PURWANTI, Yunika (2017) Optimasi Ekstraksi Senyawa Antosianin Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus Sabdariffa L.) Berbantu Gelombang Mikro (Microwave Assisted Extraction). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
|
PDF (Cover)
Cover_1.pdf Download (51kB) | Preview |
|
PDF (Legalitas)
Legalitas dan bagian awal TA_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (485kB) |
||
|
PDF (Abstrak)
Abstrak_1.pdf Download (249kB) | Preview |
|
PDF (BabI)
Bab.I_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (97kB) |
||
PDF (BabII)
Bab.II_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (206kB) |
||
PDF (BabIII)
Bab.III_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (197kB) |
||
PDF (BabIV)
Bab.IV_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (184kB) |
||
PDF (BabV)
Bab.V_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (91kB) |
||
|
PDF (DaftarPustaka)
Daftar pustaka_1.pdf Download (197kB) | Preview |
|
PDF (Lampiran)
Lampiran_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (307kB) |
Abstract
Kelopak bunga rosela mengandung senyawa bioaktif yaitu fenol, antosianin, dan vitamin C. Metode ekstraksi yang sering digunakan memiliki beberapa kelemahan, yaitu rendemen dan aktivitas senyawa bioaktifnya rendah. Metode ekstraksi berbantu gelombang mikro digunakan sebagai solusi alternatif mengatasi hal tersebut. Keberhasilan ekstraksi berbantu gelombang mikro sangat dipengaruh beberapa faktor yaitu jumlah bahan ekstraksi, daya ekstraksi dan waktu ekstraksi. Optimasi ekstraksi diperlukan untuk menjamin agar proses ekstraksi berjalan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum ekstraksi senyawa antosianin dari kelopak bunga rosela menggunakan metode ekstraksi berbantu gelombang mikro dan mengetahui karakteristik kimia, aktivitas antioksidan, dan aktivitas antibakteri yang dihasilkan. Penelitian terdiri dari 2 tahap, tahap pertama menggunakan single factor experiment dengan rancangan acak lengkap (RAL). Faktor yang diteliti meliputi bahan ekstraksi (10, 15, 20, 25, 30, dan 35 (g)), daya ektraksi (100, 175, 250, 325, dan 400 (watt)), dan lama ekstraksi (1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 (menit)). Penelitian tahap kedua menggunakan desain rancangan percobaan menggunakan Central Composite Design (CCD) dengan Response Surface Methodology (RSM). Faktor yang perlu dioptimasi meliputi bahan ekstraksi dibagi menjadi 3 taraf yaitu 10 g, 15 g, dan 20 g. Daya ekstraksi dibagi menjadi 3 taraf yaitu 250 watt, 325 watt, dan 400 watt. Lama ekstraksi dibagi menjadi 3 taraf yaitu 5 menit, 6 menit, dan 7 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum dari ekstraksi kelopak bunga rosela berbantu gelombang mikro yaitu formula bahan ekstraksi 10 g, daya 250 watt, dan lama ekstraksi 5 menit. Karakteristik dari kondisi optimum meliputi total antosianin sebesar 1,1683 mg/100 g, total fenol sebesar 33,2895 mg/100 g, vitamin C sebesar 88 mg/100 g, aktivitas mikroba pada Staphilococcus aureus sebesar 6,6±0,22 mm dan Escherichia coli sebesar 6,4±0,18 mm, dan IC50 sebesar 19,2328 µg/ml.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | A17247 |
Uncontrolled Keywords: | Ekstraksi bunga rosela |
Subjects: | B > B147 Biochemistry |
Divisions: | Fakultas Pertanian > S1 Ilmu dan Teknologi Pangan |
Depositing User: | Mrs Endang Kasworini |
Date Deposited: | 19 Dec 2018 07:21 |
Last Modified: | 23 Jan 2020 07:51 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/581 |
Actions (login required)
View Item |