BRATA, Yonanda Dewa (2017) Strategi Perjuangan Paguyuban Bentor Mekarsari Banyumas dalam Gerakan Legalisasi Alat Transportasi Bentor di Kabupaten Banyumas. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) Cover_1.pdf Download (35kB)
	PDF (Legalitas) Legalitas.pdf Restricted to Repository staff only Download (603kB)
	PDF (Abstrak) Abstrak_1.pdf Download (13kB)
	PDF (BabI) Bab I_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (201kB)
	PDF (BabII) Bab II_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (268kB)
	PDF (BabIII) Bab III_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (140kB)
	PDF (BabIV) Bab IV_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (791kB)
	PDF (BabV) Bab v_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (280kB)
	PDF (DaftarPustaka) Daftar Pustaka_1.pdf Download (148kB)
	PDF (Lampiran) Lampiran_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (424kB)

Abstract

Penelitian ini berjudul Strategi Perjuangan dalam Gerakan Sosial dan Politik: Strategi Perjuangan Paguyuban Becak dan Motor (Bentor) Mekarsari Banyumas dalam Gerakan Legalisasi Alat Transportasi Bentor di Kabupaten banyumas . Penelitian ini di lakukan dengan tujuan; 1) Menjelaskan strategi perjuangan Paguyuban Bentor Mekar Sari Banyumas dalam gerakan legalisasi alat transportasi bentor di Kabupaten Banyumas; 2) Mengetahui seberapa besar representasi kekuatan dari sebuah gerakan sosial melalui faktor kontektual yang mendukung dan menghambat perjuangan Paguyuban Bentor Mekar Sari dalam gerakan legalisasi alat transportasi bentor di Kabupaten Banyumas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dalam perspektif pascastrukturalisme. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Gerakan perlawanan ini merupakan suatu Bentuk perlawanan atas ketidakadilan yang diterima pengemudi Bentor di beberapa wilayah Kabupaten Banyumas. Tidak adanya payung hukum yang melandasi operaional Bentor di Kabupaten Banyumas membuat Berbagai penindakan dari Kepolisian berupa razia. Selain itu juga gelombang aksi protes dari berbagai pihak seperti Koperades juga membuat tekanan yang diterima Pengemudi Bentor makin besar. Maka dari itu, dibuatkanlah Paguyuban Bentor Mekarsari Banyumas sebagai alat atau wadah untuk membuat strategi perjuanngan dalam gerakan perlawanan untuk mewujudkan izin operasional Bentor di Kabupaten Banyumas. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah strategi perjuangan yang dilakukan oleh Paguyuban Bentor Mekarsari Banyumas dalam gerakan melegalisasi alat transportasi bentor di Kabupaten Banyumas sudah dilakukan dengan berbagai macam cara dan strategi. Strategi yang digunakan Paguyuban Bentor yaitu, Konsolidasi anggota kelompok, Networking dengan organisasi FPNPBBI (Front Persatuan Nasional Pengemudi Becak Bermotor Se- Indonesia), Lobbying lewat Komunikasi Politik dengan Calon Kepala Daerah dan Advokasi kepada DPRD. Meskipun sudah berkali-kali memohon kepada pemerintah daerah, namun kendaraan Bentor belum terdaftar sebagai alat transportasi resmi sesuai dengan Undang-Undang No 22 tahun 2009 tentang lalu-lintas dan angkutan jalan, sehingga peruntukanya di jalan masih bisa saja di tindak sewaktu-waktu. Dalam hal ini terdapat faktor kontekstual yang mendorong dan menghambat proses gerakan ini, yaitu faktor pendorongnya yaitu meningkatnya anggota paguyuban, peningkatan pendapatan pengemudi Bentor, dan kedekatan dengan Calon Kepala daerah. Selain itu, faktor yang menghambat proses gerakan ini adalah latar belakang pendidikan dan faktor usia, provokasi dari koperades, belum adanya legalitas yang jelas mengenai Bentor, dan belum adanya bantuan dari LBH atau LSM di tingkat daerah

Actions (login required)

View Item