BINTANG, Dhenadya Savira (2019) Produk Potensial Berbasis VCO (Virgin Coconut Oil) untuk Pengembangan UMKM di Kabupaten Banyumas. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
1.COVER-Dhenadya Savira Bintang-A1F015078-SKRIPSI-FAPERTA 2019.pdf Download (40kB) |
|
PDF (Legalitas)
2.LEGALITAS-Dhenadya Savira Bintang-A1F015078-SKRIPSI-FAPERTA 2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (276kB) |
|
PDF (Abstrak)
3.ABSTRAK-Dhenadya Savira Bintang-A1F015078-SKRIPSI-FAPERTA 2019.pdf Download (26kB) |
|
PDF (BabI)
4.BAB I-Dhenadya Savira Bintang-A1F015078-SKRIPSI-FAPERTA 2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (29kB) |
|
PDF (BabII)
5.BAB II-Dhenadya Savira Bintang-A1F015078-SKRIPSI-FAPERTA 2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (107kB) |
|
PDF (BabIII)
6.BAB III-Dhenadya Savira Bintang-A1F015078-SKRIPSI-FAPERTA 2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (132kB) |
|
PDF (BabIV)
7.BAB IV-Dhenadya Savira Bintang-A1F015078-SKRIPSI-FAPERTA 2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (426kB) |
|
PDF (BabV)
8.BAB V-Dhenadya Savira Bintang-A1F015078-SKRIPSI-FAPERTA 2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (13kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
9.DAFTAR PUSTAKA-Dhenadya Savira Bintang-A1F015078-SKRIPSI-FAPERTA 2019.pdf Download (145kB) |
|
PDF (Lampiran)
10.LAMPIRAN-Dhenadya Savira Bintang-A1F015078-SKRIPSI-FAPERTA 2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (417kB) |
Abstract
Indonesia merupakan negara dengan produksi kelapa tertinggi diantara negara-negara yang tergabung dalam APCC (Asian Pacific Coconut Community). Banyumas merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki potensi tanaman kelapa urutan ketiga di Jawa Tengah. Minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil/VCO) juga merupakan salah satu produk olahan kelapa yang memiliki nilai jual tinggi sehingga memiliki prospek yang bagus, baik di pasar domestik maupun pasar ekspor. Namun, pemanfaatan VCO yang dilakukan oleh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) saat ini hanya terbatas pada minyak makan dan pengobatan. Perlu diadakan diversifikasi pengembangan produk turunan VCO dalam bidang pangan yang diharapkan masih dapat dinikmati konsumen. Diversifikasi produk VCO bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah VCO dan pendapatan UMKM. Dalam upaya diversifikasi produk VCO pada skala UMKM perlu diketahui terlebih dahulu produk yang dapat dikembangkan dari VCO serta menentukan urutan prioritas pengembangan produk. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui ragam jenis produk yang dapat dikembangkan dari VCO (Virgin Coconut Oil) melalui identifikasi di Kabupaten Banyumas; 2) mengetahui jenis urutan prioritas alternatif produk potensial VCO (Virgin Coconut Oil) untuk pengembangan pada skala UMKM di Kabupaten Banyumas. Penelitian terdiri atas identifikasi produk potensial VCO, seleksi awal produk potensial dan penentuan prioritas pengembangan. Identifikasi dilakukan dengan mengumpulkan data melalui studi pustaka yang didapat dari jurnal, buku, dokumen instansi pemerintah, paten, ataupun laporan ilmiah lainnya. Seleksi awal dilakukan berdasarkan penilaian dominansi VCO sebagai bahan baku, nilai ekonomis produk, kesesuaian karakteristik VCO terhadap karakteristik produk yang dihasilkan, serta aspek fungsional produk dengan cara mewawancarai pakar. Sedangkan penentuan prioritas pengembangan dilakukan dengan metode Bayes. Penggunaan metode Bayes memerlukan sejumlah alternatif dan kriteria kesuksesan produk UMKM. Alternatif yang digunakan merupakan hasil dari identifikasi produk potensial VCO. Kriteria kesuksesan terdiri dari 5 aspek yaitu, potensi pasar, sumber daya manusia, ketersediaan bahan baku, modal usaha, dan teknologi. Setelah diketahui produk alternatif dan kriteria kesuksesan dengan masing-masing bobotnya, dilakukan penilaian alternatif dengan mewawancarai pakar sesuai dengan bidangnya. Hasil dari penilaian alternatif, kemudian dihitungan dengan analisis Bayes untuk didapatkan prioritas pengembangan produk VCO. Penentuan rekomendasi dilakukan dengan mengelompokkan alternatif. Pengelompokkan dilakukan dengan menggunakan metode interval. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 28 produk yang dapat dikembangkan dari VCO yaitu margarine, mayonaise, es krim, minuman energik, minuman emulsi, biskuit bayi, selai kacang, keju, salad dressing, cokelat batang, cocoa butter substitute, pasta kacang merah, krim pengisi cokelat, permen jelly, sosis, mie instan, sambal, brownies kukus, dodol, kukis, coconut candy, edible film, snack bar, keripik tempe, bubur instan, jus, sereal, dan biskuit. Sedangkan urutan prioritas produk potensial VCO yang diperoleh berdasarkan analisis Bayes yakni 1) cokelat batang, 2) salad dressing, 3) biskuit bayi, 4) pasta kacang merah, dengan kategori potensial untuk dikembangkan. Selanjutnya, diikuti oleh 5) mayonaise, 6) margarine, dengan kategori cukup potensial untuk dikembangkan, dan dilanjutkan oleh 7) keju, 8) cocoa butter substitute, 9) coconut candy, 10) selai kacang, dengan kategori cukup potensial dikembangkan namun perlu perbaikan, serta 11) minuman energik dan 12) snack bar, dengan kategori kurang potensial. Produk yang menduduki kategori potensial untuk dikembangkan seperti cokelat batang, salad dressing, biskuit bayi dan pasta kacang merah dipilih karena memiliki potensi yang cukup baik untuk dikembangkan pada skala UMKM di Kabupaten Banyumas. Produk cokelat memiliki potensi yang baik karena tanaman cokelat sangat cocok dengan iklim tropis yang ada di Indonesia, sehingga apabila diolah menjadi cokelat batangan dapat memperkaya cita rasa dan kekhasan produk cokelat itu sendiri. Salad dressing juga berpotensi untuk dikembangkan, karena saat ini salad buah tengah menjadi salah satu makanan yang digemari masyarakat. Hal tersebut juga didukung oleh adanya trend gaya hidup sehat yang tengah menjadi perhatian masyarakat. Potensi pasar biskuit bayi dengan penambahan VCO juga cukup besar karena pada saat ini tidak banyak industri biskuit yang memproduksi biskuit dengan kandungan VCO, sedangkan permintaan akan makanan tambahan yang dapat meningkatkan gizi balita dalam waktu relatif singkat sangat dibutuhkan untuk dapat meningkatkan status gizi balita di Indonesia. Sama halnya dengan biskuit bayi, pasta kacang merah juga berpotensi untuk dikembangan karena tingginya permintaan pasar akan produk selai kacang, namun belum banyak industri selai kacang yang memanfaatkan kacang merah sebagai bahan baku utamanya. Padahal, kacang merah dan VCO merupakan bahan pangan yang produksinya melimpah di Indonesia, sehingga kacang merah dan VCO dapat diolah menjadi produk pasta kacang merah sebagai upaya diversifikasi pangan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | A19427 |
Uncontrolled Keywords: | VCO (Virgin Coconut Oil) UMKM, Banyumas |
Subjects: | C > C519 Coffee industry S > S399 Small business |
Divisions: | Fakultas Pertanian > S1 Ilmu dan Teknologi Pangan |
Depositing User: | Mr Supriyana Supriyana |
Date Deposited: | 04 Sep 2020 03:45 |
Last Modified: | 04 Sep 2020 03:45 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/5156 |
Actions (login required)
View Item |