HERDIANSYAH, Ade Bagus (2018) Pernikahan Usia Muda (Studi tentang Pengetahuan dan Sikap Mengenai Resiko Pernikahan Usia Muda di Desa Pageraji Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
COVER_Ade Bagus_F1A013086.pdf Download (136kB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS_Ade Bagus_F1A013086.pdf Restricted to Repository staff only Download (514kB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK_Ade Bagus_F1A013086.pdf Download (121kB) |
|
PDF (BabI)
BAB I_Ade Bagus_F1A013086.pdf Restricted to Repository staff only Download (149kB) |
|
PDF (BabII)
BAB II_Ade Bagus_F1A013086.pdf Restricted to Repository staff only Download (229kB) |
|
PDF (BabIII)
BAB III_Ade Bagus_F1A013086.pdf Restricted to Repository staff only Download (170kB) |
|
PDF (BabIV)
BAB IV_Ade Bagus_F1A013086.pdf Restricted to Repository staff only Download (303kB) |
|
PDF (BabV)
BAB V_Ade Bagus_F1A013086.pdf Restricted to Repository staff only Download (119kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA_Ade Bagus_F1A013086.pdf Download (200kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN_Ade Bagus_F1A013086.pdf Restricted to Repository staff only Download (832kB) |
Abstract
Pernikahan usia muda masih menjadi permasalahan yang belum terselesaikan sampai saat ini, angka pernikahan usia muda juga masih tinggi diberbagai daerah termasuk di Kecamatan Cilongok Kabupaten. Pernikahan usia muda masih dipengaruhi banyak hal, termasuk pendidikan, pengetahuan sebelum melakukan pernikahan dan pandangan masyarakat mengenai pernikahan. Pernikahan usia muda memiliki banyak resiko yang harus siap dihadapi setelahnya, seperti resiko ekonomi, resiko kesehatan dan ketergantungan yang tinggi pada orang tua. Desa Pageraji memiliki jumlah pernikahan usia muda tertinggi di Kecamatan Cilongok Kabuapaten Banyumas. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah Mengetahui pengetahuan dan sikap mengenai resiko pernikahan usia muda di Desa Pageraji. Sasaran utama dalam penelitian ini adalah pelaku pernikahan usia muda, sedangkan sasaran pendukungnya adalah perangkat desa setempat. Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian inimenggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab dilakukannya pernikahan usia muda adalah merasa sudah siap karena sudah menemukan jodoh. Pengetahuan mengenai menikah yang dimiliki pasangan pernikahan usia muda masih rendah. Mereka hanya mengetahui pernikahan adalah memiliki keluarga dan pasangan hidup. Pengetahuan mengenai menikah yang dimiliki pasangan pernikahan usia muda masih rendah. Mereka hanya mengetahui pernikahan adalah memiliki keluarga dan pasangan hidup. Pengetahuan ini didapat dari nilai dan norma yang menjadi acuan, di mana tradisi kebiasaan menikah pada usia muda menghindari obrolan negative lingkungan. Pengetahuan dan informasi yang diperoleh bahwa dalam islam tidak ada batasan usia untuk menikah, yang penting adalah sudah menstruasi (baligh) dan berakal, sehingga sudah selayaknya dinikahkan. Sikap informan terkait fenomena pernikahan usia muda menolak. Kesimpulan dari jawaban semua informan utama menyatakan bahwa usia idealnya menikah yaitu diatas usia yang mereka lakukan saat menikah yaitu 20 tahun keatas, Karena anggapan mereka jika menikah pada usia 20 tahun keatas akan lebih memiliki mental dan kedewasaan yang kuat untuk membangun dan membina keluarga.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | F18168 |
Uncontrolled Keywords: | Remaja, Resiko Pernikahan Muda, Sikap, Pengetahuan |
Subjects: | T > T74 Teenage marriage |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Sosiologi |
Depositing User: | Mrs Zahra Madani |
Date Deposited: | 25 Feb 2021 07:37 |
Last Modified: | 25 Feb 2021 07:37 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/8750 |
Actions (login required)
View Item |