HERLINA, Nina (2025) Efek Tepi Hutan terhadap Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat dan Pemanfaatannya Bagi Masyarakat Lokal. Doctoral thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
|
PDF (Cover)
COVER-NINA HERLINA-B3A021004-DISERTASI-2025.pdf Download (106kB) |
|
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-NINA HERLINA-B3A021004-DISERTASI-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (7MB) |
|
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-NINA HERLINA-B3A021004-DISERTASI-2025.pdf Download (248kB) |
|
|
PDF (BabI)
BAB-I-NINA HERLINA-B3A021004-DISERTASI-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 13 October 2026. Download (715kB) |
|
|
PDF (BabII)
BAB-II-NINA HERLINA-B3A021004-DISERTASI-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 13 October 2026. Download (460kB) |
|
|
PDF (BabIII)
BAB-III-NINA HERLINA-B3A021004-DISERTASI-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 13 October 2026. Download (715kB) |
|
|
PDF (BabIV)
BAB-IV-NINA HERLINA-B3A021004-DISERTASI-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (787kB) |
|
|
PDF (BabV)
BAB-V-NINA HERLINA-B3A021004-DISERTASI-2025.pdf Download (221kB) |
|
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-NINA HERLINA-B3A021004-DISERTASI-2025.pdf Download (887kB) |
|
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN-NINA HERLINA-B3A021004-DISERTASI-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (839kB) |
Abstract
Fenomena efek tepi hutan merupakan proses ekologis yang mempengaruhi keanekaragaman jenis tumbuhan obat pada bagian tepi dan interior hutan. Kawasan Gunung Tilu di Jawa Barat, sebagai hutan dataran rendah yang kaya akan sumber daya alam, menjadi tempat bagi masyarakat setempat untuk memanfaatkan hasil hutan, baik berupa kayu maupun hasil non-kayu seperti tumbuhan obat. Bagian tepi hutan menjadi area yang paling mudah dijangkau oleh masyarakat, karena lokasinya yang lebih dekat serta ketersediaan spesies tumbuhan obat yang melimpah. Tumbuhan obat yang diperoleh dari tepi hutan digunakan oleh masyarakat sebagai bahan alami untuk menjaga kesehatan, bahkan sebagian dimanfaatkan sebagai komoditas yang dijual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keanekaragaman tumbuhan obat, mengetahui pengaruh tepi hutan terhadap keanekaragaman tumbuhan obat di lereng utara dan lereng barat kawasan hutan Gunung Tilu, mengungkap pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat sekitar hutan Gunung Tilu, khususnya di Desa Cimara dan Desa Jabranti, serta mengidentifikasi kandungan senyawa aktif dari dua spesies tumbuhan obat yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Metode jalur berpetak digunakan untuk mengumpulkan data tumbuhan obat. Pengambilan sampel dilakukan dengan membuat plot untuk menganalisis komposisi, jenis dominan, indeks keanekaragaman, indeks kemerataan, dan indeks kesamaan komunitas. Variabel lingkungan seperti suhu, kelembaban, intensitas cahaya matahari, dan pH tanah dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman. Metode yang digunakan untuk data pemanfaatan tumbuhan obat yaitu wawancara secara mendalam. Penentuan responden awal dilakukan dengan metode purposive sampling kemudian dilanjutkan dengan metode snowball sampling. Metode untuk mengetahui kandungan senyawa aktif dengan uji skrining fitokimia secara kualitatif dan kuantitatif pada bagian tumbuhan. Analisis data pemanfaatan tumbuhan obat dihitung untuk mengukur pentingnya tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat dengan menghitung nilai guna (UV), selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 89 jenis tumbuhan obat yang tergolong dalam 41 famili. Famili dengan jumlah tumbuhan obat terbanyak berasal dari famili asteraceae dan moraceae. Keanekaragaman tumbuhan obat lebih tinggi di lereng utara dengan indeks keanekaragaman tertinggi pada tingkat pancang (3,03) dan pohon (3,00). Di lereng barat, keanekaragaman tertinggi pada tingkat pohon (2,80). Pengaruh tepi hutan berbeda antar lereng. Pada lereng barat, pengaruh tepi hanya terlihat pada tingkat pancang pada jarak 260 meter. Di lereng utara, pengaruh tepi lebih luas mencapai 260 meter untuk tumbuhan bawah, semai, dan pancang; 240 meter untuk tiang; serta 120 meter untuk pohon, yang menunjukkan pohon lebih cepat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Masyarakat Desa Cimara memanfaatkan 30 spesies tumbuhan obat dari 20 famili, sedangkan Desa Jabranti memanfaatkan 23 spesies dari 18 famili. Spesies Parameria laevigata dan Chloranthus elatior paling banyak digunakan di kedua desa.Uji fitokimia menunjukkan bahwa daun dan kulit P. laevigata serta seluruh bagian C. elatior mengandung senyawa aktif seperti alkaloid, saponin, tanin, fenolik, flavonoid, glikosida, triterpenoid, dan steroid. Uji GCMS menunjukkan bahwa daun P. laevigata mengandung 16 senyawa, kulitnya 15 senyawa, akar C. elatior 26 senyawa, serta batang dan daunnya masing-masing 15 senyawa. Spesies P. laevigata dan C. elatior yang banyak dimanfaatkan masyarakat perlu mendapat perhatian khusus melalui upaya konservasi in situ dan ex situ. Temuan tentang kandungan senyawa aktif dalam tumbuhan ini membuka peluang untuk pengembangan obat modern, sekaligus mendukung kesejahteraan masyarakat dan pelestarian ekosistem secara berkelanjutan.
| Item Type: | Thesis (Doctoral) |
|---|---|
| Nomor Inventaris: | P325007 |
| Uncontrolled Keywords: | Efek tepi hutan, Gunung Tilu, Hutan Dataran rendah, Keanekaragaman, Senyawa Kimia, Tumbuhan Obat |
| Subjects: | B > B168 Biology Medicine B > B306 Botany Medicine Pharmacy |
| Divisions: | Program Pascasarjana & Profesi > S3 Ilmu Biologi |
| Depositing User: | Mrs Nina Herlina |
| Date Deposited: | 13 Oct 2025 01:34 |
| Last Modified: | 13 Oct 2025 01:34 |
| URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/37679 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
