PURWANTO, Setiaji Didi (2017) Pengaruh Lamanya Stres Air Terhadap Pembungaan dan Pertumbuhan Vegetatif beberapa Kultivar Jeruk (Citrus Sp.). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
|
PDF (Cover)
Cover _1.pdf Download (409kB) | Preview |
|
PDF (Legalitas)
Legalitas dan bagiana awal TA_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (728kB) |
||
|
PDF (Abstrak)
Abstrak.pdf Download (408kB) | Preview |
|
PDF (BabI)
Bab I_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (636kB) |
||
PDF (BabII)
Bab II_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (592kB) |
||
PDF (BabIII)
Bab III_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (678kB) |
||
PDF (BabIV)
Bab IV_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (932kB) |
||
PDF (BabV)
Bab V_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (560kB) |
||
|
PDF (DaftarPustaka)
Daftar Pustaka_1.pdf Download (576kB) | Preview |
|
PDF (Lampiran)
Lampiran_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Jeruk merupakan komoditas buah penting bagi masyarakat indonesia. Pengetahuan mengenai pengaruh stres air terhadap induksi pembungaan kultivar jeruk lokal dan introduksi dibutuhkan untuk mendukung pengembangan teknologi budidaya tanaman jeruk. Penelitian ini bertujuan: 1) mengetahui respon empat kultivar jeruk terhadap perlakuan lamanya stres air, 2) mengetahui pengaruh lamanya waktu stres air terhadap induksi pembungaan dan pertumbuhan vegetatif tanaman jeruk, dan 3) mengetahui kombinasi kultivar jeruk dan perlakuan lamanya stres air mana yang paling baik dalam menginduksi pembungaan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Mei 2016 di screen house Cilengko Farm, Desa Pandak, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas. Faktor yang dikaji adalah kultivar jeruk dan lamanya stres air. Faktor pertama adalah kultivar (V) yang terdiri empat kultivar jeruk yaitu limau (Citrus amblyocarpa), chokun (C. nobilis), fremont (C. nobilis), dan valencia (C. sinensis). Faktor kedua adalah lamanya stres air (P) yang terdiri dari 3 taraf yaitu lamanya stres air empat minggu, dua minggu dan kontrol. Variabel yang diamati adalah pertambahan tinggi tanaman (%), pertambahan diameter batang (%), daun terbentuk (%), jumlah klorofil (unit), jumlah daun rontok (%), jumlah tunas vegetatif (tunas), jumlah tunas generatif (tunas), tunas terinduksi pembungaan (%), dan jumlah bunga (kuntum bunga). Hasil penelitian menunjukkan kultivar limau merupakan kultivar terbaik dalam merespon perlakuan lamanya stres air. Kultivar limau menghasilkan 73,72 tunas generatif; 170,22 kuntum bunga; dan 35,32% tunas berhasil diinduksi pembungaannya. Respon induksi pembungaan yang rendah ditunjukkan oleh kultuvar-kultivar introduksi. Rahardi (2007) menyatakan bahwa tanaman buah berkayu seperti jeruk memiliki toleransi yang buruk terhadap perubahan iklim. Lamanya stres air tidak memberikan pengaruh terhadap hasil induksi pembungaan dan pertumbuhan vegetatif tanaman jeruk. Suhu yang tinggi selama perlakuan diketahui sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap hasil tersebut. Valiente dan Albigro (2004) telah melaporkan bahwa suhu yang tinggi (>26 C) menurunkan respon induksi pembungaan pada pohon jeruk valencia. Larcher (1975) juga telah mendokumentasikan bahwa dedauan tanaman pohon tropis telah mengalami kerusakan sekitar 50% ketika suhu udara mencapai 45-55 0 C selama setengah jam. Lamanya stres air empat minggu pada kultivar limau memberikan hasil induksi pembungaan terbaik (136,33 tunas generatif; 424 kuntum bunga; dan 60,62% tunas berhasil diinduksi pembungaannya).
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | A17008 |
Subjects: | A > A128 Agricultural |
Divisions: | Fakultas Pertanian > S1 Agroteknologi |
Depositing User: | Mr Rohmadi Rohmadi |
Date Deposited: | 14 Nov 2018 02:27 |
Last Modified: | 09 Jan 2020 01:42 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/680 |
Actions (login required)
View Item |