PUTRI, Shinta Maharani (2021) Kajian Kestabilan Lereng Tambang Batubara berdasarkan Metode Morgenstern-Price Daerah "SMP" dan Sekitarnya, Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Shinta Maharani Putri-H1C016045-Skripsi-2021.pdf Download (472kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Shinta Maharani Putri-H1C016045-Skripsi-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (837kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Shinta Maharani Putri-H1C016045-Skripsi-2021.pdf Download (491kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Shinta Maharani Putri-H1C01645-Skripsi-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (135kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Shinta Maharani Putri-H1C016045-Skripsi-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (664kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Shinta Maharani Putri-H1C016045-Skripsi-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (553kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Shinta Maharani Putri-H1C01645-Skripsi-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (712kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Shinta Maharani Putri-H1C01645-Skripsi-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (458kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Shinta Maharani Putri-H1C016045-Skripsi-2021.pdf Download (432kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Shinta Maharani Putri-H1C01645-Skripsi-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (656kB)

Abstract

Lokasi penelitian secara administratif masuk kedalam wilayah PIT Banko Tengah milik PT. Bukit Asam Tbk. (Persero) yang terletak di Kecamatan Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Secara geografis terletak pada 3°42’30” LS - 4°47’30” LS dan 103°45’00” BT - 103°50’10” BT. Daerah penelitian merupakan area pertambangan batubara yang merupakan bagian dari Formasi Muara Enim. Metode yang digunakan dalam melakukan kajian kestabilan lereng daerah penelitian terkait mencari nilai faktor keamanan yaitu menggunakan metode morgenstern-price yang menjelaskan konsep–konsep dalam perhitungan daya dukung batuan, menilai kualitas massa batuan pembentuk lereng dan tingkat kestabilannya. Kondisi pada lokasi penelitian termasuk kedalam tahap pra-excavation. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi daerah penelitian dan untuk menghitung nilai faktor keamanan (FK) serta melakukan analisis lereng tambang batubara daerah penelitian. Geometri lereng yang dihitung faktor keamanannya diperoleh dari Cross Section yang di ambil dari peta situasi penampang pengeboran geoteknik, peneliti menggunakan section X12. Pemodelan lereng tambang dilakukan untuk mengetahui nilai Faktor Keamanan (FK) pada lereng tunggal (single slope) dan lereng keseluruhan (overall slope) menggunakan data parameter geoteknik berupa nilai sifat fisik dan mekanik batuan.. Perhitungan kestabilan lereng tunggal dilakukan pada perlapisan pembentuk lereng, yaitu mulai dari Overburden A hingga Underburden E dengan menggunakan trial and error berdasarkan rasio tinggi dan lebar serta sudut lereng yang berbeda-beda disesuaikan dengan ketebalan masing-masing lapisan. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan hasil bahwa setiap single slope dari penampang X12 A-A’ memiliki kondisi yang aman, karena dilihat dari nilai FK-nya setiap single slope memiliki nilai >1,25. Pada bagian high wall untuk setiap single slope memiliki kondisi yang aman, karena nilai FK setiap single slope memiliki nilai >1,25. Pada lapisan overburden A1 nilai FK yang dihasilkan 1,292. Pada lapisan seam coal A1 hingga lapisan interburden A1-A2 memiliki nilai FK 7,557. Selanjutnya pada lapisan seam coal A2 memiliki nilai FK 5,465. Pada lapisan interburden A2-B1 dan seam coal B1 nilai FK sebesar 1,998. Pada lapisan interburden B1-B2 dan seam coal B2 nilai FK yang dimilikinya sebesar 1,344. Pada lapisan interburden B2-C hingga lapisan seam coal C nilai FK sebesar 1,308. Pada lapisan interburden C-D dan seam coal C nilai FK sebesar 1,521. Dan akhir pada interburden D-E dan seam coal E nilai FK yang dimilikinya sebesar 1,299. Kemudian pada lereng bagian low wall lapisan penyusunnya yaitu lapisan underburden E yang memiliki nilai FK yang 1,277. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui juga bahwa nilai FK yang berada pada lapisan batubara cenderung besar jika dibandingkan dengan lapisan overburden maupun interburden, karena batubara memiliki kohesi dan sudut geser dalam yang besar.

Actions (login required)

View Item