Search for collections on Repository Universitas Jenderal Soedirman

Pengaruh konsentrasi iaa (indole acetic acid) terhadap pertumbuhan kentang (solanum tuberosum l.) varietas granola dan atlantik secara in vitro

PUTRI, Ratna Novia (2017) Pengaruh konsentrasi iaa (indole acetic acid) terhadap pertumbuhan kentang (solanum tuberosum l.) varietas granola dan atlantik secara in vitro. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

[img] PDF (Cover)
Cover_1.pdf

Download (591kB)
[img] PDF (Legalitas)
Legalitas dan bagian awal TA_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (888kB)
[img] PDF (Abstrak)
Abstrak_1.pdf

Download (23kB)
[img] PDF (BabI)
BAb I_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (23kB)
[img] PDF (BabII)
BAb II_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (33kB)
[img] PDF (BabIII)
BAb III_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (139kB)
[img] PDF (BabIV)
BAb IV_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (416kB)
[img] PDF (BabV)
BAb V_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (12kB)
[img] PDF (DaftarPustaka)
Daftar Pustaka_1.pdf

Download (147kB)
[img] PDF (Lampiran)
Lampiran_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (79kB)

Abstract

Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman dikotil yang bersifat semusim, termasuk famili Solanaceae, dan memiliki umbi batang yang dapat dimakan. Tanaman kentang berbentuk semak atau herba. Batangnya yang berada diatas permukaan tanah ada yang berwarna hijau, kemerah-merahan, atau ungu tua. Kentang merupakan salah satu tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan di Indonesia dan bernilai ekonomi tinggi serta mempunyai arti penting dalam perwujudan ketahanan pangan, sehingga budidaya tanaman kentang layak untuk diprioritaskan. Produksi kentang ditentukan oleh mutu bibit karena salah satu yang mengakibatkan rendahnya produksi kentang yaitu mutu bibit yang kurang baik. Salah satu cara untuk memperoleh bibit kentang yang bermutu tinggi dapat dilakukan dengan perbanyakan secara in vitro atau kultur jaringan. Penggunaan teknik kultur jaringan dapat menghasilkan bibit dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu, aplikasi teknik ini tidak tergantung pada iklim dan musim serta dapat menghasilkan umbi mini sebagai bibit yang memiliki volume dan bobot yang lebih rendah sehingga dapat memudahkan dalam proses pengangkutan. Media merupakan salah satu faktor yang menetukan keberhasilan dalam teknik kultur jaringan. Media kultur yang memenuhi syarat adalah media yang mengandung nutrisi makro, unsur mikro, sumber tenaga (pada umumnya sukrosa), vitamin, zat pengatur tumbuh, dan pengkelat (agar-agar). Terdapat tiga jenis media dalam kultur jaringan, yaitu media padat, media cair, dan media semi padat. Hormon IAA (Indole Acetic Acid) merupakan golongan auksin yang digunakan pada konsentrasi 0,10-10 mg/l. Auksin berperan terhadap pelonggaran dinding sel dengan melepaskan ikatan hidrogen yang terdapat pada dinding sel. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengkaji respon pertumbuhan akar dan tunas tanaman kentang varietas Granola dan Atlantik terhadap pemberian zat pengatur tumbuh IAA, 2) mendapatkan konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA yang optimum untuk pertumbuhan akar dan tunas kentang, 3) menentukan varietas kentang yang pertumbuhan tunas dan akarnya lebih baik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman pada bulan Juli sampai dengan Nopember 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor yang terdiri atas pemberian IAA (0 ppm, 0,10 ppm, 0,20 ppm, 0,30 ppm) dan faktor kedua adalah varietas kentang (Granola dan Atlantik), sehingga terdapat 8 kombinasi perlakuan yang masing-masing diulang 3 kali. Data dianalisis dengan uji F, yang dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) apabila terdapat perbedaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi IAA berpengaruh sangat nyata terhadap variabel saat muncul akar dan berpengaruh nyata terhadap variabel jumlah akar, namun tidak berpengaruh terhadap variabel saat muncul tunas, jumlah tunas, jumlah daun dan panjang planlet. Varietas yang berbeda menunjukkan respon yang berbeda pada variabel saat muncul tunas, saat muncul akar, jumlah tunas per planlet, dan jumlah daun per planlet, namun tidak terlihat perbedaan respon pada variabel jumlah akar per planlet dan panjang planlet.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Nomor Inventaris: A17073
Subjects: A > A128 Agricultural
Divisions: Fakultas Pertanian > S1 Agroteknologi
Depositing User: Mr Rohmadi Rohmadi
Date Deposited: 31 Oct 2018 03:51
Last Modified: 15 Jan 2020 07:49
URI: http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/532

Actions (login required)

View Item View Item