SARASWATY, Siti Azhara (2020) Tinjauan Yuridis Penyalahgunaan Kekebalan Diplomatik Berdasarkan Hukum Internasional(Studi Tentang Kasus Penyelundupan Emas Oleh Diplomat Korea Utara Di Bangladesh Tahun 2015). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
COVER-Siti Azhara Saraswaty-E1A116048-Skripsi-2020.pdf Download (24kB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Siti Azhara Saraswaty-E1A116048-Skripsi-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (324kB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Siti Azhara Saraswaty-E1A116048-Skripsi-2020.pdf Download (193kB) |
|
PDF (BabI)
BAB-I-Siti Azhara Saraswaty-E1A116048-Skripsi-FH-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (142kB) |
|
PDF (BabII)
BAB-II-Siti Azhara Saraswaty-E1A116048-Skripsi-FH-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (332kB) |
|
PDF (BabIII)
BAB-III-Siti Azhara Saraswaty-E1A116048-Skripsi-FH-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (168kB) |
|
PDF (BabIV)
BAB-IV-Siti Azhara Saraswaty-E1A116048-Skripsi-FH-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (316kB) |
|
PDF (BabV)
BAB-V-Siti Azhara Saraswaty-E1A116048-Skripsi-FH-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (136kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Siti Azhara Saraswaty-E1A116048-Skripsi-2020.pdf Download (230kB) |
Abstract
Seorang wakil diplomatik memiliki kekebalan dan keistimewaan dalam menjalankan tugas-tugas dari negara yang diwakilinya secara efisien, namun pada praktiknya tidak jarang kekebalan diplomatik tersebut disalahgunakan oleh seorang wakil diplomatik. Salah satu contoh penyalahgunaan kekebalan diplomatik terjadi pada tahun 2015 yang melibatkan Sekretaris Pertama Kedutaan Besar Korea Utara bernama Son Young Nam yang terbukti menyelundupkan emas seberat 27 kilogram dari Korea Utara ke Bangladesh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaturan hukum internasional tentang kekebalan diplomatik serta mengetahui tanggung jawab negara berkaitan dengan terjadinya penyalahgunaan kekebalan yang dilakukan oleh Son Young Nam di Bangladesh tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif yang menggunakan pendekatan perundang-undangan, pendekatan analitis, dan pendekatan kasus. Semua data dalam penelitian ini berasal dari data sekunder yang disusun secara naratif dan dianalisis melalui metode normatif-kualitatif. Pengaturan hukum internasional mengenai kekebalan diplomatik termuat dalam Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik. Bentuk-bentuk kekebalan yang dimaksud, antara lain kekebalan mengenai diri pribadi pada Pasal 29, kekebalan keluarga dari seorang wakil diplomatik pada Pasal 37 ayat (1), kekebalan yurisdiksi pada Pasal 31 ayat (1), kekebalan dari kewajiban menjadi saksi pada Pasal 31 ayat (2), kekebalan kantor perwakilan asing dan tempat kediaman seorang wakil diplomatik pada Pasal 22 dan 30 ayat (1), kekebalan korespondensi pada Pasal 27 ayat (2), serta kekebalan diplomatik di negara ketiga pada Pasal 40. Korea Utara sebagai negara pengirim harus bertanggung jawab atas tindakan Son Young Nam yang telah menyalahgunakan kekebalan diplomatik. Bangladesh hanya mendapat kerugian imateriil berupa rasa kecewa karena Pasal 28 Konvensi Wina 1961 mengatur tentang keistimewaan pejabat diplomatik yang bebas dari semua iuran dan pajak. Bentuk tanggung jawab yang dilakukan oleh Korea Utara adalah dengan pemuasan berupa permintaan maaf yang dapat merujuk pada ILC’s Draft Articles on Responsibility of States for Internationally Wrongful Acts tahun 2001.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | E21004 |
Uncontrolled Keywords: | Penyalahgunaan kekebalan diplomatik, tanggung jawab negara, hukum diplomatik |
Subjects: | D > D190 Diplomats I > I234 International law |
Divisions: | Fakultas Hukum > S1 Ilmu Hukum |
Depositing User: | Mrs Siti Azhara Saraswaty |
Date Deposited: | 12 Jan 2021 07:49 |
Last Modified: | 12 Jan 2021 07:49 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/7000 |
Actions (login required)
View Item |