KUMORO, Mohammad Aji (2025) Perbandingan Kadar Neutrophil Gelatinase-Associated Lipocalin (NGAL) Urin dan Kreatinin Serum Pasca Operasi pada Berbagai Jenis Operasi Mayor Non-Kardiak. Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (cover) COVER TESIS AKHIR M AJI KUMORO.pdf Download (248kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS TESIS AKHIR M AJI KUMORO (3).pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK TESIS AKHIR M AJI KUMORO.pdf Download (423kB)
	PDF (BabI) BAB 1 TESIS AKHIR M AJI KUMORO.pdf Restricted to Repository staff only until 10 October 2026. Download (405kB)
	PDF (BabII) BAB 2 TESIS AKHIR M AJI KUMORO.pdf Restricted to Repository staff only until 10 October 2026. Download (1MB)
	PDF (BabIII) BAB 3 TESIS AKHIR M AJI KUMORO.pdf Restricted to Repository staff only until 10 October 2026. Download (643kB)
	PDF (BabIV) BAB 4 TESIS AKHIR M AJI KUMORO (3).pdf Restricted to Repository staff only Download (784kB)
	PDF (BabV) BAB 5 TESIS AKHIR M AJI KUMORO.pdf Download (324kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA TESIS AKHIR M AJI KUMORO (2).pdf Download (408kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN TESIS AKHIR DAN RIWAYAT HIDUP M AJI KUMORO.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Latar Belakang: Penurunan perfusi ginjal merupakan salah satu komplikasi yang sering terjadi pada operasi mayor non kardiak. Faktor intra operatif yang berperan meliputi efek inflamasi akibat tindakan bedah, vasodilatasi maupun manajemen cairan intraoperatif. Diperlukan diagnosis cepat dan sensitivitas tinggi untuk menilai penurunan perfusi ginjal yang dapat dilakukan secara praktik klinis. Kreatinin serum yang umum digunakan sebagai penanda terjadinya penurunan perfusi ginjal memiliki keterbatasan untuk deteksi dini. Neutrophil Gelatinase-Associated Lipocalin (NGAL) adalah salah satu biomarker yang dapat diukur secara cepat dibandingkan kreatinin serum. Tujuan: Mengetahui perbandingan kadar NGAL urin dan kreatinin serum pasca operasi sebagai penanda penurunan perfusi ginjal pada berbagai jenis operasi mayor non-kardiak. Metode: Penelitian observasional analitik komparatif dengan menggunakan desain cross sectional di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo pada bulan Februari – Mei 2025. Sampel penelitian adalah pasien yang menjalani bedah laparotomi digestif, thoraks non-kardiak, dan laparotomi ginekologi Surgical Staging (SS) yang memenuhi kriteria yang ditetapkan. Pengukuran kadar NGAL urin dan kreatinin serum diambil secara bersamaan 4 jam pasca operasi pada 54 subjek penelitian. Hasil: Terdapat perbedaan signifikan kadar NGAL urin pada berbagai jenis operasi mayor non-kardiak yang berbeda dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Nilai rata-rata kadar NGAL urin paling tinggi pada kelompok bedah thoraks non kardiak (160,759±34,529), kelompok laparotomi SS (110,562±46,065), dan yang paling rendah pada kelompok laparotomi digestif (95,856±38,345). Sedangkan untuk kreatinin serum pasca operasi tidak terdapat perbedaan signifikan antar kelompok penelitian dengan nilai p = 0,807 (p > 0,05). Nilai rata- rata kadar kreatinin serum paling tinggi pada kelompok bedah thoraks non kardiak (0,895+0,639), kelompok laparotomi digestif (0,854+0,471), dan paling rendah pada laparotomi SS (0,793+0,207). Kesimpulan: NGAL urin 4 jam pasca operasi berbeda secara signifikan, sedangkan kreatinin serum 4 jam pasca operasi tidak berbeda secara signifikan pada berbagai jenis operasi mayor non kardiak yang diteliti.

Actions (login required)

View Item