PRASETIA, Duanita Februari (2019) Pertumbuhan Miselium Bibit F0 Coprinus comatus Dengan Intensitas Cahaya Berbeda pada Berbagai Medium Pertumbuhan. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Duanita Februari Prasetia-B1J014138-Skripsi-2019.pdf Download (8kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Duanita Februari Prasetia-B1J014138-Skripsi-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Duanita Februari Prasetia-B1J014138-Skripsi-2019.pdf Download (790kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Duanita Februari Prasetia-B1J014138-Skripsi-FABIO-2019.pdf Restricted to Repository staff only until 16 June 2024. Download (591kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Duanita Februari Prasetia-B1J014138-Skripsi-FABIO-2019.pdf Restricted to Repository staff only until 15 June 2024. Download (629kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Duanita Februari Prasetia-B1J014138-Skripsi-FABIO-2019.pdf Restricted to Repository staff only until 15 June 2024. Download (876kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Duanita Februari Prasetia-B1J014138-Skripsi-FABIO-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (615kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Duanita Februari Prasetia-B1J014138-Skripsi-FABIO-2019.pdf Download (502kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Duanita Februari Prasetia-B1J014138-Skripsi-2019.pdf Download (519kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Duanita Februari Prasetia-B1J014138-Skripsi-FABIO-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (882kB)

Abstract

Beberapa jenis jamur budidaya yang banyak dijumpai di Indonesia antara lain jamur tiram, jamur kuping, jamur kancing, dan jamur merang. Ketertarikan dan minat masyarakat terhadap budidaya jamur jenis lain seperti jamur paha ayam (Coprinus comatus) masih kurang, padahal di beberapa negara di Asia seperti Cina dan Filipina budidaya jamur ini mulai banyak dikembangkan. Jamur paha ayam selain memiliki rasa yang enak juga mengandung nilai gizi yang tinggi, memiliki berbagai fungsi bioaktif dan dimanfaatkan sebagai bahan baku obat-obatan. Bibit jamur yang digunakan memegang peran penting dalam usaha budidaya jamur. Kualitas bibit menjadi salah satu faktor penentu dalam keberhasilan budidaya jamur. Syarat pembuatan bibit jamur siap tanam di antaranya adalah ketersediaan bibit F0 sebagai sumber inokulum. Bibit ini diperoleh dengan mengisolasi potongan tubuh buah jamur lalu menginokulasikannya ke medium pertumbuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan medium pertumbuhan dan intensitas cahaya serta interaksi antar keduanya terhadap pertumbuhan miselium jamur, kemudian mengetahui medium pertumbuhan dan intensitas cahaya mana yang paling baik untuk pertumbuhan miselium C. comatus. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, dengan dua faktor dan tiga kali ulangan. Faktor pertama meliputi enam jenis medium pertumbuhan (M) yaitu Potato Dextrose Agar (PDA), Potato Dextrose Yeast Agar (PDYA), Tauge Dextrose Agar (TDA), Tauge Dextrose Yeast Agar (TDYA), Malt Extract Agar (MEA) dan Malt Extract Yeast Agar (MEYA). Faktor ke dua meliputi intensitas cahaya (C) yaitu gelap (0,03-0,04 lux), dan terang (2,19-39,85 lux). Parameter utama yang diamati adalah diameter miselium, sedangkan parameter pendukungnya adalah laju pertumbuhan miselium dan temperatur ruang inkubasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan intensitas cahaya dan interaksi antara medium pertumbuhan dan intensitas cahaya tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan miselium jamur C. comatus, sedangkan perbedaan medium berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan miselium jamur C. comatus. Hasil uji lanjut BNJ menunjukkan bahwa medium TDA merupakan medium yang paling baik untuk pertumbuhan miselium C. comatus. Kata kunci: Coprinus comatus, bibit F0, medium pertumbuhan, intensitas cahaya, pertumbuhan miselium.

Actions (login required)

View Item