ARIFIN, Irfan (2019) Kajian Pemberian Unsur Hara N dan Rhizobium Terhadap Sifat Kimia Tanah dan Pertumbuhan Kedelai Hitam di Tanah Ultisol. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

Preview	PDF (Cover) COVER-Irfan Arifin-A1L114082-Skripsi-2019.pdf Download (29kB) | Preview
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Irfan Arifin-A1L114082-Skripsi-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (431kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Irfan Arifin-A1L114082-Skripsi-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (23kB)
	PDF (BabI) BAB I-Irfan Arifin-A1L114082-Skripsi-Faperta-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (20kB)
	PDF (BabII) BAB II-Irfan Arifin-A1L114082-Skripsi-Faperta-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (212kB)
	PDF (BabIII) BAB III-Irfan Arifin-A1L114082-Skripsi-Faperta-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (284kB)
	PDF (BabIV) BAB IV-Irfan Arifin-A1L114082-Skripsi-Faperta-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (310kB)
	PDF (BabV) BAB V-Irfan Arifin-A1L114082-Skripsi-Faperta-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (145kB)
Preview	PDF (Daftarpustaka) DAFTAR PUSTAKA-Irfan Arifin-A1L114082-Skripsi-Faperta-2019.pdf Download (134kB) | Preview
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Irfan Arifin-A1L114082-Skripsi-Faperta-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Kedelai dengan nama latin Glycine max merupakan tanaman asli daerah Asia Subtropik seperti Tiongkok dan Jepang Selatan, sementara Glycine soja merupakan tanaman asli Asia Tropis di Asia Tenggara. Di Indonesia, penanaman kedelai hitam berpusat di Jawa, Lampung, Nusa Tenggara Barat dan Bali. Ada beberapa varietas kedelai hitam antara lain Mallika, Cikuray dan KDL H1 yang selama ini sudah banyak dibudidayakan oleh petani. Produksi tanaman kedelai pada tahun 2012 mencapai 851,65 ribu ton, sedangkan pada tahun 2010 produksi kedelai mencapai 908,11 ribu ton dan selama 2 tahun mengalami penurunan produksi sebesar 5.646 ton. Penurunan produksi kedelai salah satunya karena areal tanaman kedelai di Indonesia tidak memiliki wilayah produksi permanen, sehingga mudah terdesak oleh tanaman lain yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pengaruh spesies Rhizobium dan takaran pupuk N serta interaksinya terhadap sifat kimia tanah, 2) mengetahui kombinasi yang terbaik antara spesies Rhizobium dan takaran pupuk N terhadap sifat kimia tanah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial. Penelitian ini terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu Spesies Rhizobium yang terdiri dari 3 aras dan Faktor kedua yaitu takaran pupuk N yang terdiri atas 5 aras. Terdapat 15 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 45 unit percobaan. Tiap satuan percobaan terdiri dari 4 tanaman sehingga diperoleh 180 tanaman. Ukuran polibag adalah 40 x 40 cm. Penelitian dilaksanakan di lahan atap naungan Experimental Farming Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Kelurahan Karangwangkal, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas dengan ketinggian tempat yaitu ± 110 m (dpl). Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Oktober 2018. Media tanam menggunakan tanah Ultisol yang diberi perlakuan Rhizobium pada benih dan pupuk nitrogen yang telah disesuaikan perlakuannya. Benih yang digunakan adalah varietas Malika. Penanaman dilakukan di polibag dengan berat tanah 9,8 kg/polibag dan masing-masing polibag ditanami 2 benih. Variabel yang diamati pada penelitian ini meliputi tinggi tanaman, bobot akar, bobot brangkasan, bobot tanaman, reaksi tanah, DHL dan N total tanah. Hasil analisis statistik variabel pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan Rhizobium hanya berpengaruh nyata terhadap nilai N total tanah Ultisol. Pemupukan nitrogen berpengaruh nyata terhadap bobot basah akar, brangkasan, tanaman, bobot kering akar, bobot kering brangkasan dan bobot kering tanaman. Tidak ada interaksi antara Rhizobium dan pemupukan nitrogen terhadap semua variabel penelitian, kecuali N total tanah.

Actions (login required)

View Item