KULSUM, Novita Umi (2018) Aspek Reproduksi Belut Sawah (Monopterus Albus Zuiew) yang Ditangkap di Wilayah Desa Sikampuh Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
COVER B1J014083 NOVITA.pdf Download (228kB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS B1J014083 NOVITA.pdf Restricted to Repository staff only Download (717kB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK B1J014083 NOVITA.pdf Download (294kB) |
|
PDF (BabI)
BAB I B1J014083 NOVITA.pdf Restricted to Repository staff only Download (216kB) |
|
PDF (BabII)
BAB II B1J014083 NOVITA.pdf Restricted to Repository staff only Download (222kB) |
|
PDF (BabIII)
BAB III B1J014083 NOVITA.pdf Restricted to Repository staff only Download (460kB) |
|
PDF (BabIV)
BAB IV B1J014083 NOVITA.pdf Restricted to Repository staff only Download (829kB) |
|
PDF (BabV)
BAB V B1J014083 NOVITA.pdf Restricted to Repository staff only Download (210kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA B1J014083 NOVITA.pdf Download (306kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN B1J014083 NOVITA.pdf Restricted to Repository staff only Download (274kB) |
Abstract
Permintaan belut sawah (Monopterus albus Zuiew) semakin meningkat setiap tahunnya. Belut sawah bersifat hermaprodit protogini yang mengalami pergantian jenis kelamin dari belut betina menjadi jantan. Desa Sikampuh merupakan desa yang dianggap berpotensi menjadi habitat belut sawah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek reproduksi belut sawah meliputi TKG, IGS, fekunditas dan diameter telur secara morfologi, mengetahui hubungan antara panjang tubuh dengan TKG dan IGS dan untuk menentukan jenis kelamin belut sawah berdasarkan panjang tubuh dan histologi gonadnya. Metode pada penelitian ini yaitu survei dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan 4 kali (4 bulan) sebanyak 30 sampel setiap bulannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belut mengalami intersex pada panjang 28,2-32,8 cm. Belut betina paling banyak ditemukan pada TKG I dan II. TKG IV paling banyak ditemukan pada bulan Desember. IGS yang didapatkan berkisar antara 0,009 dan 0,135. Fekunditas belut sawah yang didapatkan adalah kisaran 156-382 butir. Diameter telur belut sawah yang didapatkan berkisar antara 0,45-3,14 mm. Belut sawah tergolong ikan dengan tipe pemijahan batch spawner karena ukuran telur yang tidak seragam. Tidak terdapat hubungan antara panjang tubuh dengan TKG dan IGS. Panjang tubuh tidak dapat digunakan untuk menentukan jenis kelamin secara mutlak. Histologi gonad belut sawah dapat digunakan untuk memperkuat pengamatan TKG secara morfologi. TKG I terlihat oosit dengan sitoplasma dan nukleus, TKG II terlihat adanya kortikal alveoli, TKG III terlihat adanya granula yolk dan kortikal alveoli sedangkan TKG IV terlihat adanya granula yolk, kortikal alveoli yang semakin besar dan banyak sehingga bergabung membentuk masa yang homogen. Intersex telihat adanya oosit yang mengalami degenerasi dan berkembangnya testis. Fase jantan ditandai dengan banyaknya lobulus testis.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | B18150 |
Uncontrolled Keywords: | Belut Sawah (Monopterus albus Zuiew), aspek reproduksi, desa Sikampuh |
Subjects: | A > A340 Animal reproduction M > M520 Morphology |
Divisions: | Fakultas Biologi > S1 Biologi |
Depositing User: | Mrs Zahra Madani |
Date Deposited: | 05 Feb 2021 03:56 |
Last Modified: | 05 Feb 2021 03:56 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/7562 |
Actions (login required)
View Item |