ARDIAN, Maulana Nur (2020) Optimasi Ekstraksi dan Karakterisasi Senyawa Fenolik Daun Pletekan (Ruellia Tuberosa L.) Berbantu Gelombang Mikro menggunakan Response Surface Methodology. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
COVER-Maulana Nur Ardian-A1F016008-Skripsi-2020.pdf Download (174kB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Maulana Nur Ardian-A1F016008-Skripsi-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (749kB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Maulana Nur Ardian-A1F016008-Skripsi-2020.pdf Download (172kB) |
|
PDF (BabI)
BAB-I-Maulana Nur Ardian-A1F016008-Skripsi-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (242kB) |
|
PDF (BabII)
BAB-II-Maulana Nur Ardian-A1F016008-Skripsi-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (327kB) |
|
PDF (BabIII)
BAB-III-Maulana Nur Ardian-A1F016008-Skripsi-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (392kB) |
|
PDF (BabIV)
BAB-IV-Maulana Nur Ardian-A1F016008-Skripsi-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (977kB) |
|
PDF (BabV)
BAB-V-Maulana Nur Ardian-A1F016008-Skripsi-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (165kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Maulana Nur Ardian-A1F016008-Skripsi-2020.pdf Download (340kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN-Maulana Nur Ardian-A1F016008-Skripsi-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (709kB) |
Abstract
World Health Organization (WHO) menyebutkan, terdapat hampir sekitar 17 juta orang meninggal dunia setiap tahunnya (sekitar 80%) sebagai akibat dari penyakit degeneratif. Pemicu utama terjadinya penyakit degeneratif yaitu karena adanya radikal bebas berlebih yang menyebabkan kerusakan di berbagai bagian sel. Antioksidan adalah zat yang dapat menetralkan radikal bebas. Pletekan (Ruellia tuberosa L.) memiliki senyawa biaoktif yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber antioksidan, diantaranya adalah senyawa fenolik. Untuk mendapatkan senyawa bioaktif dilakukan dengan ekstraksi. Ekstraksi konvensional memiliki beberapa kelemahan, salah satunya menyebabkan rusaknya senyawa senyawa fenolik yang diakibatkan lama waktu ekstraksi Teknik ekstraksi berbantu gelombang mikro atau Microwave Assisted Extraction (MAE) merupakan teknik ekstraksi yang memanfaatkan radiasi gelombang mikro untuk memanaskan pelarut secara cepat dan efisien juga lebih efektif karena dapat menghasilkan rendemen senyawa yang lebih tinggi, dan waktu yang singkat pada ekstraksi senyawa fenol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi optimum ekstraksi berbantu gelombang mikro terhadap komponen bioaktif berupa senyawa fenolik pada ekstrak etanol daun pletekan (Ruellia tuberosa L.) dan mengetahui karakteristik kimia dan fisik ekstrak daun pletekan (Ruellia tuberosa L.) serta aktivitas antibakteri yang dihasilkan pada kondisi optimum. Penelitian menggunakan rancangan Central Composite Design (CCD) menggunakan metode Response Surface Methodology (RSM). Faktor yang dioptimasi meliputi konsentrasi pelarut etanol (%) yang terbagi pada 3 taraf level uji yaitu 60,70, dan 80%. Daya gelombang mikro (watt) terbagi pada 3 taraf level uji yaitu 100, 250, dan 450 watt. Waktu ekstraksi (menit) terbagi pada 3 taraf level uji yaitu 3, 5, dan 7 menit. Secara umum, penelitian terbagi menjadi tiga tahap yaitu optimasi, verifikasi, dan karakterisasi. Respon yang diukur pada tahap optimasi dan verifikasi adalah total fenol. Karakterisasi meliputi karakterisasi kimia (total flavonoid, aktivitas antibakteri), kimia (rendemen, warna, viskositas), dan mikrobiologi (aktivitas antibakteri). Hasil penelitian menunjukkan kondisi optimum ekstraksi senyawa fenolik dari daun pletekan adalah pada konsentrasi pelarut etanol 70%, daya gelombang mikro 250 watt, serta lama ekstraksi selama 5 menit dengan nilai prediksi total fenol adalah 6,258 mg GAE/g. Verifikasi hasil optimasi didapatkan total fenol sebesar 7,698mg GAE/g. Karakterisitik esktrak pada kondisi optimum diketahui memiliki rerata nilai total flavonoid sebesar 0,367 mg QE/g, aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 61,726 g/ml, dan rendemen ekstrak 14,69%. Berdasarkan skala L*a*b* warna ekstrak memilki nilai L*= 35,95; a*= -12,76; b*= 31,41, dan viskositas sebesar 70,00 c.ps. Sedangkan aktivitas antibakteri ekstrak pada kondisi optimum memilki zona hambat pada S. aureus sebesar 10,22±1,51 mm (ekstrak kasar), 7,22±0,09 mm (ekstrak, 1000 ppm), dan pada E. coli sebesar 10,11±1,00 mm (ekstrak kasar); 7,89±1,39 mm (ekstrak, 1000 ppm).
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | A20187 |
Uncontrolled Keywords: | Antibakteri, Ekstraksi, Flavonoid, Daun Pletekan |
Subjects: | B > B8 Bacteria H > H108 Herbs Therapeutic use |
Divisions: | Fakultas Pertanian > S1 Ilmu dan Teknologi Pangan |
Depositing User: | Mr Maulana Nur Ardian |
Date Deposited: | 05 Jan 2021 07:16 |
Last Modified: | 05 Jan 2021 07:16 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/6893 |
Actions (login required)
View Item |