ELIZABETH, Anastasia Sintanora (2018) Perkembangan Jaringan Nefrogenik pada Embrio dan Larva Ikan Nilem (Osteochilus Vittatus) dalam Medium yang Mengandung Potassium Dichromate (K2cr2o7). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
COVER Anastasia Sintanora E_B1J013144_1.pdf Download (221kB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS Anastasia Sintanora E_B1J013144_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (891kB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK Anastasia Sintanora E_B1J013144_1.pdf Download (275kB) |
|
PDF (BabI)
BAB I Anastasia Sintanora E_B1J013144_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (209kB) |
|
PDF (BabII)
BAB II Anastasia Sintanora E_B1J013144_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (287kB) |
|
PDF (BabIII)
BAB III Anastasia Sintanora E_B1J013144_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (496kB) |
|
PDF (BabIV)
BAB IV Anastasia Sintanora E_B1J013144_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (BabV)
BAB V Anastasia Sintanora E_B1J013144_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (201kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA Anastasia Sintanora E_B1J013144_1.pdf Download (289kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN Anastasia Sintanora E_B1J013144_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Potassium dichromate adalah salah satu senyawa banyak dijumpai di sungai-sungai yang menampung limbah cair industri. Ion-ion tersebut dapat terabsorbsi ke dalam telur ikan dan mempengaruhi tahap perkembangan embrio serta larva ikan. Fase perkembangan ini adalah tahapan kritis karena seluruh organ masih dalam tahap perkembangan yang sensitif terhadap kondisi lingkungan sekitar. Jaringan nefrogenik merupakan jaringan yang berasal dari mesoderma intermediet serta berfungsi sebagai penyusun ginjal pada tahapan embrio yang rentan terhadap senyawa toksik. Oleh karena itu, potassium dichromate dapat mengganggu organogenesis, salah satunya adalah pembentukan jaringan nefrogenik embrio dan larva ikan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi perkembangan jaringan nefrogenik embrio dan larva ikan nilem dalam medium yang mengandung potassium dichromate dan mengetahui batas aman konsentrasi potassium dichromate bagi perkembangan jaringan nefrogenik embrio dan larva ikan nilem. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap. Perlakuan berupa konsentrasi potassium dichromate dalam medium inkubasi embrio terdiri dari kontrol (0 ppm), 20 ppm, 40 ppm, 60 ppm, dan 80 ppm. Setiap perlakuan diulang 8 dengan ± 200 embrio pada setiap ulangan. Evaluasi secara deskriptif sediaan histologi pada perkembangan embrional dimulai dari gastrula akhir hingga perkembangan larva umur 4 hari. Parameter yang diukur pada embrio adalah waktu kumulatif perkembangan jaringan nefrogenik embrio. Parameter yang diukur pada larva adalah diamater glomerulus, luas ginjal, diameter tubulus renalis, dan diameter kapsula Bowman. Data penelitian dianalisis dengan ANOVA satu arah dilanjutkan dengan uji HSD untuk hasil ANOVA dengan nilai p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan, jaringan nefrogenik yang terbentuk pada fase embrional ikan nilem adalah duktus primordium dan duktus pronefros. Waktu kumulatif jaringan nefrogenik embrio mulai teramati pada organogenesis hingga prapenetasan. Laju pembentukan duktus secara signifikan (p<0.01) terhambat pada embrio dengan yang dipapar 80 ppm potassium dichromate. Pada konsentrasi 80 ppm, proporsi embrio abnormalitas secara signifikan lebih tinggi dari control (p<0.01) ditandai dengan adanya edema yolk sac, cardiac edema, dan spine curvature. Pada larva umur 1 hingga 4 hari, struktur pronefros belum tampak terpengaruh oleh paparan potassium dichromate. Larva umur 2 hari yang dipapar potassium dichromate memiliki diameter tubulus lebih kecil (p<0.01) dan luas ginjal yang lebih sempit (p<0,05) dibanding kontrol. Larva umur 4 hari dari kelompok uji memiliki diameter kapsula Bowman lebih besar (p<0,05) namun diameter glomerulus relatif sama dengan kontrol (p>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah perkembangan jaringan nefrogenik pada embrio dan larva yang diberi potassium dichromate berlangsung lebih lambat dan mengalami abnormalitas; batas aman konsentrasi potassium dichromate untuk perkembangan normal jaringan nefrogenik embrio dan larva nilem adalah 60 ppm
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | B18064 |
Uncontrolled Keywords: | Osteochilus vittatus, embrio, potassium dichromate, perkembangan, jaringan nefrogenik |
Subjects: | A > A340 Animal reproduction F > F181 Fish culture |
Divisions: | Fakultas Biologi > S1 Biologi |
Depositing User: | Mrs Zahra Madani |
Date Deposited: | 28 Jan 2021 08:12 |
Last Modified: | 28 Jan 2021 08:12 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/7350 |
Actions (login required)
View Item |