. Bagi manajer di Indonesia, penerapan praktik akuntansi hijau tampak sebagai cara yang efektif untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan membangun kredibilitas dan kepercayaan investor. Bagi manajer di Malaysia, ketiadaan pengaruh menunjukkan perlunya meningkatkan visibilitas dan kualitas pelaporan keberlanjutan agar lebih sesuai dengan harapan pasar. Bagi pembuat kebijakan di kedua negara, terdapat dorongan untuk memperkuat dan menyelaraskan standar akuntansi hijau guna meningkatkan keterbandingan antar perusahaan. Dari perspektif akademik, penelitian ini memberikan bukti bahwa dampak praktik keberlanjutan bersifat kontekstual dan tidak selalu disalurkan melalui hasil keuangan.

Actions (login required)

View Item